Kaki kram saat tidur adalah kondisi yang umum terjadi pada orang dewasa. Gangguan ini bisa terjadi beberapa detik hingga beberapa menit. Meski lebih sering terjadi di betis, kondisi ini juga bisa terjadi di tungkai. Ketahui penyebab hingga cara mengatasinya.
Beberapa pakar hingga kini belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan masalah pada otot kaki ini. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab dan faktor risiko yang membuat seseorang lebih mungkin mengalami kram saat tidur, di antaranya:
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kelelahan otot adalah penyebab utama kram di malam hari. Kondisi ini bisa terjadi jika Anda melakukan aktivitas yang lebih tinggi dari biasanya. Menggunakan otot dengan sangat intens dalam waktu lama dapat menyebabkan beberapa orang mengalami lebih banyak kram di kemudian hari.
Berdiri dalam jangka waktu yang lama pada siang hari juga dapat membuat kelelahan otot. Otot-otot yang lelah di waktu siang kemungkinan besar akan menyebabkan kram di malam hari.
Berkebalikan dengan penjelasan sebelumnya yang mengaitkan tingginya aktivitas siang hari dengan kram, ternyata duduk untuk waktu yang lama pada siang hari dapat menyebabkan otot memendek.
Minimnya aktivitas fisik tersebut membuat seseorang tidak meregangkan ototnya untuk beberapa waktu, ternyata hal itu dapat meningkatkan risiko kram. Kondisi ini umumnya terjadi pada malam hari sebelum atau saat tidur. Otot pada orang yang kurang aktif secara fisik mungkin lebih pendek, di mana hal itu dapat meningkatkan risiko kram atau kejang.
Duduk atau berbaring yang membatasi gerakan atau aliran darah ke kaki, seperti mengistirahatkan satu kaki di atas kaki lainnya atau menyilangkan kaki, ternyata dapat menyebabkan kaki kram saat tidur. Selain membatasi aliran darah ke kaki, posisi tubuh yang tidak tepat dapat memperpendek otot betis, kondisi yang bisa menyebabkan kram.
Penyebab kaki kram saat tidur haru juga bisa terkait dengan usia. Menurut sebuah penelitian, 33% orang di atas usia 50 tahun mengalami kram di malam hari dengan kondisi kronis. Kelemahan otot pada lansia akan berdampak pada keseimbangan yang berimplikasi terhadap gangguan menjalankan mobilitas fungsional sehingga meningkatkan risiko terjatuh.
Wanita hamil ternyata berisiko mengalami kaki kram di malam hari. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh meningkatnya hormon, sehingga menyebabkan penumpukan cairan tubuh. Cairan bisa terkumpul di bagian kaki karena pengaruh gravitasi, kondisi inilah yang menyebabkan kaki kram pada Bumil.
Selain karena perubahan kadar hormon yang dialami oleh ibu hamil, kaki kram juga bisa disebabkan oleh bertambahnya berat badan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa dehidrasi bisa menyebabkan kaki kram saat tidur. Kondisi di mana kurangnya asupan cairan tubuh ini menyebabkan ujung saraf menjadi lebih sensitif. Akibatnya, saraf dapat berkontraksi berlebihan dan menekan ujung saraf motorik sehingga menimbulkan kram.
Selain bisa terjadi saat tidur, kaki kram juga bisa terjadi saat Anda banyak mengeluarkan keringat terutama ketika olahraga di bawah terik matahari.
Banyak obat mencantumkan kram otot sebagai efek samping. Beberapa di antaranya berhubungan langsung dengan kram kaki. Beberapa obat tersebut, antara lain:
Selain dipengaruhi oleh obat-obatan, beberapa kondisi medis kronis juga dapat membuat seseorang berisiko mengalami kaki kram seperti:
Ini adalah kondisi di mana aliran darah ke tungkai terhambat akibat penyempitan yang terjadi di pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri). Selain kram, penderita juga bisa merasakan kebas, tungkai terasa berat, atau nyeri. Nyeri bisa bertambah parah jika penderita beraktivitas dan akan mereda setelah beristirahat.
Beberapa perawatan rumahan bisa dilakukan saat kram menyerang kaki Anda, di antaranya:
Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau aspirin tidak akan membantu meredakan kram karena kondisi ini tidak berhubungan dengan peradangan. Penting untuk diketahui, obat tersebut dapat membantu mengatasi rasa sakit akibat kram, tetapi tidak akan meredakan kram.
Dalam beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat untuk mengobati kram kaki kronis, seperti:
Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk membahas obat-obatan di atas dan kemungkinan efek samping yang ditimbulkannya.
Mencegah kaki kram dalam jangka panjang mungkin merupakan pilihan terbaik bagi sebagian orang, meskipun hal ini tidak selalu memungkinkan. Berikut adalah beberapa upaya pencegahan secara umum yang bisa dilakukan:
Pada beberapa kasus, olahraga ringan di penghujung hari efektif untuk mengurangi kram. Misalnya, berjalan kaki atau menghabiskan beberapa menit dengan sepeda statis sebelum tidur adalah aktivitas yang baik untuk dilakukan.
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat mencegah kram karena air putih dapat menjaga otot tetap berfungsi dengan baik. Pada umumnya, setiap orang dewasa dianjurkan mengonsumsi air kurang lebih 2 liter per hari.
Beberapa orang mungkin merasa kram berkurang saat mereka memakai sepatu yang lebih suportif. Konsultasi dengan dokter Spesialis Penyakit Kaki diperlukan jika Anda tidak yakin apakah sepatu yang digunakan menjadi penyebab kram.