Efusi pleura yaitu kondisi cairan berlebih di antara lapisan pleura. Pleura adalah selaput tipis yang melapisi paru-paru dan bagian dalam rongga dada yang berfungsi untuk melumasi serta memfasilitasi pernapasan. Simak gejala, penyebab efusi pleura, hingga cara mengatasinya di bawah ini.
Efusi pleura atau sering juga disebut water on the lung adalah penumpukan cairan yang berlebihan di ruang antara paru-paru dan rongga dada. Selaput tipis yang disebut pleura menutupi bagian luar paru-paru dan bagian dalam rongga dada.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa akan selalu ada sejumlah kecil cairan di dalam lapisan ini untuk membantu melumasi paru-paru saat mengembang di dalam dada selama bernapas.
Efusi pleura adalah kumpulan cairan yang abnormal dan berlebihan. Gejala fisik efusi pleura biasanya muncul ketika cairan mengisi rongga dada. Gejala-gejala ini termasuk:
Seseorang yang sering mengalami cegukan atau pola cegukan yang tidak hilang juga mungkin mengalami efusi pleura.
Pada beberapa kasus, beberapa orang tidak mengalami gejala efusi pleura sama sekali. Mereka biasanya mencari tahu tentang cairan di paru-paru setelah pemeriksaan fisik untuk kondisi yang tidak berhubungan.
Tanda dan gejala kondisi ini juga dapat dikacaukan dengan gangguan paru-paru lainnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami beberapa gejala seperti di atas, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apakah efusi pleura menular? Efusi pleura merupakan kelainan sekunder yang berarti disebabkan oleh kondisi lain. Banyak hal yang dapat menyebabkan pleura membuat lebih banyak cairan dari biasanya. Beberapa penyebab yang paling umum adalah penyakit dan gangguan lain, seperti:
Komplikasi dari prosedur medis tertentu juga dapat memicu efusi pleura. Operasi jantung terbuka adalah penyebab umum, selain itu setiap operasi yang melibatkan dada juga dapat meningkatkan risiko gangguan ini.
Tubuh memproduksi cairan di rongga pleura dalam jumlah kecil untuk melumasi permukaan pleura. Ini adalah jaringan tipis yang melapisi rongga dada dan mengelilingi paru-paru.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang meningkatkan seseorang memiliki kondisi efusi pleura adalah:
Diagnosis yang bisa dilakukan oleh dokter adalah menanyakan tentang gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga bisa mengetuk dada dan mendengarkannya dengan stetoskop. Guna mengonfirmasi bahwa Anda memiliki kondisi ini, Anda harus mendapatkan tes pencitraan seperti:
Efusi pleura tampak putih pada sinar-X, sementara ruang udara tampak hitam. Jika memang Anda mengalami kondisi ini, Anda mungkin mendapatkan warna putih yang lebih banyak saat berbaring miring. Ini dapat menunjukkan jika cairan mengalir bebas dalam rongga pleura.
CT scan membuat gambaran seluruh dada, termasuk bagian luar dan bagian dalam. Tes pencitraan ini menunjukkan lebih detail daripada foto rontgen dada.
Sebuah alat yang dinamakan probe akan menempel di dada dan akan membuat gambar bagian dalam tubuh yang muncul di layar video. Tes pencitraan ini membantu dokter untuk menemukan cairan sehingga bisa mendapatkan sampel untuk dianalisis.
Selain itu, dokter juga mungkin melakukan thoracentesis, prosedur untuk mengambil cairan berlebih pada rongga pleura melalui jarum yang yang dimasukkan ke rongga dada.
Setelah mengetahui prosedur diagnosis apa saja yang bisa dilakukan, Anda mungkin akan mendengar dokter menggunakan istilah transudatif dan eksudatif untuk menggambarkan dua jenis utama efusi pleura. Berikut penjelasan mengenai dua istilah tersebut, antara lain:
Cairan efusi pleura ini mirip dengan cairan yang biasanya Anda miliki di rongga pleura. Kondisi itu terbentuk dari cairan bocor di pleura normal. Jenis ini jarang perlu dikeringkan kecuali cairannya banyak. Gagal jantung kongestif adalah penyebab paling umum dari jenis ini.
Kondisi ini terbentuk dari cairan ekstra, protein, darah, sel-sel radang, atau kadang-kadang bakteri yang bocor di pembuluh darah yang rusak ke dalam pleura. Anda mungkin perlu mengeringkannya, tergantung pada ukurannya dan berapa banyak peradangan yang ada. Penyebab jenis ini termasuk pneumonia dan kanker paru-paru.
Perawatan untuk kondisi ini tergantung pada gangguan yang mendasarinya. Selain mengobati kondisi yang menyebabkan hal ini, dalam banyak kasus, dokter akan mengalirkan cairan dari dada.
Chest draining dilakukan dengan memasukkan jarum atau tabung ke dalam rongga pleura dan mengalirkan cairan keluar dari tubuh. Proses ini tidak memerlukan anestesi umum. Anestesi lokal diberikan untuk mematikan rasa sakit pada luka, yang kebanyakan orang cenderung rasakan setelah mati rasa hilang.
Proses ini mungkin perlu dilakukan lebih dari sekali jika cairan terus mengumpul di rongga pleura. Terdapat risiko kecil dari prosedur ini termasuk infeksi, perdarahan, atau paru-paru yang kolaps.
Pleurodesis adalah pengobatan yang menciptakan peradangan ringan antara paru-paru dan rongga dada. Setelah mengeluarkan cairan berlebih dari rongga dada, dokter menyuntikkan obat ke area tersebut. Obat ini menyebabkan dua lapisan pleura menyatu yang mencegah penumpukan cairan di masa depan.
Dalam kasus yang lebih serius, dokter bedah memasukkan shunt atau tabung kecil ke dalam rongga dada. Teknik ini membantu mengarahkan cairan dari dada ke perut. Prosedur ini mungkin menjadi pilihan bagi mereka yang tidak menanggapi perawatan lain. Pleurectomy, di mana bagian dari lapisan pleura diangkat melalui pembedahan juga dapat menjadi pilihan dalam kasus-kasus tertentu.
Kondisi ini bisa menjadi serius dan mengancam jiwa. Sebagian besar memerlukan perawatan di rumah sakit dan beberapa memerlukan operasi. Waktu yang diperlukan untuk pulih dari gangguan ini tergantung pada penyebab, ukuran, tingkat keparahan efusi, serta kesehatan Anda secara keseluruhan.
Komplikasi potensial yang terkait dengan efusi pleura adalah:
Pada beberapa kasus, kondisi dapat dicegah dengan pengobatan dini. Namun, pada kasus-kasus tertentu, pengembangan kondisi ini tidak dapat dicegah. Beberapa efusi pleura dapat dicegah muncul kembali dengan menjalani pleurodesis.