Istilah komorbid sering dipakai untuk menunjukkan kondisi kesehatan di mana seseorang memiliki penyakit kronis serta penyakit lainnya yang mengiringi. Simak penjelasan mengenai jenis hingga perawatan yang bisa dilakukan, selengkapnya di bawah ini.
Komorbid atau komorbiditas adalah kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih masalah kesehatan pada saat yang sama–atau jika salah satunya timbul akibat kondisi kesehatan sebelumnya.
Penyakit yang diderita salah satunya adalah penyakit kronis atau yang telah diderita dalam waktu lama. Misalnya, diabetes, penyakit yang merupakan komorbiditas dari tekanan darah tinggi. Artinya diabetes menyebabkan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi.
Penyakit komorbid juga dapat memberatkan penyakit yang mengiringinya, seperti kolesterol tinggi yang memberatkan penyakit kardiovaskular.
Terdapat banyak kemungkinan seseorang mengalami komorbiditas, di antaranya:
Baca Juga: 11 Penyakit Komorbid COVID-19 yang Harus Diwaspadai dan Pencegahannya
Terdapat beberapa jenis komorbiditas yang umum terjadi, baik penyakit fisik maupun mental, seperti:
Obesitas dikenal luas sebagai komorbid dari banyak penyakit. Paling tidak ada 236 jenis masalah kesehatan termasuk 13 jenis kanker yang disebabkan oleh obesitas. Komorbiditas yang umum terjadi pada penderita obesitas adalah:
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan berbagai fungsi organ-organ tubuh terganggu, hal itulah yang membuat berbagai penyakit bisa berdatangan. Bahkan, perubahan fisik yang terjadi juga dapat memicu turunnya rasa percaya diri dan depresi.
Penyakit ini dikenal sebagai penyakit pencetus. Artinya diabetes dapat menyebabkan penyakit-penyakit lain di dalam tubuh. Kondisi umum yang berkaitan dengan diabetes adalah:
Diabetes dan obesitas sering kali bergandengan, penderita obesitas akan mengalami diabetes. Namun penderita diabetes tidak selalu menderita obesitas. Penanganannya pun biasanya dilakukan bersamaan.
Sebuah survei dilakukan oleh Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA) tahun 2018 tentang kesehatan dan penggunaan obat-obatan. Hasil survei itu mengungkapkan, hampir 9,2 miliar orang dewasa di AS memiliki komorbiditas terkait masalah mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Kondisi ini sering kali diiringi oleh ketergantungan obat. Penyakit mental juga sering diiringi dengan kekerasan yang tidak terkendali.
Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI), 60 % orang yang memiliki gangguan kecemasan juga mengalami gejala depresi. Masalah mental lainnya yang disebabkan oleh kondisi ini adalah:
Jika komorbiditas tidak ditangani dengan benar hal ini akan menyebabkan kondisi yang lebih parah, seperti halusinasi dan skizofrenia.
Komorbid kerap kali harus diatasi dengan cara yang berkesinambungan. Yaitu perpaduan dari berbagai perawatan, seperti konsultasi, perencanaan pola hidup sehat, serta penanganan dengan obat-obatan. Hal ini berlaku untuk komorbiditas fisik maupun mental.
Dalam proses pengobatan, pasien komorbid juga membutuhkan dukungan dan bantuan dari komunitas maupun tenaga medis.
Dukungan keluarga dan orang-orang terdekat akan sangat membantu pasien untuk memperbaiki kualitas kesehatannya, terutama yang mengalami masalah fisik dan mental secara bersamaan.
Komorbiditas dapat menjadi situasi yang sangat menantang, oleh karena itu dibutuhkan perawatan intensif untuk menyembuhkannya.
Peran keluarga dan orang terdekat juga sangat penting untuk menyemangati pasien karena perawatan yang dilakukan adalah perawatan jangka panjang. Sering kali pengobatan pada satu penyakit akan menyembuhkan penyakit yang lainnya juga.