DokterSehat.Com -Tubuh membutuhkan banyak sekali nutrisi untuk bisa menjalankan fungsinya dengan sempurna. Tubuh membutuhkan nutrisi tidak hanya dalam bentuk protein, lemak, dan karbohidrat saja. Lebih dari itu ada banyak nutrisi yang dibutuhkan dan berasal dari jenis logam seperti zat besi atau tembaga.
Kalau kandungan logam yang masuk ke dalam tubuh tidak terlalu banyak dan sesuai dengan kebutuhan, kita tidak akan keracunan. Bahkan, fungsi organ bisa berjalan dengan baik. Namun, kalau konsumsi beberapa jenis logam justru berlebihan, tubuh akan mengalami keracunan seperti keracunan tembaga.
Tembaga dibutuhkan untuk tubuh meski termasuk logam berat. Fungsi utama dari tembaga untuk tubuh adalah membantu pembentukan tulang, menjaga persendian, dan ligamen yang ada di seluruh tubuh. Kalau kebutuhan tembaga sampai mengalami penurunan, kemungkinan besar Anda akan mengalami masalah dengan tulang dan kemampuan bergerak.
Umumnya tembaga di dalam tubuh memiliki berat sekitar 50-80 mg. Tembaga ini banyak ditemukan di otot dan juga hati. Kalau tubuh mengalami kelebihan tembaga kemungkinan besar akan disaring dan dibuang menjadi produk sisi ke urine atau feses sehingga ada perubahan warna pada dua produk sisa itu.
Selain muncul pada hati dan otot, tembaga juga akan muncul pada darah. Kadar tembaga normal yang ada pada darah sekitar 70-140 mcg/dL. Kalau kadarnya berada di atas itu bisa dipastikan mengalami kelebihan tembaga dan kemungkinan besar akan menyebabkan keracunan.
Keracunan tembaga bisa terjadi karena tiga hal. Kalau salah satu dari tiga ini terjadi pada Anda, kemungkinan besar keracunan akan muncul dengan derajat keparahan yang berbeda-beda.
Keracunan tembaga pertama yang bisa terjadi disebabkan oleh air. Kondisi ini biasanya terjadi pada masyarakat perkotaan yang memanfaatkan air dari penyedia jasa air minum. Air yang didapatkan akan mengalir dari pipa yang terbuat dari tembaga selama berjam-jam dan setiap hari. Akibatnya akan ada komponen tembaga yang ikut masuk ke air dan dikonsumsi.
Mengatasi masalah ini, beberapa perusahaan air minum mungkin menggunakan saluran yang aman dan tidak memiliki risiko membawa partikel logam. Namun, tembaga bisa masuk dari mana saja. Apalagi air yang digunakan untuk minum sering berasal dari air sungai atau air lain yang hanya dibersihkan saja. Nah, pembersihan ini kadang masih menyisakan elemen logam beratnya.
Keracunan tembaga dari makanan dan minuman juga bisa terjadi. Misal wadah yang digunakan untuk menyajikan makanan terbuat dari tembaga. Atau menggunakan makanan dengan kandungan tembaga tinggi dalam jumlah banyak. Meski keracunan sangat langka kita tidak boleh menyepelekannya.
Selanjutnya dari minuman bisa terjadi kalau mengonsumsi minuman yang dibuat dari wadah yang terbuat dari tembaga. Misal sedang ingin minum cocktail yang cara buatnya dicampur dengan banyak bahan dan dikocok pada wadah logam. Kemungkinan ada partikel tembaga yang ikut terbawa masuk akan tetap ada.
Selain karena pengaruh makanan dan juga minuman, keracunan tembaga ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Kondisi ini menyebabkan seseorang tidak bisa menggunakan tembaga dengan baik di dalam tubuh dan hati tidak bisa menyaring dan membuang sisanya. Tubuh yang tinggi tembaga akhirnya mengalami keracunan. Kondisi yang menyebabkan masalah ini terdiri dari:
Keracunan tembaga bisa terjadi dengan mudah dan kadang susah diketahui. Tanda umum yang menunjukkan apakah Anda mengalami keracunan tembaga atau tidak terdiri dari:
Keracunan tembaga bisa terjadi pada siapa saja. Kalau Anda merasa mengalami keracunan, lakukan beberapa hal di bawah ini.
Keracunan tembaga bisa terjadi karena banyak hal seperti dari minum air. Mengingat kita sering dekat dengan penyebabnya, ada sebaiknya memahami beberapa tanda di atas sehingga kalau tubuh mengalami keracunan Anda bisa dengan mudah mengetahui dan segera mengatasinya. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda.