Kanker mulut adalah kanker yang berkembang di bagian mulut, termasuk di permukaan lidah, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, gusi dan bibir. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut ini.
Pada awalnya, ciri-ciri kanker mulut mungkin hampir sama dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti sakit gigi, pilek, atau kanker lainnya.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang umumnya dirasakan saat seseorang mengalami kondisi ini, antara lain:
Pada kanker mulut yang sudah memasuki stadium lanjut, gejala tidak hanya terjadi di dalam mulut, tetapi mungkin sudah menyebar dan menyebabkan benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter gigi jika salah satu atau lebih beberapa gejala di atas bertahan lebih dari tiga minggu. Selain itu, mendapatkan saran medis adalah sesuatu yang penting terutama jika memiliki kebiasaan konsumsi minuman beralkohol atau merokok.
Baca juga: Perbedaan Kelenjar Getah Bening yang Mengalami Infeksi dan Kanker
Penyebab kanker ini secara pasti belum diketahui, namun ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker mulut berkembang. Berikut sejumlah faktor risiko kanker pada mulut:
Kanker ini dua kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Perbedaan ini mungkin terkait dengan penggunaan alkohol dan tembakau yang biasanya lebih umum pada pria daripada wanita.
Usia rata-rata yang didiagnosis kanker ini adalah 62 tahun, dan dua pertiga orang dengan penyakit ini berusia di atas 55 tahun. Meski begitu, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang yang lebih muda.
Kanker ini lebih sering terjadi pada orang yang bekerja di luar ruangan dan terpapar sinar matahari dalam waktu lama
Penelitian telah menemukan bahwa diet rendah buah dan sayuran mungkin dapat meningkatkan risiko kanker.
Beberapa mutasi genetik yang diwariskan menyebabkan sindrom yang berbeda dalam tubuh. Kondisi ini meningkatkan risiko kanker, termasuk:
Meski penyebab kanker ini belum diketahui pasti. Sebanyak 80 persen penderita kanker ini adalah perokok atau mengunyah tembakau. Risiko terkena kanker ini tergantung lamanya waktu dan frekuensi penggunaan tembakau.
Risiko kanker mulut akan lebih tinggi bagi orang yang sering konsumsi minuman beralkohol sekaligus merokok, daripada orang yang tidak melakukan keduanya.
Orang di Asia Tenggara dan belahan dunia lainnya mengunyah sirih atau nyirih, yang terdiri dari daun sirih, pinang dan kapur. Mengunyah guthka, kombinasi sirih dan tembakau, juga berisiko menjadi penyebab kanker mulut. Kedua zat ini dapat meningkatkan risiko kanker pada mulut.
Kondisi lainnya yang diduga berisiko menimbulkan kanker mulut adalah:
Baca Juga: Kanker Kelenjar Getah Bening: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Berikut sejumlah tes yang dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini, di antaranya:
Tes ini dapat menunjukkan masalah di laring, faring, mulut dan area sekitarnya, dan mungkin dapat mendeteksi kecil, tumor mulut awal.
Sampel jaringan atau sel diperlukan untuk prosedur biopsi dan harus dilakukan sebelum perawatan dimulai. Jenis biopsi yang sering digunakan untuk mendiagnosis kanker mulut adalah:
Sedikit jaringan dipotong dari area yang tampak tidak normal di bagian mulut. Jika jaringan abnormal mudah diakses, pengambilan sampel dapat dilakukan di ruangan dokter. Tetapi jika tumor lebih dalam di dalam mulut atau tenggorokan, biopsi mungkin dilakukan di ruang operasi.
Area mulut yang dicurigai dikerok dengan lembut untuk mendapatkan sampel sel.Kemudian sel tersebut ditaruh pada slide kaca dan diwarnai dengan pewarna, sehingga mudah dilihat di bawah mikroskop. Jika terdapat sel yang tampak abnormal, biopsi yang lebih dalam akan dilakukan.
Jika akan dilakukan radiasi untuk perawatan untuk kanker ini, biasanya pemeriksaan gigi sebelumnya dianjurkan.
Ketika gigi atau struktur lainnya dalam rongga mulut perlu diangkat, dokter gigi spesialis prosthodontist dapat melakukan penggantian prostetik untuk membantu memperbaiki penampilan, kenyamanan, dan fungsinya setelah perawatan.
Meski biasanya hidung dan mulut dapat diperiksa tanpa menggunakan alat, dokter dapat melakukan endoskopi untuk melihat area yang sulit dilihat, seperti laring dan di belakang hidung.
