Faltering growth atau gagal tumbuh, adalah kondisi ketika anak tidak bertambah berat badan sesuai usianya. Hal ini membuat kekhawatiran bagi orang tua. Selengkapnya kenali ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengatasinya dalam penjelasan berikut ini.
Faltering growth adalah istilah yang digunakan ketika bayi dan anak mengalami keterlambatan kenaikan berat badan sesuai usia dan jenis kelamin anak. Pertumbuhan anak mungkin lambat atau dalam beberapa kasus, anak mungkin kehilangan berat badan.
Pemantauan berat dan tinggi bayi dicatat dalam grafik pertumbuhan di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari Kementerian Kesehatan RI dan grafik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Peningkatan berat badan, panjang, dan lingkar kepala bayi diukur dalam percentil, menandai tingkat rata-rata pertumbuhan bayi. Gangguan pertumbuhan biasanya menandakan bayi telah turun dua atau lebih centil pada grafik pertumbuhan.
Gejala utamanya dapat dikenali pada berat badan rata-rata anak seusianya. Beriktu ini gejala gangguan prtumbuhan anak yang dapat orang tua kenali:
Berat badan bayi dapat dipantau melalui pemeriksaan rutin ke dokter, sehingga gangguan pertumbuhan biasanya diketahui dengan cepat.
Dalam beberapa hari pertama kelahiran, normal bagi bayi untuk kehilangan berat badan. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan penyesuaian cairan tubuh. Ketika pola makan terbentuk, bayi kemudian akan mengalami kenaikan berat secara perlahan, dengan sebagian besar bayi mendapatkan kembali berat lahirnya dalam tiga minggu.
Namun, apabila bayi kehilangan 10% dari berat lahirnya, ini memerlukan pemeriksaan, termasuk penilaian klinis dan pengamatan pemberian makan.
Ppenurunan berat badan biasanya menandakan bayi memerlukan sedikit lebih banyak minum, atau makan, tergantung pada usianya.
Berikut ini faktor yang memicu gangguan pertumbuhan pada anak:
Selain itu, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab faltering growth, berikut di antaranya:
Beberapa bayi dengan kondisi fisik tertentu cenderung mengalami gangguan pertumbuhan. Misalnya, jika bayi memiliki bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing, sehingga lebih sulit untuk menyusu daripada bayi lainnya.
Dalam beberapa kasus, masalah hubungan dalam keluarga bisa memengaruhi kebiasaan makan. Contohnya, jika waktu makan tidak teratur atau ada kekhawatiran terhadap kecukupan uang untuk makan dan susu bayi.
Terkadang ada kaitan antara postnatal depression (PND) pada ibu dan faltering growth pada bayi. PND dapat mempersulit ibu untuk terikat secara emosional dengan bayi, yang berarti lebih sulit menemukan isyarat bahwa bayi sedang lapar. Jika merasakan hal ini, penting untuk mendapatkan pertolongan. Cobalah temui dokter umum yang dapat membantu mengatasinya.
Meskipun jarang terjadi, gangguan pertumbuhan adalah tanda bahwa bayi memiliki penyakit mendasar yang lebih serius. Inilah salah satu alasan mengapa dokter ingin mengetahui penyebabnya.
Baca Juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Sebelum memberi nasihat tentang cara merawatnya, dokter umum akan mencari dan menemukan penyebab gangguan pertumbuhan pada bayi. Dokter mungkin bekerja sama untuk membantu orang tua dalam kondisi ini.
Dokter mungkin juga meminta untuk mengawasi Bunda memberi makan bayi, untuk melihat apakah ia dapat menemukan masalah yang mudah diatasi. Misalnya, mungkin bayi tidak cukup minum susu.
Dokter mungkin meminta Bunda untuk mengisi buku harian makan anak selama tiga hari. Ia akan meminta Bunda menuliskan jawaban atas beberapa pertanyaan berikut:
Berikut ini beberapa perawatan untuk faltering growth:
Perawatannya dengan menyusui bayi lebih sering atau lebih lama untuk meningkatkan suplai ASI. Bunda mungkin memerlukan bantuan untuk menempelkan bayi ke payudara. Bunda dapat mencoba memeras ASI untuk meningkatkan suplai ASI di antara menyusui.
Dokter mungkin menganjurkan Bunda untuk menghubungi konsultan laktasi. Ini adalah pendukung menyusui yang terlatih khusus yang membantu Bunda dan bayi Anda belajar menyusui dengan nyaman dan efektif.
Bunda mungkin perlu menyesuaikan cara menyiapkan susu formula untuk bayi. Mungkin perlu memberi makanan yang lebih besar, atau memberi makan lebih sering. Ini bisa dengan cara membangunkan bayi setidaknya setiap tiga jam untuk memberinya makan, guna memastikan bayi mendapatkan kalori yang cukup.
Jika tips ini dengan susu formula biasa tidak membantu, Bunda mungkin perlu memberinya formula khusus berkalori tinggi. Dokter mungkin juga merujuk bayi ke ahli gizi anak untuk perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: 6 Resep Makanan Anak 1 Tahun untuk Optimalkan Pertumbuhannya
Dokter dapat memberi Bunda banyak dukungan dan dorongan jika tidak yakin mengapa berat badan si kecil tidak bertambah seperti yang seharusnya. Mungkin dokter akan menyarankan cara membuat waktu makan lebih mudah dan lebih menyenangkan bagi bunda dan anak, misalnya berikut:
Itulah pembahasan tentang apa itu faltering growth. Orang tua harus memantau perkembangan anak dan melakukan cek kesehatan rutin ke dokter, Puskesmas, atau Posyandu terdekat untuk memastikan anak sehat dan mendapat perawatan dengan cepat bila mengalami gejala penyakit tertentu.