Kista payudara adalah benjolan berupa cairan jinak nonkanker yang terdapat di payudara. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, namun ketahui lebih dalam tentang apa itu kista payudara, gejala, penyebab, pengobatan, dll.
Kista payudara adalah kantong yang terasa seperti benjolan di payudara, berisi cairan jinan (nonkanker) yang biasanya tidak berbahaya. Sekitar 25% dari massa payudara dapat menjadi kista namun tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Kista berukuran kecil atau bahkan sangat kecil, mungkin ada pada kedua atau hanya salah satu payudara. Bila disentuh, Anda mungkin merasakannya seperti anggur atau bola lunak berisi air, namun bisa juga berupa benjolan kecil yang keras.
Kondisi ini dapat terjadi pada semua wanita, namun lebih sering dialami oleh wanita di antara usia 35-50 tahun atau wanita pascamenopause yang menggunakan terapi hormon. Apabila kista berukuran besar dengan rasa nyeri, Anda disarankan untuk segera konsultasi ke dokter.
Kista pada payudara berupa benjolan halus yang tidak terkait sel kanker payudara. Benjolan tersebut dapat menyebabkan nyeri sebelum menstruasi atau bila Anda mengonsumsi terlalu banyak kafein.
Ketahui gejala kista payudara, sebagai berikut:
Kista tidak meningkatkan risiko kanker, namun dapat membingungkan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) karena benjolan pada payudara yang sulit dievaluasi.
Benjolan kista mungkin berpindah atau berubah. Anda mungkin merasakan nyeri atau mungkin tidak ada rasa sakit yang mengkhawatirkan. Walaupun demikian, sebaiknya tetap konsultasi ke dokter untuk perubahan payudara yang tidak wajar. Terutama bila ada benjolan baru dengan rasa sakit setelah siklus menstruasi.
Kista terjadi akibat perubahan hormon yang terbentuk dari penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara. Perubahan hormon pada wanita terjadi sebelum dan saat siklus menstruasi bulanan.
Kenaikan kadar hormon estrogen saat sedang menstruasi dikaitkan dengan perubahan jaringan yang memicu akumulasi cairan di dalam kelenjar di payudara. Walaupun demikian, para ahli belum dapat membuktikan penyebab kista yang pasti.
Wanita berusia 35-50 lebih rentan mengalami kista pada payudara. Wanita pascamenopause yang sedang menggunakan terapi hormon juga dapat mengalami kista ini akibat adanya perubahan hormon wanita di dalam tubuhnya.
Awalnya, dokter akan bertanya seputar riwayat medis dan gejala yang Anda alami. Dokter akan melanjutkan pemeriksaan dengan beberapa tes, seperti:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengevaluasi benjolan dan kelainan payudara lainnya. Bila dicurigai adanya benjolan atau gangguan payudara lain yang mengkhawatirkan, dokter akan memerlukan pemeriksaan payudara klinis lainnya.
Pemeriksaan USG digunakan untuk memastikan isi dari benjolan tersebut, apakah cairan atau zat padat. Selain itu, gambar USG juga dapat memberikan informasi terkait letak benjolan, massa kista, dan kelainan lainnya.
Biopsi aspirasi jarum halus atau fine needle aspiration biopsy (FNAB) adalah pemeriksaan untuk mengambil sampel cairan payudara dengan menggunakan jarum kecil yang dimasukan ke benjolan payudara. Dari sampel cairan tersebut, dokter dapat menentukan diagnosis, berupa:
Dokter mungkin memastikan diagnosis dengan pemeriksaan lain yang dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi Anda.
Jenis breast cyst dibedakan dari ukurannya, yaitu:
Selain itu, kista mungkin bersifat ringan atau kompleks. Dokter akan mengambil tindakan perawatan sesuai dengan jenis kista yang dialami.
Berikut ini beberapa cara mengelola gejala kista yang muncul setiap bulan saat menstruasi:
Selebihnya, Anda tetap disarankan untuk konsultasi ke dokter bila kista muncul dengan gejala yang lebih berat dan mengkhawatirkan.
Berikut ini beberapa opsi pengobatan untuk benjolan payudara sesuai dengan ukuran dan tingkat keparahannya:
Aspirasi jarum halus (Fine-needle aspiration) adalah metode pengambilan cairan kista dengan jarum kecil dan halus. Anda mungkin memerlukan beberapa kali aspirasi hingga semua cairan dapat diambil dan benjolan hilang.
Dokter mungkin meresepkan penggunaan hormon dari pil KB (oral) untuk melancarkan siklus menstruasi serta mencegah agar benjolan kista tidak muncul lagi. Dokter juga mungkin akan memberikan pilihan terapi hormon lain seperti Tamoxifen.
Pembedahan payudara mungkin dibutuhkan untuk kondisi benjolan yang berbahaya, menyakitkan, dan kambuh berulang kali setiap bulan. Pembedahan juga disarankan bila cairan kista mengandung darah dan kelainan lain yang mengkhawatirkan.
Kondisi ini mungkin sulit dicegah karena terjadi akibat perubahan hormon secara alami. Walaupun demikian, Anda disarankan untuk selalu waspada dengan kesehatan payudara.
Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) rutin setiap bulan pada 7-10 hari setelah menstruasi. Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala benjolan atau kelainan payudara yang tidak biasa.