Pencitraan dapat dilakukan dengan beberapa pilihan tes berikut:
Untuk kedua prosedur ini, dokter akan menyemprot hidung atau bagian belakang tenggorokan dengan obat mati rasa untuk menghindari rasa sakit. Dikarenakan orang yang didiagnosis menderita kanker mulut juga berisiko lebih tinggi terhadap kanker kepala dan leher lainnya, dokter juga memeriksa area lain di tenggorokan atau hidung.
Jika dokter mencurigai adanya kanker mulut, kemungkinan besar akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jika tumor mulut ditemukan, dokter akan mengambil sampel untuk diperiksa menggunakan mikroskop.
Prosedur ini dapat dilakukan di dada untuk memastikan apakah kanker telah menyebar ke paru-paru. Meski begitu, kondisi ini jarang menyerang paru; kecuali jika sudah di tahap lanjut. Bila hasilnya tidak normal, tes lebih lanjut akan dilakukan.
Kanker mulut terbagi menjadi enam berdasarkan jenis sel kanker (karsinoma) mulai tumbuh, dari yang umum hingga yang langka. Berikut penjelasan jenis kanker ini, di antaranya:
Sebanyak 90 persen lebih kanker yang berkembang di rongga mulut adalah karsinoma sel skuamosa. Biasanya, tenggorokan dan mulut dilapisi sel skuamosa, yang tampak seperti sisik ikan bila dilihat menggunakan mikroskop. Kondisi ini berkembang saat beberapa sel skuamosa bermutasi dan menjadi abnormal.
Sekitar 5 persen dari semua kasus tumor rongga mulut adalah karsinoma verukosa, yakni jenis kanker yang tumbuh sangat lambat yang terdiri dari sel skuamosa. Jenis sel kanker mungkin menyerang jaringan di sekitarnya dan jarang menjalar ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini dapat berkembang di kelenjar ludah minor, yang terletak di sepanjang lapisan mulut dan tenggorokan.
Kanker jenis ini berkembang di jaringan getah bening, yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh, atau dikenal sebagai limfoma. Amandel dan pangkal lidah keduanya mengandung jaringan limfoid.
Baca Juga: 14 Penyebab Mulut Terasa Pahit dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan keparahannya, kanker mulut terbagi menjadi empat tahapan, di antaranya:
Pada tahap ini, sel kanker masih berukuran sangat kecil sekitar 2 cm atau lebih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Pada tahap ini, ukuran kanker mulut antara 2 – 4 cm, dan belum menjalar ke kelenjar getah bening atau jaringan di sekitarnya.
Kanker mulut mulai membesar pada tahap ini. Ukurannya sekitar 4 cm atau lebih dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening, tetapi tidak ke bagian lainnya.
Sementara pada tahap terakhir, kanker sudah meluas ke beberapa jaringan di luar mulut atau organ lain yang lebih jauh, misalnya hati. Kondisi ini disertai ukuran kelenjar getah bening yang semakin membesar.
Pengobatan kanker mulut tergantung pada jenis, lokasi dan stadium kanker ketika di diagnosis. Berikut beberapa perawatan yang umum dilakukan, di antaranya:
Kanker mulut stadium awal dapat diatasi dengan operasi menggunakan sinar laser (photodynamic therapy) untuk mengangkat tumor dan kanker kelenjar getah bening. Jaringan lain di sekitar mulut dan leher juga diangkat.
Dokter juga dapat melakukan operasi rekonstruksi wajah untuk membentuk kembali jaringan yang diangkat.
Ini adalah perawatan dengan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat bisa diberikan secara oral atau melalui jarum suntik. Biasanya penderita kanker ini mendapatkan kemoterapi secara rawat jalan, meski sebagian memerlukan rawat inap.
Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker yang dapat dilakukan dari luar atau dalam tubuh. Terapi ini umumnya dikombinasikan dengan kemoterapi atau tindakan operasi.
Ini adalah bentuk lain dari perawatan untuk kanker. Prosedur ini lebih efektif pada kanker stadium awal dan lanjut. Obat terapi yang ditargetkan akan mengikat protein spesifik pada sel kanker dan menghambat pertumbuhannya.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Obat Kumur dan Risikonya bagi Kesehatan Mulut
Komplikasi biasanya terjadi setelah dilakukan operasi karena menimbulkan risiko berdarah, infeksi, rasa sakit, kesulitan makan hingga menelan.
Sementara masalah jangka panjang dari kanker ini mungkin termasuk:
Hingga kini belum ada cara yang terbukti untuk mencegah kanker mulut. Tetapi, beberapa hal seperti gaya hidup bisa mengurangi risiko: