Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes akibat tubuh memiliki keton terlalu banyak. Selengkapnya ketahui informasi lengkap dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi serius dari diabetes ketika tubuh memproduksi asam darah (keton) yang sangat tinggi.
Ketoasidosis berbeda dengan ketosis (kondisi yang tidak berbahaya). Ketosis terjadi akibat kekurangan karbohidrat (diet ketogenik atau puasa), sedangkan ketoasidosis hanya terjadi jika tidak memiliki cukup insulin di tubuh untuk memproses kadar glukosa yang tinggi dalam darah.
Penyakit ini lebih jarang terjadi pada penderita diabetes tipe 2 karena kadar insulin biasanya tidak turun terlalu rendah. Ketoasidosis mungkin merupakan tanda pertama diabetes tipe 1 karena penderita penyakit ini tidak dapat membuat insulin sendiri.
Tanda dan gejala biasanya berkembang dengan cepat atau terkadang dalam waktu 24 jam. Bagi sebagian orang, tanda dan gejalanya mungkin indikasi pertama menderita diabetes.
Berikut ini sejumlah tanda dan gejala ketoasidosis diabetik:
Ciri-ciri ketoasidosis diabetik yang lebih spesifik, dapat dideteksi melalui alat tes darah dan urine di rumah, termasuk kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) dan kadar keton tinggi dalam urine.
Jika merasa sakit, stres, atau baru saja mengalami penyakit atau cedera, sebaiknya rajin memeriksakan kadar gula darah ke dokter atau periksa secara mandiri menggunakan alat tes keton urine yang dijual bebas.
Segera hubungi dokter jika mengalami kondisi berikut:
Cari perawatan darurat jika mengalami:
Penyakit ini terjadi ketika kadar gula darah sangat tinggi dan kadar insulin rendah. Tubuh pada dasarnya membutuhkan insulin untuk menggunakan glukosa yang tersedia di dalam darah. Dalam penyakit ini, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga menumpuk dan mengakibatkan kadar gula darah tinggi.
Tubuh merespons dengan mulai memecah lemak menjadi bahan bakar yang bisa digunakan dan tidak membutuhkan insulin. Bahan bakar ini disebut keton. Ketika tubuh memproduksi keton terlalu banyak, darah menjadi asam, sehingga disebut ketoasidosis diabetik.
Penyebab ketoasidosis yang paling umum, di antaranya:
Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko tinggi mengalami penyakit ini, di antaranya:
Jika pasien diduga mengalami gejala penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan berbagai tes darah. Dalam beberapa kasus, tes tambahan mungkin diperlukan untuk membantu menentukan penyebab ketoasidosis diabetik.
Prosedur tes darah yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini untuk mengukur kadar gula darah, keton, dan keasaman darah:
Dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendasari, yang mungkin memicu kelebihan keton dan untuk memeriksa kemungkinan komplikasi. Tes tambahan ini, termasuk tes elektrolit darah, urinalisis, rontgen dada, dan elektrokardiogram (EKG).
Perawatan biasanya dengan pendekatan untuk membuat kadar gula darah dan insulin normal. Jika didiagnosis memiliki penyakit ini tetapi belum didiagnosis memiliki diabetes, dokter akan menyarankan perawatan diabetes untuk mencegah ketoasidosis berulang. Jika disebabkan oleh infeksi atau penyakit, dokter dapat mengobatinya dengan antibiotik.
Berikut ini beberapa cara mengobati ketoasidosis diabetik:
Ketika dalam perawatan di rumah sakit, dokter kemungkinan besar akan memberikan cairan. Jika memungkinkan dokter dapat memberikannya secara oral, tetapi mungkin harus menerima cairan melalui infus. Penggantian cairan ini membantu mengatasi dehidrasi yang menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi.
Insulin mungkin diberikan kepada pasien secara intravena sampai kadar gula darah turun di bawah 240 mg/dL. Saat kadar gula darah di kisaran yang dapat diterima, dokter dan pasien akan bekerja sama dalam membantu menghindari kekambuhan penyakit ini di kemudian hari.
Jika kadar insulin terlalu rendah, kadar elektrolit tubuh juga menjadi sangat rendah. Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik untuk membantu tubuh, termasuk jantung dan saraf, untuk berfungsi dengan baik. Penggantian elektrolit biasanya melalui infus.
Ketoasidosis diabetik yang tidak diobati dapat menyebabkan hilang kesadaran dan akhirnya bisa berakibat fatal. Namun, komplikasi yang paling umum terkait dengan pengobatan seperti pemberian cairan, elektrolit (natrium, kalium, dan klorida), dan insulin.
Berikut ini beberapa komplikasi ketoasidosis diabetik dari pengobatan:
Cara mencegah penyakit ini memiliki banyak langkah yang bisa dilakukan. Salah satu yang paling penting adalah mengelola diabetes dengan tepat, berikut caranya:
Meskipun tidak sepenuhnya menghindari penyakit atau infeksi, Anda dapat melakukan langkah-langkah untuk membantu mengingat dalam menggunakan insulin dan untuk membantu mencegah dan merencanakan kondisi darurat penyakit ini, termasuk: