Kelumpuhan adalah salah satu masalah kesehatan yang harus Anda waspadai. Ketahui lebih lanjut mengenai kelumpuhan mulai dari ciri-ciri, penyebab, diagnosis, hingga pengobatan dan pencegahannya berikut ini.
Kelumpuhan adalah suatu kondisi ketika seseorang tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya sendiri. Adanya masalah pada otot maupun sistem saraf menjadi alasan mengapa seseorang mengalami kondisi yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah paralisis tersebut.
Lumpuh yang dialami oleh seseorang dapat terjadi di sebagian atau bahkan seluruh anggota tubuh, pun sifatnya yang bisa sementara (temporer) atau permanen. Anggota tubuh yang mengalami paralisis akan terasa sangat lemah dan pada kondisi yang parah, anggota tubuh tidak dapat digerakkan sama sekali.
Paralisis terbagi menjadi beberapa jenis yang mana hal ini didasari oleh area tubuh yang mengalami kondisi tersebut. Jenis-jenis kelumpuhan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri seseorang mengalami lumpuh adalah ketika mengalami kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuh atau anggota tubuh tersebut bahkan tidak bisa digerakkan sama sekali. Kelumpuhan ini bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) atau perlahan-lahan (kronis.) Paralisis yang dirasakan juga ada kalanya bisa hilang-timbul.
Sementara itu, kondisi ini juga biasanya diiringi oleh beberapa gejala lainnya seperti:
Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas secara akut maupun kronis. Penanganan medis sedini mungkin akan memperbesar peluang kesembuhan kondisi sekaligus mencegah agar kondisi tidak bertambah buruk.
Lumpuh sejatinya merupakan komplikasi dari suatu penyakit, yakni penyakit-penyakit yang berkaitan dengan otot, saraf, tulang, dan jaringan penghubung ketiganya. Beberapa jenis penyakit sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
Penyebab lumpuh yang pertama adalah cedera otak. Hal ini dikarenakan benturan pada otak menyebabkan organ vital tersebut mengalami gangguan fungsi. Padahal, otak berperan penting dalam mengoordinir pergerakan tubuh.
Ketika bagian otak yang berfungsi mengoordinir pergerakan otot mengalami kerusakan, maka kelumpuhan pun tidak dapat dihindari.
Paralisis juga bisa menjadi pertanda dari penyakit polio. Kelumpuhan pada kasus polio terjadi pada lengan dan tungkai.
Penderita polio akan mengalami paralisis kronis, yakni terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun pasca ia terserang penyakit ini. Pada kasus yang parah, lumpuh akibat polio juga terjadi di sistem pernapasan.
Bell’s Palsy adalah kondisi yang memicu terjadinya kelumpuhan, tepatnya di salah satu sisi wajah. Paralisis pada kasus ini umumnya terjadi secara tiba-tiba dan hanya menyerang wajah.
Cerebral palsy merupakan kondisi abnormal yang terjadi sejak lahir. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan tumbuh kembang otak saat bayi masih berada di dalam kandungan. Seseorang yang mengalami cerebral palsy akan mengalami lumpuh di sejumlah anggota tubuh seperti lengan dan tungkai.
Paralisis yang terjadi secara tiba-tiba juga bisa disebabkan oleh penyakit kardiovaskular yakni stroke. Stroke terjadi ketika aliran darah menuju otak mengalami hambatan. Padahal, otak membutuhkan suplai darah agar bisa menjalankan fungsinya dalam mengoordinir pergerakan otot-otot tubuh.
Sindrom Guillian-Barre juga menjadi penyebab kelumpuhan. Penderita sindrom ini pada awalnya akan mengalami lumpuh pada tungkai untuk selanjutnya menjalar hingga ke area lengan dan juga wajah dalam kurun waktu beberapa hari hingga minggu.
Tadi sudah dijelaskan jika gejala paralisis bisa hilang dan timbul. Jika ini yang Anda alami, maka kemungkinan penyebab terjadinya kelumpuhan tersebut adalah karena penyakit multiple sclerosis.
Amyothropic lateral sclerosis (ALS) adalah masalah kesehatan yang menyerang saraf otak dan juga tulang belakang. Kondisi ini lantas menyebabkan penderitanya mengalami lumpuh pada tungkai, lengan, dan wajah yang mana prosesnya bertahap.
Pada kasus tertentu, penderita ALS juga akan mengalami kelumpuhan pada otot-otot dari sistem pernapasannya.
Sara tulang belakang yang mengalami cedera juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami lumpuh pada anggota tubuhnya. Paralisis pada kasus ini utamanya terjadi tungkai, tungkai dan lengan, atau bahkan otot pada area dada.
Lumpuh yang dipicu oleh cedera saraf tulang belakang biasanya terjadi secara tiba-tiba, namun ada juga yang terjadi secara perlahan. Ini semua tergantung dari seberapa parah cedera yang dialami oleh saraf tulang belakang.
Penyebab umum kelumpuhan yang terakhir adalah myasthenia gravis. Sama halnya seperti multiple sclerosis, gejala paralisis pada kasus ini hilang-timbul. Lumpuh akibat myasthenia gravis terjadi pada tungkai, lengan, dan wajah.
Dalam mendiagnosis paralisis, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan. Tahapan pemeriksaan meliputi:
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan, seperti:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap fisik pasien guna mencari tahu lebih lanjut mengenai kelumpuhan yang menyerang salah satu anggota tubuh. Ini juga untuk memudahkan dokter dalam memastikan penyebab dari masalah kesehatan tersebut.
Sementara untuk memastikan seberapa parah lumpuh yang menyerang pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang melalui:
Pengobatan paralisis disesuaikan dengan penyebab dari kondisi tersebut. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami kelumpuhan akibat penyakit stroke, maka tindakan medis yang dilakukan adalah menyembuhkan stroke tersebut.
Berikut adalah beberapa metode pengobatan untuk menyembuhkan lumpuh:
Kondisi ini tak lepas dari yang namanya komplikasi. Sejumlah komplikasi yang mungkin dialami penderita paralisis antara lain:
Kondisi ini tentu saja bisa dicegah, selama bukan disebabkan oleh faktor yang tidak bisa diubah seperti cacat lahir. Cara mencegah terjadinya kelumpuhan pada anggota tubuh antara lain: