Gonore atau sering disebut kencing nanah adalah salah satu jenis penyakit menular seksual. Tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga pencegahannya di bawah ini.
Gonore adalah penyakit menular seksual yang ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Umumnya penyakit ini ditandai dengan kencing bernanah.
Infeksi gonore mudah menyebar melalui seks vaginal, oral, atau anal, dan paling sering terjadi pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual. Pada bayi, penyakit ini paling sering menyerang mata.
Gonore paling sering memengaruhi uretra, rektum, atau tenggorokan. Pada wanita, kencing nanah juga dapat menginfeksi leher rahim.
Gejala gonore biasanya muncul dalam waktu 2-10 hari setelah paparan, akan tetapi penyakit ini juga dapat berkembang hingga 30 hari.
Tidak semua orang yang terinfeksi gonore memiliki gejala, sehingga sulit untuk mengetahui kapan harus mencari pengobatan.
Ciri-ciri penyakit gonore yang sering muncul—baik pada pria maupun wanita—adalah buang air kecil terasa sakit atau perih, keluarnya nanah berwarna kuning atau hijau dari vagina atau penis.
Meski begitu, terdapat sedikit perbedaan gejala antara pria dan wanita.
Pada beberapa wanita, gejalanya sangat ringan hingga penderitanya tidak menyadari bahwa itu adalah penyakit kencing nanah.
Dikarenakan keputihan bisa menjadi tanda dari sejumlah masalah yang berbeda, langkah terbaik adalah konsultasikan dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Ibu Hamil Bisa Mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS), Ini 6 Bahayanya
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat tumbuh dan berkembang biak dengan mudah di selaput lendir tubuh.
Bakteri tersebut dapat tumbuh di organ yang lembap dan hangat seperti saluran reproduksi, termasuk leher rahim, uterus (rahim), tuba falopi, dan di uretra. Bahkan, bakteri tersebut juga bisa tumbuh di mulut, tenggorokan, dan anus.
Seseorang di bawah usia 25 tahun yang aktif secara seksual dan pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis berisiko lebih tinggi terkena gonore.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kencing nanah, termasuk:
Untuk memastikan apakah Anda terkena gonore, dokter akan menganalisis sampel sel. Sampel sal dapat dikumpulkan dengan beberapa prosedur, di antaranya:
Pengobatan kencing nanah perlu dilakukan untuk mencegah penyakit ini menjadi semakin parah, sekaligus mencegah penularan. Pengobatannya bisa dilakukan dengan memberikan antibiotik baik diminum maupun disuntik.
Pasangan seksual dari pasien yang terinfeksi juga harus diperlakukan sama untuk mencegah infeksi ulang dan penyebaran yang lebih lanjut dari penyakit ini.
Berikut ini beberapa obat antibiotik untuk mengobati gonore, di antaranya:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar penderita gonore diberikan pengobatan yang disertai obat untuk memberantas infeksi klamidia, karena penyakit ini sering terjadi bersamaan dengan kencing nanah.
Baca Juga: 5 Jenis Antibiotik yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi Gonore
Jika tidak ditangani dengan baik maka penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi. Dibanding dengan pria, wanita lebih mudah terkena komplikasi.
Komplikasi yang muncul pada pria, antara lain:
Komplikasi gonore yang terjadi pada wanita, di antaranya:
Kondisi ini bisa memicu terjadinya kehamilan ektopik, suatu kondisi di mana sel telur dibuahi berkembang di luar rahim. Ini adalah kondisi yang berbahaya bagi ibu dan bayi. Gonore pada wanita hamil dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Kencing nanah adalah penyakit yang menular karena hubungan seksual. Berikut ini langkah-langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan, di antaranya: