Gangguan menstruasi adalah masalah umum yang dialami sebagian besar wanita termasuk sindrom pramenstruasi (PMS), telat menstruasi, atau bahkan tidak menstruasi selama beberapa bulan. Ketahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi gangguan menstruasi.
Gangguan menstruasi adalah masalah pada siklus menstruasi bulanan wanita yang mencakup gejala fisik dan emosional. Secara siklus normal, wanita memiliki siklus bulanan setiap 24 hingga 35 hari dan menstruasi berlangsung dalam 4-7 hari.
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi berbeda dan bukan berarti itu tidak normal. Gangguan menstruasi ini dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk:
Masalah menstruasi juga ditandai dengan aliran menstruasi yang lebih deras dari biasanya, berlangsung lebih dari 7 hari, disertai nyeri hebat, mual, muntah, dan kram. Setiap wanita harus mengenali siklus menstruasinya sendiri dan konsultasi pada dokter bila merasa khawatir dengan siklus yang berubah-ubah.
Setiap wanita mungkin memiliki gangguan menstruasi berbeda-berbeda. Berikut ini beberapa gejala masalah menstruasi secara umum:
Sementara itu, mengalami gejala nyeri menstruasi sangat wajar. Anda tidak perlu panik dan sebaiknya belajar mengenali pola dan siklus menstruasi Anda sendiri.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami siklus yang tidak normal selama 3 bulan berturut-turut, termasuk siklus dengan pendarahan yang terlalu deras, menyakitkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, atau terjadi lebih dari satu minggu. Anda juga harus segera konsultasi ke dokter bila mengalami telat haid atau tidak haid sama sekali dalam 3 bulan terakhir.
Ada beragam penyebab menstruasi yang tidak normal, mulai dari pengaruh stres, masalah kesuburan, hingga riwayat medis yang mendasarinya. Berikut ini beberapa penyebab dari menstruasi yang abnormal:
Faktor stres menjadi penyebab umum wanita mengalami masalah menstruasi. Stres berlebih dapat melepaskan hormon kortisol dan corticotropin-releasing hormone (CRH) yang menekan tingkat hormon reproduksi hingga menyebabkan gangguan ovulasi.
Penggunaan pil KB akan memengaruhi keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Pil KB juga mencegah pelepasan sel telur yang siap dibuahi sehingga berpengaruh pada gangguan siklus haid.
Penyakit polip rahim adalah tumor jinak bersifat nonkanker yang berkembang pada lapisan rahim. Kondisi ini akan menyebabkan gejala nyeri menstruasi parah dan ketidaknyamanan selama menstruasi.
Endometriosis adalah kerusakan lapisan rahim (jaringan endometrium) yang menyebabkan masalah ovulasi. Anda akan mengalami pendarahan menstruasi tidak biasa dan diikuti dengan nyeri serta kram hebat selama siklus menstruasi.
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah masalah hormon di mana wanita memproduksi lebih banyak hormon androgen (hormon pria) dibandingkan dengan hormon estrogen dan progesteron (hormon wanita yang mengatur ovulasi dan kesuburan). Kondisi ini akan menyebabkan sel telur tidak matang secara konsisten dan berisiko infertilitas.
Gangguan ovarium yang biasanya terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun. Ovarium mengalami disfungsi atau tidak berfungsi normal hingga siklus menstruasi benar-benar berhenti. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh efek samping pengobatan kanker atau kelainan kromosom wanita.
Itulah beberapa penyebab masalah menstruasi secara umum. Bila gangguan haid terjadi akibat kondisi medis tertentu, maka Anda harus segera konsultasi ke dokter.
Berikut ini beberapa faktor lain yang menyebabkan Anda mengalami menstruasi abnormal:
Anda juga rentan mengalami gangguan haid bila memiliki pola makan kurang sehat seperti jarang makan sayur dan buah. Gangguan haid juga mungkin terjadi bila Anda mengalami riwayat masalah hormonal dan seksual.
