Leishmaniasis adalah penyakit akibat infeksi parasit. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan lalat sandfly betina (sejenis lalat penghisap darah) yang terinfeksi. Terdapat 3 jenis penyakit leishmaniasis yang memiliki tingkat keparahan yang berbeda dan menyerang bagian tubuh yang berbeda. Ketahui selengkapnya tentang leishmaniasis mulai dari penyebab, jenis, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya berikut.
Leishmaniasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan karena parasit leishmania. Parasit ini hidup di beberapa spesies lalat sandfly yang terinfeksi. Umumnya lalat sandfly yang membawa parasit ini hidup di wilayah tropis dan subtropis.
Seringkali daerah endemis leishmaniasis merupakan daerah terpencil yang memiliki sumber daya terbatas untuk mengatasi penyakit ini. Dilansir dari Healthline, penyakit leishmaniasis merupakan jenis penyakit infeksi parasit kedua yang mematikan setelah malaria.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab leishmaniasis adalah parasit leishmania. Parasit ini tinggal dan berkembang biak pada lalat sandfly dan manusia dapat terinfeksi oleh karena gigitan lalat tersebut. Sandfly adalah sejenis lalat penghisap darah yang kemudian menghasilkan telur.
Selain penularan melalui gigitan lalat, manusia yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini apabila mendonorkan darahnya ke orang lain.
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran dan penularan penyakit leishmaniasis. Berikut adalah beberapa faktor risiko tinggi leishmaniasis:
Infeksi parasit leishmania dapat menimbulkan 3 jenis penyakit yang berbeda. Berikut adalah 3 jenis leishmaniasis:
Gejala leishmaniasis berbeda-beda berdasarkan jenisnya. Berikut adalah berbagai gejala leishmaniasis:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa cutaneous leishmaniasis merupakan bentuk Leishmaniasis yang paling sering ditemukan dan yang paling ringan. Gejala khas dari cutaneous leishmaniasis yaitu
Jenis leishmaniasis ini lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan cutaneous leishmaniasis, namun lebih berbahaya. Pada beberapa kasus, mucocutaneous leishmaniasis disebabkan karena penyakit leishmania yang pada kulit, yang kemudian menyebar dan menyerang membran mukosa seperti hidung, mulut dan tenggorokan.
Gejala klinis mucocutaneous leishmaniasis meliputi:
Jenis Leishmaniasis yang paling berbahaya karena menyerang organ-organ dalam seperti hati dan limpa. Gejala visceral leishmaniasis meliputi:
Dokter akan melakukan wawancara spesifik seperti apakah pasien memiliki riwayat bepergian ke daerah endemis. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada kulit, mulut, hidung dan palpasi (perabaan) organ dalam.
Dokter dapat meminta pemeriksaan biopsi kulit, yaitu mengambil sebagian kecil sampel pada kulit untuk dilihat di bawah mikroskop untuk mengonfirmasi diagnosis. Apabila ditemukan pembesaran hati atau limpa pada pemeriksaan fisik, dokter dapat meminta pemeriksaan biopsi sumsum tulang belakang dan pemeriksaan darah.
Pengobatan leishmaniasis juga bergantung pada jenisnya. Umumnya cutaneous leishmaniasis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun biasanya dokter tetap menganjurkan pengobatan untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi komplikasi.
Sedangkan untuk mucocutaneous dan visceral leishmaniasis harus segera diobati karena berpotensi untuk menyebabkan komplikasi yang fatal. Mucocutenous dan visceral leishmaniasis dapat diobati dengan obat-obatan anti parasitik seperti Amphoterisin B dan Paramomycin.
Belum tersedia vaksin untuk mencegah penyakit leishmaniasis. Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan cara menghindari gigitan lalat sandfly. Berikut adalah beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan jika ingin berpergian atau tinggal ke daerah endemis leishmaniasis: