Hipertensi adalah nama lain untuk tekanan darah tinggi. Kondisi Ini dapat menyebabkan komplikasi parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian. Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh darah ke dinding pembuluh darah. Tekanannya tergantung pada pekerjaan yang dilakukan oleh jantung dan resistensi pembuluh darah. Ketahui penjelasan selengkapnya!
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana kekuatan aliran dari darah terhadap dinding arteri cukup tinggi. Hampir sepertiga dari orang-orang yang memiliki penyakit ini tidak menyadarinya.
Jika Anda belum memeriksa dan tidak tahu tekanan darah Anda, mintalah kepada dokter untuk memeriksanya. Semua orang dewasa sebaiknya memeriksa tekanan darah mereka setidaknya setiap lima tahun sekali.
Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung dan daya tahan pembuluh darah.
Berikut ini dua jenis tekanan darah tinggi yang memiliki penyebab berbeda:
Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial. Penyebab ini berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Kebanyakan orang memiliki jenis tekanan darah tinggi.
Para peneliti masih belum jelas mekanisme apa yang menyebabkan tekanan darah meningkat secara perlahan. Kombinasi faktor dapat berperan. Faktor-faktor ini termasuk:
Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder meliputi:
Sementara itu berikut ini faktor risiko yang patut Anda waspadai di antaranya:
Salah satu aspek yang paling berbahaya adalah bahwa setiap individu tidak menyadari bahwa dirinya memiliki hipertensi. Padahal, penyebab tekanan darah tinggi bisa saja tidak disadari oleh banyak orang.
Risiko darah tinggi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami hipertensi adalah dengan pemeriksaan tekanan darah yang teratur. Hal ini penting terutama jika kita memiliki saudara atau keturunan tekanan darah tinggi.
Ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 90 mmHg. Diagnosis hipertensi grade I apabila selama 2 kali pemeriksaan berturut-turut dalam rentang waktu seminggu pasien menunjukkan tekanan darah tersebut.
Ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 160 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 100 mmHg pada satu kali pemeriksaan.
Ketika tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 180 mmHg dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 110 mmHg. Krisis yang satu ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala. Meskipun demikian, beberapa orang yang memiliki tekanan darah yang sangat tinggi bisa merasakan:
Tekanan darah yang tidak terkontrol mampu menyebabkan pasien jatuh ke dalam kondisi krisis hipertensi, yaitu yang menyebabkan kegagalan organ seperti serangan jantung atau stroke.
Tekanan darah tinggi sering disebut silent disease karena pasien biasanya tidak tahu bahwa tubuhnya memiliki hipertensi. Hal ini disebabkan penyakit ini tidak menunjukkan tanda dan gejala secara. Itulah kenapa pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting.
Angka tekanan darah yang ideal adalah di bawah 120/80 mmHg. Namun, hasil pengukuran di bawah 130/90 mmHg masih termasuk dalam batas normal. Tekanan darah bisa berubah-ubah, maka Anda tidak bisa langusng menyimpulkan berdasarkan hasil pengukuran yang tinggi dalam sekali pemeriksaan.
Tekanan darah biasanya diukur memakai sfigmomanometer manual maupun digital. Kebanyakan dokter kini memakai sfigmomanometer digital, yaitu alat pengukur tekanan darah yang memakai sensor elektronik dalam mendeteksi denyut Anda.
Pengobatan utama adalah dengan mengubah gaya hidup. Pola hidup sehat yang dapat diterapkan, di antaranya:
Selain itu, Anda juga harus bisa menghindari stres, karena dapat menyebabkan masalah emosional, psikologis, dan bahkan fisik, termasuk penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, menangani stres penting dilakukan untuk menghindari risiko tekanan darah tinggi.
Diet yang dapat membantu mengontrol tekanan darah adalah makanan yang kaya akan kalium, magnesium, serat dan rendah sodium.
Berikut makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi:
Selain mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengonsumsi makanan yang telah dianjurkan di atas, Anda juga membutuhkan beberapa obat yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, di antaranya:
Obat hipertensi ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Kalsium channel blocker bekerja dengan memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung dan dinding pembuluh darah, yang membuat jantung lebih mudah untuk memompa dan memperlebar pembuluh darah.
Obat tekanan darah tinggi yang memperlebar pembuluh darah, sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa jantung dan pada akhirnya menurunkan penyakit hipertensi.
Angiotensin II receptor blocker (ARB) memiliki efek yang sama seperti ACE inhibitor, tetapi bekerja dengan mekanisme yang berbeda.
Umumnya dikenal sebagai pil air, yang membantu tubuh untuk menyingkirkan air dan garam yang tidak dibutuhkan melalui urine. Menyingkirkan kelebihan garam dan cairan membantu menurunkan tekanan darah dan dapat membuat jantung memompa darah lebih ringan.
Obat ini digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dengan cara memblokir efek dari sistem saraf simpatik pada jantung.
Diet suplemen ikan dan minyak ikan memiliki manfaat bagi orang sehat dan juga orang-orang dengan penyakit jantung.
Cara mencegah tekanan darah tinggi adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan menjalani gaya hidup sehat, Anda dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Anda bisa coba lakukan ini untuk sebagai langkah pencegahan:
Disiplin tinggi dalam menerapkan gaya hidup sehat akan memberikan dampak positif yang signifikan pada tekanan darah. Beberapa orang yang mengalami penyakit ini bahkan tidak perlu mengonsumsi obat-obatan karena berhasil menerapkan perubahan gaya hidup untuk menormalkan tekanan darah.