Dokter akan memulai diagnosis dengan bertanya seputar beberapa hal, termasuk:
Apabila dokter mencurigai adanya gangguan haid, maka dokter akan melanjutkan pemeriksaan dengan beberapa metode, termasuk:
Bila gangguan haid diprediksi akibat masalah medis seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), kanker serviks, endometriosis, atau penyakit terkait rahim, kesuburan, atau kanker serviks, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan laboratorium lainnya sesuai kebutuhan diagnosis.
Gangguan menstruasi adalah semua masalah yang mencakup siklus menstruasi, termasuk gejala nyeri haid, jadwal haid, dan kelancaran siklus haid. Berikut ini jenis gangguan haid:
Gangguan haid ini umum dialami wanita beberapa hari sebelum dan selama siklus haid. Gejalanya berupa nyeri perut, kram, dan gangguan suasana hati. Kondisi ini mungkin terjadi pada 3 hari di awal siklus haid atau bertahan selama beberapa jam saja.
Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) adalah gejala nyeri haid yang lebih parah dari PMS biasa. Wanita dengan PMDD akan mengalami nyeri hebat, gangguan kecemasan, hingga depresi satu atau dua minggu sebelum siklus haid dimulai.
Amenore adalah gangguan haid di mana wanita tidak mengalami menstruasi sama sekali selama lebih dari 3 bulan. Amenore terjadi akibat kelainan ovulasi, cacar lahir, gangguan tiroid, masalah berat badan, gangguan makan, kehamilan, atau menopause.
Dismenore adalah nyeri dan kram menstruasi parah. Kondisi ini disebabkan kontraksi uterus (rahim) ketika harus melepaskan sebagian dari dinding rahim menjadi darah menstruasi, serta pelepasan zat kimia prostaglandin yang memicu nyeri. Dismenore rentan terjadi pada wanita dengan obesitas, perokok, atau anak remaja yang sudah haid sebelum usia 11 tahun.
Pendarahan menstruasi abnormal yang ditandai dengan pendarahan menstruasi yang terlalu lama dan berat. Pendarahan abnormal ini mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari.
Polimenorea adalah siklus haid yang terjadi setiap kurang dari 21 hari. Normalnya, siklus menstruasi terjadi antara siklus 24 dan 35 hari. Jadi, wanita tersebut sudah haid lagi setelah 2 minggu.
Oligomenore adalah siklus menstruasi yang jarang atau kurang dari 6 hingga 8 kali setahun. Jadi, wanita tersebut tidak mengalami menstruasi lebih dari 35 hari atau 90 hari. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat penggunaan pil KB, gangguan makan, atau efek samping obat pembekuan darah.
Metrorhagia adalah disfungsi atau pendarahan uterus yang abnormal. Pendarahan menstruasi juga tidak teratur di antara siklus menstruasi.
Mengingat ada banyak penyebab dan jenis gangguan haid, Anda harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu perawatan yang tepat untuk Anda. Umumnya, dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala gangguan haid, termasuk:
Dokter mungkin juga meresepkan obat lain, seperti:
Dokter juga akan menyarankan perubahan pola makan dan pola hidup lebih sehat, termasuk:
Selebihnya, Anda membutuhkan diagnosis dan konsultasi langsung dengan dokter untuk mengatasi gangguan haid terkait penyakit lainnya. Memeriksa kondisi Anda lebih awal akan membantu identifikasi penyakit lebih awal dan mencegah risiko gangguan ovulasi dan kesuburan yang lebih parah.
Dalam beberapa kasus medis yang mendasarinya, gangguan haid mungkin tidak dapat dicegah. Walaupun demikian, Anda dapat meminimalisir risiko gangguan haid dengan menjalani pola makan sehat, menjaga kesehatan reproduksi, serta rutin konsultasi ke dokter.