Dermatographia adalah penyakit yang ditandai dengan kulit menonjol seperti bentol setelah tergores atau digaruk. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, cara mengatasi, dan lainnya di bawah ini!
Dermatographia adalah suatu kondisi yang menyebabkan permukaan kulit timbul atau menonjol kemerahan atau putih setelah tergores atau digaruk. Sekitar 5 persen orang memiliki kondisi ini dan paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Kondisi yang juga disebut dermographism atau dermatographic urticaria ini tidak diketahui penyebabnya, tetapi pada beberapa orang dapat dipicu oleh infeksi, gangguan emosi, atau obat-obatan (penisilin).
Kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu 30 menit. Goresan yang timbul berwarna putih atau memerah di kulit. Namun kondisi akan semakin memburuk dan menyebabkan luka dalam atau bahkan reaksi seperti alergi.
Gejala dermatografi terjadi ketika permukaan kulit tergores, maka dari itu gejalanya tidak muncul dengan sendirinya. Gejala ini bisa muncul disengaja dengan menggaruk kulit atau tidak disengaja akibat gesekan dari pakaian.
Berikut ini beberapa gejala dermatographia:
Gejala ini biasanya dapat berlangsung selama sekitar 30 menit. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya bisa berlangsung satu hari atau lebih. Namun, kondisi ini sendiri dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Gejala dapat memburuk pada suhu yang ekstrem dan mandi air hangat atau sauna. Cuaca yang panas dan kering juga dapat meningkatkan risiko dermatografia.
Segera hubungi dokter jika tanda dan gejala yang dirasakan sangat mengganggu. Begitu pun jika memiliki riwayat gatal-gatal harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis kulit.
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kulit mudah menonjol atau timbul setelah tergores. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh kondisi berikut:
Meskipun tidak diketahui penyebabnya, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko mengalami dermatographia, di antaranya:
Kondisi ini dapat didiagnosis dengan tes kulit. Sebelum dilakukan tes, dokter akan menanyakan gejala atau gaya hidup. Ini akan membantu dokter membuat diagnosis yang akurat dan membantu mengidentifikasi pemicu potensial dermatographia.
Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat medis pribadi dan keluarga pasien.
Dermatographia digambarkan sebagai urtikaria yang dapat diinduksi, yang berarti gatal-gatal muncul sebagai respons terhadap sesuatu yang spesifik, misalnya es batu untuk orang yang menderita urtikaria dingin.
Prosedur selanjutnya, dokter mungkin akan menggaruk kulit pasien menggunakan alat penekan lidah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan menggunakan dermographometer untuk mengukur respons kulit terhadap tekanan.
Jika gejalanya ringan, mungkin tidak memerlukan perawatan medis. Gejala penyakit ini biasanya diobati dengan obat bebas atau pengobatan alternatif.
Berikut ini beberapa cara mengobati penyakit dermatographia:
Langkah pertama dalam pengobatan kondisi ini biasanya menggunakan antihistamin nonsedatif yang dijual bebas. Obat resep yang dikenal sebagai cromolyn juga efektif mengobati kondisi ini.
Obat alergi yang dijual bebas juga dapat membantu mengobati gejala, termasuk diphenhydramine dan cetirizine. Ini adalah antihistamin yang dapat mencegah tubuh memproduksi histamin dari respons terhadap bahan kimia dan alergen.
Jenis antihistamin lainnya adalah loratadine dan fexofenadine, yang memiliki efek lebih lama. Mengonsumsi antihistamin secara teratur dapat mencegah gejala dermatographia.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan untuk menjalani fototerapi. Ini adalah jenis terapi radiasi rawat jalan khusus untuk masalah pada kulit. Cara mengobati penyakit dermatographia ini juga digunakan untuk pengobatan psoriasis.
Pengobatan alternatif untuk mengobati dermatographia, termasuk:
Selain menerapkan cara mengobati penyakit dermatographia yang telah dijelaskan di atas, penderita dermatographia biasanya disarankan menghindari makanan yang meningkatkan peradangan, termasuk:
Penyakit dermographism tidak menimbulkan komplikasi. Biasanya penyakit ini tidak meninggalkan kondisi kulit menonjol yang bertahan lama, tetapi hanya menyebabkan iritasi dan gejala ringan yang berlangsung singkat.
Meskipun penyakit ini menyebabkan ketidaknyamanan, reaksi kulit dapat dicegah. Melakukan perubahan gaya hidup dan langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya: