DokterSehat.Com – Apakah Anda sering merasa sakit perut atau perut kram? Jangan menganggap remeh hal tersebut karena bisa jadi itu adalah Kolitis Ulseratif. Ulcerative Colitis adalah salah satu bentuk dari penyakit radang usus.
Apakah Kolitis Ulseratif sama seperti Crohn’s Disease? Apa penyebab dan gejala Kolitis Ulseratif? Yuk, temukan jawabannya melalui penjelasan ini. Ketahui juga diagnosis, komplikasi, dan perawatan Kolitis Ulseratif.
Kolitis Ulseratif adalah penyakit peradangan kronis yang terjadi pada lapisan dalam usus besar dan rektum. Radang tersebut menyebabkan iritasi dan pembengkakan usus. Lambat laun, itu akan berkembang menjadi bisul atau borok yang bisa mengakibatkan pendarahan.
Penyakit Ulcerative Colitis ini terjadi secara bertahap dan bisa berulang. Selain itu, penyakit ini juga cendeung berlangsung terus menerus atau seumur hidup. Kondisi peradangan akibat Kolitis Ulseratif akan semakin buruk bila tidak segera ditangani.
Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki risiko terkena penyakit ini. Ulcerative Colitis juga tidak mengenal usia, tetapi penyakit ini biasanya dimulai saat remaja dan dewasa awal. Pada beberapa kasus, Kolitis Ulseratif dimulai pada masa kanak-kanak.
Meskipun sama-sama termasuk ke dalam jenis penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD), Ulcerative Colitis berbeda dengan Crohn’s Disease. Perbedaannya terletak pada area terjadinya peradangan.
Pada penyakit Crohn, peradangan bisa terjadi di semua lapisan saluran cerna mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga rektum. Hal ini berbeda pada Kolitis Ulseratif yang hanya terjadi peradangan di usus besar dan rektum.
Penyebab pasti dari penyakit kolitis ulseratif masih belum diketahui. Mirip seperti Crohn’s disease, Ulcerative Colitis juga pernah dicurigai terjadi karena penerapan pola diet tertentu dan stres. Namun, hal tersebut sudah tidak berlaku.
Pasalnya, para dokter lebih meyakini bahwa Kolitis Ulseratif terjadi karena respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif ketika melakukan perlawanan terhadap virus atau bakteri. Akibatnya, sel-sel yang ada di lapisan usus besar dan rektum juga ikut diserang.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang terjadinya Kolitis Ulseratif:
Gejala Kolitis Ulseratif bisa terjadi mulai dari tingkat ringan hingga berat. Pasien yang menderita Kolitis Ulseratif juga memiliki gejala yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun, ada beberapa gejala umum pada setiap jenis Kolitis Ulseratif.
Inilah beberapa gejala umum pada penyakit Kolitis Ulseratif:
Kapan harus ke dokter?
Temuilah dokter jika Anda mengalami nyeri perut yang tidak biasa, diare yang tak kunjung sembuh dengan obat diare yang bebas dijual, buang air besar diserta darah atau pendarahan di dubur, dan demam.
Ada beberapa jenis penyakit Ulcerative Colitis. Setiap jenis Kolitis Ulseratif memiliki kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda. Gejala Kolitis Ulseratif pada tiap jenis pun juga bervariasi.
Berikut ini beberapa jenis Kolitis Ulseratif dengan gejala yang berbeda-beda:
Peradangan yang terjadi pada Proktitis Ulseratif, terbatas, yakni hanya pada rektum. Gejala Proktitis Ulseratif seperti sakit dubur, pendarahan di dubur, dan keinginan buang air besar yang mendesak (sering ‘kebelet’).
Kolitis Ulseratif jenis ini ditandai dengan kondisi peradangan yang terus-menerus. Area peradangan dimulai dari rektum dan meluas hingga ke usus besar. Gejalanya seperti buang air besar disertai darah, sakit perut di sisi kiri, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Jenis kolitis yang satu ini memengaruhi seluruh lapisan usus besar. Peradangan yang terjadi di usus besar berlangsung terus-menerus. Gejalanya mirip seperti Left-Sided Colitis, yakni diare berdarah, nyeri perut di kiri, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Ada beberapa tindakan diagnosis yang akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan apakah pasien mengalami Kolitis Ulseratif atau penyakit lainnya.
Berikut ini adalah beberapa tindakan diagnosis yang mungkin dilakukan dokter:
Kolitis ulseratif yang dibiarkan tanpa adanya perawatan atau pengobatan bisa membuat penderita mengalami berbagai komplikasi bahkan komplikasi ini dapat mengancam jiwa.
Inilah beberapa komplikasi Ulcerative Colitis yang mungkin terjadi:
Meskipun obat Kolitis Ulseratif masih belum ditemukan diketahui, setidaknya pengobatan atau perawatan Kolitis Ulseratif bisa meredakan gejalanya. Pengobatan juga dapat mencegah kambuhnya penyakit Kolitis Ulseratif.
Inilah beberapa tindakan pengobatan Kolitis Ulseratif yang umum dilakukan:
Obat yang biasanya diberikan pada penderita Kolitis Ulseratif adalah obat AINS (Anti-Inflamasi Non Steroid), obat kortikosteroid, obat imunosupresan, obat 5-aminosalisilat, obat antibiotik, obat anti-diare, obat lainnya.
Perawatan Kolitis Ulseratif juga bisa dilakukan dengan terapi diet yang tepat. Penerapan diet yang salah bisa memperburuk gejala Kolitis Ulseratif. Oleh karena itu, pengobatan Kolitis Ulseratif dengan terapi diet menjadi penting dilakukan.
Diet yang tepat untuk penderita Kolitis Ulseratif adalah diet makanan lunak. Pasalnya, struktur makanan yang lunak akan meredakan rasa sakit pada perut. Diet rendah laktora juga perlu dilakukan agar beban usus tidak terlalu berat.
Pengobatan Kolitis Ulseratif dengan tindakan operasi dilakukan jika perawatan dengan obat dan terapi diet sudah tidak efektif. Biasanya, operasi Kolitis Ulseratif juga dilakukan bila ditemukan adanya komplikasi seperti usus berlubang, infeksi berat, perdarahan berat, dan gejala kanker usus.
Itulah informasi mengenai penyakit Kolitis Ulseratif. Semoga Anda sudah memahami penyakit kronis ini. Jika Anda memiliki gejala Kolitis Ulseratif yang telah disebutkan, segeralah ke dokter agar risiko terjadinya komplikasi yang serius bisa dikurangi.
Sumber: