Pernah mendengar penyakit demam kelenjar alias kissing disease? Ketahui lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang satu ini mulai dari ciri dan gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya!
Demam kelenjar (granular fever) atau mononukleosis adalah masalah kesehatan yang terjadi akibat adanya infeksi virus. Penyakit yang dalam dunia medis disebut sebagai mononukleosis infeksiosa ini kerap dijuluki sebagai ‘kissing disease’. Dikatakan demikian karena kondisi ini acap kali ditularkan melalui aktivitas berciuman.
Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir karena demam kelenjar sejatinya bukan merupakan masalah kesehatan yang tergolong berbahaya. Bahkan, kondisi ini dapat sembuh tanpa memerlukan pengobatan sekalipun dalam kurun waktu beberapa hari hingga minggu. Selain itu, orang yang pernah mengalami infeksi mononukleosis kemungkinan besar akan menjadi kebal terhadap penyakit ini di kemudian hari.
Demam kelenjar ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala yang umumnya akan mulai dirasakan oleh penderita setelah 4-6 minggu terinfeksi oleh virus yang menjadi penyebab penyakit ini.
Gejala demam kelenjar yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Kendati pada umumnya mononukleosis ini tidak berbahaya, akan tetapi alangkah baiknya jika Anda segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas.
Terlebih lagi, jika gejala-gejala mononukleosis yang Anda alami ini telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tidak juga mereda kendati sudah diberikan obat-obatan terkait.
Penyebab demam kelenjar alias ‘kissing disease’ ini adalah virus, tepatnya virus Epstein-Barr. Virus yang masuk ke dalam kategori human herpesvirus 4 tersebut menular dari satu individu ke individu lainnya melalui medium air liur pada sejumlah aktivitas seperti:
Selain itu, menyentuh atau menggunakan barang-barang milik seseorang yang sudah terinfeksi virus ini seperti piring, gelas, dan handuk juga menjadi penyebab mononukleosis.
Mononukleosis, di samping virus Epstein-Barr, disebabkan oleh mikroorganisme ‘jahat’ lainnya seperti Toxoplasma dan Cytomegalovirus (CMV). Gejala yang ditimbulkan oleh kedua organisme tersebut pun hampir tidak ada bedanya.
Semua orang berpotensi untuk mengalami mononukleosis yang mana hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko, yaitu:
Guna memastikan jika Anda memang mengalami mononukleosis, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan medis yang terdiri dari:
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien berkaitan dengan keluhan yang dirasakan. Pertanyaan-pertanyaan yang umum diajukan di antaranya sebagai berikut:
Setelah itu, dokter akan melanjutkan ke tahapan pemeriksaan selanjutnya yakni pemeriksaan fisik. Pada tahap ini, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien dan menganalisis apakah ada abnormalitas yang mengarah ke mononukleosis.
Sebagai contoh, penyakit ini ditandai oleh adanya perubahan pada warna kulit dan mata pasien menjadi kekuningan atau munculnya ruam pada kulit. Jika ciri-ciri ini ditemukan, dokter mungkin hampir dapat memastikan bahwa pasien mengalami demam kelenjar.
Selain itu, prosedur pemeriksaan fisik standar seperti pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah juga akan dilakukan.
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan prosedur pemeriksaan penunjang guna menguatkan hasil diagnosis.
Pemeriksaan penunjang yang dimaksud seperti:
Demam kelenjar dapat diobati dengan sejumlah cara. Berikut adalah cara mengobati mononukleosis yang perlu Anda ketahui dan bisa terapkan.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, mononukleosis sejatinya merupakan jenis penyakit yang bisa sembuh tanpa memerlukan prosedur pengobatan apapun. Umumnya, penyakit ini akan berakhir dalam kurun waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung dari kekuatan imunitas tubuh.
Akan tetapi, ada sejumlah hal yang perlu Anda lakukan selama proses penyembuhan tersebut, yaitu:
Pengobatan medis bertujuan untuk membantu meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan saat Anda mengalami penyakit ini. Pengobatan secara medis untuk mengatasi mononukleosis dilakukan dengan cara mengonsumsi obat-obatan seperti:
Kendati pada umumnya demam kelenjar tidak berbahaya, namun bukan berarti penyakit ini bebas dari risiko komplikasi. Beberapa komplikasi yang ditimbulkan dari mononukleosis di antaranya sebagai berikut:
Masalah kesehatan yang satu ini dapat dicegah. Caranya adalah sebagai berikut:
Itu dia informasi mengenai infeksi mononukleosis yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat dan jaga selalu kesehatan diri Anda, ya!