Kolonoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa kondisi rektum. Pemeriksaan ini termasuk ke dalam pemeriksaan invasif. Ketahui selengkapnya tentang prosedur medis satu ini melalui artikel berikut!
Kolonoskopi adalah sebuah pemeriksaan invasif untuk mendeteksi adanya perubahan atau abnormalitas pada usus besar dan rektum dengan cara memasukkan tabung fleksibel yang memiliki kamera ke dalam anus. Pemeriksaan ini pertama kali dilakukan di Jepang pada akhir tahun 1950-an untuk melihat gambaran mukosa pada distal usus halus dan usus besar.
Tujuan dari pemeriksaan kolonoskopi adalah:
Kolonoskopi perlu dilakukan pada beberapa kondisi meliputi:
Sebelum melakukan kolonoskopi, pasien akan diminta untuk mengosongkan usus dengan cara mengkonsumsi obat pencahar atau menggunakan enema pada satu hari sebelum atau saat hari pemeriksaan. Selain itu, pasien juga disarankan untuk membatasi makanan dan minuman yang Anda konsumsi, serta melakukan puasa pada malam sebelum hari pemeriksaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah memberikan informasi kepada dokter atau petugas kesehatan lain mengenai obat-obatan yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan dilakukan.
Pemeriksaan dilakukan dengan memposisikan pasien pada posisi berbaring miring dengan kedua lutut ditempelkan ke arah dada. Secara keseluruhan, prosedur kolonoskopi umumnya memerlukan waktu antara 30–45 menit.
Dokter akan memasukkan selang fleksibel panjang yang disertai kamera ke dalam anus sambil menyemprotkan air atau karbondioksida guna menampilkan gambaran usus besar dan rektum yang lebih jelas. Pada beberapa kondisi tertentu, dokter juga dapat melakukan biopsi dengan cara mengambil sampel jaringan atau bahkan mengambil polip.
Perlu diingat bahwa selama proses pemeriksaan ini berlangsung, pasien dapat merasakan rasa tidak nyaman, perut terasa kembung atau bahkan kram perut.
Setelah selesai melakukan kolonoskopi, umumnya pasien akan mendapat pengawasan ketat untuk memantau efek anestesi, serta gejala lain setelah pemeriksaan ini dilakukan. Beberapa gejala yang dapat dirasakan setelah pemeriksan ini adalah rasa nyeri atau kembung pada perut, adanya perdarahan dari lubang anus, feses yang disertai darah, dll.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pemeriksaan ini adalah: