DokterSehat.Com – Luka adalah salah satu jenis cedera pada kulit yang mengalami robek, teriris, tertusuk, atau ketika terkena benda tumpul sehingga menyebabkan memar. Selain itu, pengertian luka lainnya adalah kondisi terputusnya jaringan lunak, baik saraf, otot, kulit, hingga pembuluh darah.
Setelah Anda mendapatkan penjelasan mengenai definisi luka secara singkat. Hal lain yang tak boleh luput dari perhatian adalah mengenai kondisi kulit. Kulit adalah penghalang dunia luar yang melindungi tubuh dari infeksi, radiasi, dan temperatur yang ekstrem.
Terdapat banyak jenis luka yang dapat merusak kulit termasuk luka lecet (abrasi), luka robek (laserasi), cedera ruptur, tusukan, dan luka menembus lapisan kulit. Banyak luka dengan kedalaman yang dangkal membutuhkan pertolongan pertama termasuk pembersihan luka dan pembalutan luka.
Beberapa luka yang lebih dalam perlu mendapat pertolongan medis untuk mencegah infeksi dan mencegah kehilangan fungsi jaringan, karena kerusakan struktur yang mendasari seperti tulang, otot, tendon, arteri dan saraf.
Tujuan dari perawatan medis untuk luka adalah untuk mencegah komplikasi dan mempertahankan fungsi. Meskipun penting, kecantikan dan kosmetika bukanlah pertimbangan utama untuk perbaikan luka. Perawatan dan pengelolaan yang efektif dari individu dengan luka bergantung pada pendekatan holistik dan sistematis yang dilakukannya.
Luka sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Namun pada umumnya penyebab luka yang paling sering terjadi adalah akibat trauma mekanis. Pengertian luka akibat mekanis dapat disebabkan oleh benda tumpul ataupun tajam.
Selain itu, luka juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu luka terbuka dan luka tertutup berdasarkan keutuhan jaringannya. Luka sendiri dapat dapat muncul dengan atau tanpa adanya infeksi.
Kulit dapat rusak dalam berbagai cara tergantung pada mekanisme cedera, di antaranya:
Luka karena penekanan yang lama, misalnya luka karena berbaring dalam waktu yang lama di tempat tidur, karena duduk di kursi roda dalam waktu yang lama, atau karena penggunaan gips dalam waktu yang lama.
Luka tekanan yang lama dapat berkembang karena kurangnya suplai darah ke kulit yang disebabkan oleh tekanan kronis pada area kulit, terlebih memiliki penyakit yang mendasari seperti kencing manis, masalah sirkulasi (penyakit pembuluh darah perifer), atau pasien malnutrisi.
Pada umumnya jenis-jenis luka dapat dibedakan berdasarkan luka bersih atau kotor, misalnya luka sayatan operasi. Jenis luka ini dibuat oleh dokter untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau prosedur pembedahan.
Berikut adalah jenis luka lainnya yang harus Anda kenali, di antaranya:
Jenis luka ini menyebabkan area kulit terpotong oleh sebuah benda tajam seperti pisau atau benda-benda lain yang memiliki pinggiran tajam. Luka tersebut sering berdarah dan pinggiran luka nya sedikit pecah.
Jenis luka ini terdapat di jaringan bawah kulit. Bisa berupa cedera pada tulang dan ligament yang patah atau retak serta terjadinya penggumpalan darah
Luka ini umumnya tidak berbahaya. Penyebabnya bisa karena terjatuh atau bergesekan dengan permukaan yang kasar. Meski tidak berbahaya, luka lecet bisa menimbulkan rasa sakit karena jenis luka ini mampu menjangkau banyak ujung-ujung saraf yang ada di bawah kulit.
Ini adalah jenis luka yang disebabkan oleh gigitan gigi, baik itu oleh hewan ataupun manusia.
Vulnus Amputatum adalah luka yang di akibatkan terputusnya salah satu bagian tubuh, biasa di kenal dengan amputasi.
Luka bakar bisa disebabkan akibat rusaknya jaringan kulit akibat radiasi, thermis, bahan kimia atau elektrik.
Vulnus Perforatum adalah luka tembus yang merobek dua sisi tubuh yang disebabkan oleh senjata tajam seperti tombak, panah atau pun proses infeksi yang meluas hingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan tubuh.
Pada dasarnya, perawatan luka harus didasarkan pada pengetahuan anatomi dan fisiologi, penilaian holistik, manajemen luka spesifik dan pemilihan produk manajemen luka yang sesuai.
Jenis luka ini bisa terjadi karena faktor eksogen dan endogen dalam tubuh, sehingga membuat kegagalan dalam proses penyembuhan.
Jenis luka ini sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
Pada umumnya dokter akan melihat seperti apa kondisi luka sebelum memutuskan obat apa yang dianjurkan diberikan. Sebagai contoh, sebuah luka yang dalam, besar dan kotor akan membutuhkan penanganan khusus untuk mencegah infeksi, misalnya dengan dijahit.
Luka bersih adalah luka karena tindakan operasi dengan teknik steril, misalnya pada daerah dinding perut dan jaringan lain yang letaknya lebih dalam (non contaminated deep tissue), misalnya pembuluh darah, tiroid, tulang, dan otak.
Luka ini bisa terjadi karena benda tahan. Lingkungan yang tidak steril atau tindakan operasi yang mengenai daerah bronchial dan usus halus.
Jenis luka ini sering disebakan oleh lingkungan yang kotor. Penanganan yang bisa dilakukan adalah Operasi pada saluran terinfeksi infeksi bronchial, usus besar dan saluran kemih.
Jenis luka ini diikuti oleh adanya kerusakan jaringan, serta kurangnya vaskularisasi pada jaringan luka.
Proses penyembuhan luka yang lambat bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Gula darah yang terlalu tinggi dapat menurunkan aliran darah, mengganggu sistem imun, meningkatnya risiko perdangan, dan menghambat sel medapatkan nutrisi. Sejumlah gangguan itu dapat menghambat penyembulah luka.
Luka superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya lubang yang dangkal, abrasi, atau blister
Jenis luka ini adalah hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Jenis luka yang terakhir adalah luka yang telah mencapai tendon, tulang dan otot karena adalah kerusakan yang telah meluas.