Duodenitis adalah peradangan atau iritasi pada duodenum, bagian pertama dari usus kecil yang berada tepat di bawah perut. Kondisi ini sering kali dapat disembuhkan dan umumnya tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.
Seperti penjelasan sebelumnya, duodenitis adalah peradangan pada duodenum, yaitu bagian pertama dari usus kecil yang terletak tepat di bawah perut. Penyakit yang umumnya disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori ini bisa terjadi pada pria dan wanita dari segala usia.
Pada beberapa kasus, kondisi ini tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi jika penyakit ini menimbulkan gejala, setiap orang memiliki tanda yang berbeda-beda. Gejala khas bisa dikenali, antara lain:
Pada beberapa orang, nyeri di perut akan menjalar ke punggung atau perut bagian bawah. Jika kondisi ini termasuk jenis akut gangguan biasanya datang dengan cepat dan berlangsung sebentar. Sementara jika kondisi termasuk jenis kronis, penyakit ini cenderung berkembang lebih lambat dan berlangsung lebih lama, bisa berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Gejala yang lebih parah terkadang bisa terjadi seperti perdarahan internal. Hal ini dapat menyebabkan feses menjadi lengket dan berwarna cokelat tua atau hitam. Muntahan yang terjadi mungkin menyerupai bubuk kopi basah. Siapa pun yang mengalami gejala perdarahan internal harus segera mencari perawatan medis.
Selain itu, konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika kondisi berlangsung lebih dari dua kali dalam seminggu dan mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius.
Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah bakteri Helicobacter pylori. Jika bakteri dalam jumlah besar menyerang perut dan usus kecil, hal itu dapat menyebabkan peradangan. H. pylori dapat ditularkan dari orang ke orang, akan tetapi bagaimana tepatnya tidak diketahui dengan pasti. Penyebaran diyakini melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
Selain bakteri H. pylori, terdapat beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan seseorang berisiko tinggi memiliki kondisi ini, antara lain:
Diagnosis awal yang bisa dilakukan dokter adalah menanyakan tentang gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Beberapa tes yang mungkin diperlukan untuk memastikan keberadaan bakteri H. pylori, antara lain:
Jenis perawatan yang direkomendasikan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:
Memiliki kebiasaan merokok dan sering mengonsumsi minuman beralkohol ternyata dapat meningkatkan peradangan pada saluran pencernaan dan meningkatkan risiko kanker perut.
Menghentikan penggunaan pereda nyeri seperti aspirin, naproxen, dan ibuprofen juga mungkin diperlukan jika obat-obatan tersebut adalah penyebabnya.
Jika Anda didiagnosis memiliki penyakit celiac, Anda harus menghilangkan gluten dari asupan sehari-hari.
Jika H. pylori adalah penyebabnya, infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Dokter mungkin merekomendasikan kombinasi obat untuk membunuh infeksi. Kemungkinan besar Anda perlu minum antibiotik selama dua minggu atau lebih.
Mengurangi produksi asam di perut merupakan langkah penting dalam pengobatan. Beberapa obat yang bekerja untuk mengurangi asam ke saluran pencernaan seperti cimetidine atau famotidine mungkin direkomendasikan.
Proton pump inhibitors yang memblokir sel-sel penghasil asam paling sering dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini. Obat ini biasanya perlu dikonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa obat tersebut adalah esomeprazole, lansoprazole, atau omeprazole.
Obat ini mungkin disarankan dokter untuk meredakan gejala hanya sementara. Obat yang dijual bebas ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung dan menghilangkan rasa sakit. Beberapa pilihan antasida adalah calcium carbonate (Tums), magnesium hydroxide (milk of magnesia), atau calcium carbonate and magnesium hydroxide (Rolaids)
Antasida dapat mencegah tubuh menyerap obat lain, jadi disarankan untuk minum obat ini setidaknya satu jam sebelum pengobatan lain. Obat ini direkomendasikan hanya untuk penggunaan sesekali. Konsultasi dengan dokter diperlukan jika kondisi tidak kunjung membaik lebih dari dua minggu.
Pada dasarnya, komplikasi dari kondisi bisa diturunkan jika Anda mengikuti semua rencana pengobatan yang disarankan oleh dokter. Namun jika Anda tidak mengikuti anjuran tersebut, beberapa masalah kesehatan lain yang mungkin terjadi, antara lain:
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi ini, antara lain: