Salah satu jenis penyakit yang terjadi di kerongkongan adalah esofagitis Kerongkongan atau esofagus adalah bagian tubuh berbentuk pipa yang fungsinya menghantarkan makanan menuju lambung. Lantas, apa itu esofagitis dan bagaimana cara mengobati penyakit ini? Berikut informasi selengkapnya untuk Anda perhatikan.
Esofagitis adalah istilah medis untuk mendefinisikan penyakit radang yang menyerang kerongkongan (esofagus), tepatnya lapisan esofagus. Esofagitis atau radang kerongkongan kerap dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, salah satu yang paling umum adalah gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks asam lambung.
Rasa tidak nyaman yang disertai dengan rasa nyeri dan luka menjadi ciri khas dari penyakit ini. Penyakit ini tentu saja tidak boleh disepelekan. Penanganan medis yang terlambat atau tidak tepat akan menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi esofagus.
Penyebab esofagitis ada bermacam-macam. Dilihat dari penyebabnya tersebut, penyakit ini lantas terbagi ke dalam beberapa jenis.
Berikut ini adalah jenis esofagitis berdasarkan penyebabnya yang perlu Anda ketahui dan waspadai.
Penyebab yang pertama dan paling umum adalah penyakit refluks asam lambung atau GERD.
GERD sendiri adalah penyakit di mana asam lambung naik ke kerongkongan akibat katup pemisah antara kerongkongan dan lambung (sfingter) tidak menutup dengan sempurna. Naiknya asam lambung ke esofagus tersebut lantas menyebabkan lapisan esofagus mengalami iritasi yang berujung pada peradangan.
Radang kerongkongan yang Anda alami juga bisa disebabkan oleh jumlah eosinofil (salah satu tipe sel darah putih) di dalam esofagus yang terlalu banyak. Jenis esofagitis yang satu ini dikenal sebagai eosinophilic esophagitis.
Mengapa jumlah eosinofil menjadi terlalu banyak? Jawabannya tak lain karena sistem kekebalan tubuh menjadi sangat sensitif terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing tersebut dideteksi oleh sistem imun sebagai sesuatu yang berbahaya sehingga tubuh perlu untuk melakukan perlawanan. Sayangnya, respons ini malah menciptakan reaksi alergi yang berujung pada terjadinya peradangan pada kerongkongan.
Eosinophilic esophagitis umum dialami oleh anak-anak. Data dari Boston Children’s Hospital menunjukkan bahwa 1 dari 1000 anak dilaporkan mengalami jenis radang kerongkongan yang satu ini.
Sejumlah makanan ditengarai menjadi penyebab radang kerongkongan eosinofil, yaitu:
Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab radang kerongkongan. Hal ini bisa terjadi apabila konsumsi obat tidak disertai dengan minum air putih yang cukup. Akibatnya, ada sisa obat yang tertahan di dinding esofagus. Jika terus dibiarkan, ini akan menyebabkan esofagus teriritasi dan meradang.
Obat-obatan yang dimaksud seperti:
Infeksi sebagai penyebab radang kerongkongan memang jarang terjadi, namun bukan berarti hal ini tidak akan menyerang Anda.
Esofagitis infeksi adalah peradangan pada kerongkongan yang disebabkan oleh mikroorganisme “jahat” seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur. Anda yang menderita penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh adalah yang paling rentan mengalami radang kerongkongan jenis ini, seperti:
Sejumlah faktor risiko juga turut ditengarai menjadi pencetus radang kerongkongan, yaitu:
Faktor risiko yang disebutkan di atas akan tetapi tidak bisa sepenuhnya dijadikan acuan. Apabila Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas, tanyakan pada dokter guna memastikan korelasinya.
Esofagitis memiliki sejumlah ciri dan gejala khas. Anda kemungkinan mengalami masalah ini apabila merasakan ciri dan gejala berikut ini:
Guna memastikan gejala-gejala di atas apakah terkait dengan radang kerongkongan atau tidak, baiknya periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam mendiagnosis penyakit radang kerongkongan mulai dari penyebab hingga tingkat keparahannya, dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan yang seperti pada umumnya terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Berikut adalah prosedur pemeriksaan untuk diagnosis esofagitis.
Anamnesis adalah tahapan pertama dalam pemeriksaan pasien dengan keluhan penyakit ini. Pada tahap ini, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan keluhan yang dialami pasien tersebut.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Umumnya, metode pemeriksaan fisik yang digunakan adalah endoskopi, yaitu memasukkan selang dengan kamera ke dalam mulut pasien hingga ke kerongkongan.
Endoskopi ini juga disertai dengan prosedur biopsi atau pengambilan sampel jaringan esofagus untuk selanjutnya jaringan tersebut diperiksa di laboratorium.
Apabila dibutuhkan, dokter akan melaksanakan prosedur pemeriksaan penunjang. Tujuannya, untuk mendapat gambaran lebih jelas dari esofagus pasien. Metode pemeriksaan penunjang yang dimaksud seperti X-Ray.
Tes reaksi alergi juga dilakukan apabila ada indikasi penyakit yang diderita pasien disebabkan oleh alergi.
Pengobatan esofagitis disesuaikan dengan penyebab dari penyakit ini.
Apabila esofagus disebabkan oleh penyakit GERD, maka cara mengobatinya adalah dengan mengonsumsi sejumlah jenis obat-obat seperti:
Tindakan operasi juga mungkin dilakukan pada kasus esofagitis akibat GERD, yakni dengan memperbaiki katup (sfingter ) pemisah kerongkongan dan lambung.
Oleh karena jenis esofagitis ini berkaitan dengan reaksi alergi, maka cara mengobatinya adalah dengan menangkal faktor pencetus reaksi alergi (alergen) melalui sejumlah obat-obatan di antaranya:
Pada kasus penyakit esofagitis yang disebabkan oleh infeksi, maka metode pengobatan yang lazimnya dilakukan oleh dokter adalah dengan memberikan obat-obatan yang bersifat antibiotik, antibakteri, antivirus, dan sebagainya.
Melihat penyebab esofagitis di atas, maka cara mencegah esofagitis yang bisa dilakukan adalah: