Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang menjangkiti manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang dibawa oleh beberapa hewan dan berakhir di air atau tanah melalui urine. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.
Leptospirosis adalah penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, gangguan pernapasan, hingga kematian. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa penyakit yang lebih umum di daerah tropis ini menjangkiti 10 atau lebih dari 100.000 orang setiap tahun.
Perlu diketahui, hewan utama yang menyebarkan penyakit ini berasal dari anjing, tikus, dan hewan ternak. Saat Anda bersentuhan dengan tanah atau air yang tercemar urine hewan yang terinfeksi, bakteri dapat dapat masuk tubuh melalui kulit yang terluka, hidung, mulut, dan alat kelamin.
Meskipun bisa menular melalui hubungan seks atau menyusui, bakteri jarang menular dari manusia ke manusia. Namun, penyakit ini dapat menular saat melakukan kontak dengan binatang.
Pada umumnya, gejala terjadi secara tiba-tiba, biasanya sekitar 5 hingga 14 hari setelah mengalami infeksi bakteri Leptospira interrogans. Masa inkubasi berkisar antara 2 hingga 30 hari.
Berikut ini beberapa gejala dari yang ringan hingga berat:
Tanda dan gejala leptospirosis ringan adalah sebagai berikut:
Sebagian besar gejala tersebut akan pulih sekitar seminggu tanpa menjalani pengobatan, namun sekitar 10 persen penderita dapat mengalami kondisi yang parah.
Gejala leptospirosis berat tergantung pada organ vital yang terkena. Gejalanya bisa menyebabkan gagal ginjal atau hati, gangguan pernapasan, dan meningitis.
Jika leptospirosis menyerang jantung, hati, dan ginjal, penderitanya akan mengalami gejala berikut:
Jika dibiarkan tanpa perawatan, penyakit dapat menyebabkan gagal ginjal yang mengancam jiwa.
Jika menyerang otak atau sumsum tulang belakang, penyakit ini dapat mengembangkan meningitis, ensefalitis, atau keduanya. Meningitis adalah infeksi pada membran yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan ensefalitis mengacu pada infeksi jaringan otak. Kedua kondisi tersebut memiliki gejala yang serupa.
Gejalanya leptospirosis yang menyerang otak termasuk:
Meningitis atau ensefalitis yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan mungkin mengancam jiwa.
Jika bakteri Leptospira interrogans menyerang paru-paru, penderitanya tidak bisa bernapas dan mengalami gejala seperti:
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini biasanya hidup pada ginjal hewan pembawa penyakit ini. Bakteri akan keluar melalui urine dan mengendap di tanah. Salah satu hewan yang biasa terjangkit penyakit ini adalah tikus.
Jika berada di sekitar tanah atau air tempat minum hewan yang terinfeksi urine, kuman ini bisa menyerang tubuh manusia melalui celah kulit, seperti luka goresan, luka terbuka, atau luka yang kering.
Risiko tertular meningkat jika sering berada di lingkungan binatang atau di luar ruang yang sering dilintasi binatang. Selain itu, beberapa pekerjaan yang kemungkinan berisiko tertular leptospirosis adalah:
Penyebab atau penularannya juga bisa melalui kegiatan lainnya seperti olahraga rafting (arung jeram), berenang, atau berkemah di dekat danau dan sungai yang tercemar bakteri Leptospira interrogans.
Penyakit leptospirosis ringan sulit didiagnosis karena gejalanya menyerupai flu dan infeksi lainnya. Jika parah, penderitanya bisa menjalani tes diagnostik khusus. Dokter mungkin akan bertanya tentang aktivitas yang pasien jalani sebelumnya untuk membantu diagnosis.
Dokter mungkin akan bertanya tentang:
Jika telah melakukan satu atau beberapa dari aktivitas tersebut, tes darah dan urine dapat memastikan atau menyingkirkan penyakit ini.
Leptospirosis adalah penyakit yang terbagi menjadi dua jenis utama, berikut penjelasannya:
Penyakit ini dapat diobati menggunakan obat-obatan antibiotik, seperti doksisiklin atau penisilin. Obat ini harus digunakan pada tahap awal penyakit berkembang.
Penderita yang mengalami gejala lebih parah, mungkin akan diberikan obat berupa antibiotik intravena. Sementara bagi penderita dengan gejala sugestif harus mendapatkan penanganan dokter.
Selama kehamilan, penyakit ini dapat memengaruhi janin. Wanita yang mengalami infeksi selama kehamilan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Berikut ini adalah beberapa cara berikut ini mungkin bisa membantu mengurangi risiko terkenan penyakit ini, di antaranya:
Bagi Anda yang sering melakukan olahraga air, melakukan tindakan pencegahan adalah sesuatu yang penting. Pastikan tubuh yang terdapat luka goresan sudah dibalut menggunakan perban anti air.
Cara ini bisa melindungi dari berbagai infeksi, termasuk penyakit hepatitis A dan giardiasis. Jangan lupa pula bersihkan badan dengan mandi setelah bermain di air tawar.
Bagi Anda yang bekerja berhubungan dengan hewan pembawa penyakit ini, air atau tanah yang rawan terkontaminasi bakteri, penggunaan pakaian pelindung adalah sesuatu yang penting. Selain itu, perlengkapan lain yang harus digunakan adalah sarung tangan, masker, sepatu bot, dan kacamata.
Jika bepergian ke tempat yang biasa terjadi leptospirosis, maka Anda harus mengambil langkah pencegahan berikut ini:
Pekerjaan yang bersifat darurat seperti pada personel militer yang bertugas di zona bencana harus menggunakan antibiotik untuk tindakan pencegahan.