Gigi berlubang adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja di segala usia. Lubang pada gigi bisa terjadi di gigi bagian belakang atau di gigi depan. Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, faktor risiko, dan apa yang bisa dilakukan jika gigi depan berlubang.
Gejala gigi berlubang tergantung dari derajat kerusakan gigi. Gejala-gejala yang mungkin muncul meliputi:
Gigi berlubang dapat disebabkan oleh plak, substansi lengket yang melekat di permukaan gigi. Plak merupakan kombinasi dari:
Plak terbentuk pada gigi setelah makan, sehingga semua orang pasti memiliki plak pada gigi mereka. Namun demikian, beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena gigi berlubang, yaitu:
Apabila tidak dirawat dengan baik, gigi berlubang dapat mengalami komplikasi seperti:
Jika Anda tidak memeriksakan gigi kepada dokter gigi, kondisi gigi bisa semakin memburuk sehingga tidak ada pilihan lain selain mencabut gigi dan menggantinya dengan gigi palsu.
Gigi depan berlubang tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, namun juga mengganggu penampilan. Ini dia beberapa pilihan perawatan gigi depan berlubang yang biasa dilakukan dokter gigi:
Jika lubang gigi baru saja muncul, perawatan fluoride dapat membantu memulihkan email gigi dan mungkin bisa mengembalikan kondisi gigi utuh kembali seperti semula. Perawatan fluoride memberikan asupan fluoride pada gigi melebihi kadar yang ada di pasta gigi dan obat kumur.
Jenis perawatan yang diberikan bisa berupa cairan, gel, busa, atau pernis yang dioleskan ke gigi yang ditempatkan di sebuah nampan kecil yang ukurannya pas dengan gigi.
Tambalan gigi atau yang juga disebut dengan restorasi gigi, adalah pilihan perawatan tuama ketika lubang atau pembusukan gigi telah melampaui tahap awal. Tambalan gigi terbuat dari berbagai material seperti resin komposit sewarna gigi, porselen atau amalgam gigi yang terdiri dari kombinasi beberapa macam material.
Jika pembusukan gigi sudah meluas atau kondisi gigi melemah, pemasangan crown atau mahkota mungkin diperlukan. Mahkota gigi adalah penutup khusus yang menggantikan seluruh mahkota alami gigi. Pemasangan crown dilakukan dengan pengeboran semua area yang membusuk, lalu meninggalkan area gigi yang masih baik.
Mahkota gigi biasanya terbuat dari bahan porselen berkekuatan tinggi, resin, atau porselen yang dicampur dengan logam.
Ketika pembusukan gigi sudah mencapai lapisan dalam gigi atau pulpa, maka perlu dilakukan saluran akar atau root canal. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki dan menyelamatkan gigi yang rusak parah atau terinfeksi tanpa perlu mencabutnya.
Pulpa pada gigi yang sakit diangkat, kemudian obat dimasukkan ke dalam saluran akar untuk mengobati infeksi. Pulpa yang tadi diangkat diisi dengan tambalan.
Pada kasus dimana gigi yang berlubang di bagian depan mencakup area yang cukup luas, warna tambalan gigi akan sulit disesuaikan dengan warna gigi asli. Veneer gigi dapat menjadi pilihan tepat untuk menyamakan warna gigi. Veneer yang dipilih biasanya terbuat dari bahan porselen atau keramik, sehingga terlihat indah ketika dipasang pada gigi.
Gigi yang telah mengalami pembusukan parah hingga tidak dapat direstorasi harus dicabut. Mencabut gigi tentunya akan meninggalkan celah yang bisa membuat posisi gigi lainnya bergeser. Untuk itu, implan gigi biasanya menjadi tindakan lanjutan yang dilakukan untuk menggantikan gigi yang hilang.
Gigi yang berlubang dan rusak dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Menurut Mayo Clinic, berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa sakit sementara waktu.
Itulah pembahasan tentang cara mengatasi gigi berlubang bagian depan. Semoga informasi ini bermanfaat!