Cedera ligamen lutut anterior (anterior cruciate ligament) adalah masalah kesehatan yang menyerang bagian dari ligamen lutut yang fungsinya sebagai penghubung antara tungkai atas dan tungkai bawah, pun menjaga kestabilan lutut tersebut. Simak informasi mengenai cedera ligamen lutut anterior berikut ini mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatannya!
Cedera ligamen lutut anterior (cedera ACL) adalah kondisi ketika bagian dari ligamen lutut ini mengalami kerusakan yakni merobek. Akibat adanya sobekan tersebut, persendian yang ada di area lutut terkena dampaknya yaitu menjadi tidak stabil. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan lutut membengkak dan terasa nyeri (terutama ketika sedang berdiri).
Kualitas cedera ACL ini bervariasi, mulai dari ringan hingga berat sekalipun. Pada kasus cedera berat, hal ini juga berakibat pada kondisi lepasnya tulang kering dan tulang paha dari persendian.
Umumnya, seseorang akan mengalami cedera ligamen anterior ini pasca melakukan aktivitas fisik berat seperti olahraga yang membutuhkan banyak gerakan melompat (basket, bulutangkis, voli, lompat jauh, dsb.)
Cedera ACL tentu harus segera ditangani karena jika tidak dapat meningkatkan risiko munculnya masalah baru yakni peradangan tulang atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah osteoarthritis.
Lantas, apa sih yang menjadi penyebab cedera ligamen lutut anterior ini?
Cedera ACL disebabkan oleh tertekuknya sendi yang ada di dalam lutut, entah itu ke samping atau ke belakang. Selain itu, lutut yang terpelintir juga menjadi pemicu terjadinya cedera pada ligamen anterior ini. Sejumlah aktivitas diklaim menjadi ‘biang keladi’-nya, yaitu:
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang turut andil dalam meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami cedera ligamen yang satu ini. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
Baca Juga: Fungsi Tulang Pergelangan Kaki dan Risiko Cedera yang Bisa Dialami
Cedera ligamen lutut anterior ditandai oleh sejumlah gejala. Berikut adalah gejala cedera ACL yang perlu Anda ketahui dan waspadai:
Umumnya, cedera ACL terjadi secara tiba-tiba (akut). Akan tetapi, kondisi ini bisa berkembang menjadi cedera kronis (defisiensi cedera ligamen anterior). Pada kasus ini, lutut akan semakin sulit untuk digerakkan. Dampaknya, tulang kering dan tulang paha bisa saja mengalami disposisi. Tak hanya itu, tulang yang menyusun sendi-sendi lutut alias tulang rawan juga ikut rusak akibat masalah ini.
Lebih lanjut, ciri atau gejala yang muncul pada ACL juga tergantung dari seberapa parah kondisi ini. Oleh karena itu, cedera ini terbagi ke dalam beberapa tingkatan yaitu:
Cedera ACL tingkat 1 memiliki karakteristik sebagai berikut:
Cedera ACL tingkat 2 memiliki karakteristik sebagai berikut:
Cedera ligamen anterior tingkat 2 ini juga disebut sebagai cedera ACL parsial.
Cedera ACL tingkat 3 memiliki karakteristik sebagai berikut:
Tingkat keparahan cedera anterior yang Anda alami dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu:
Tingkat keparahan cedera anterior yang Anda alami dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu:
Oleh sebab itu, kiranya menjadi sangat penting bagi Anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada cedera ligamen anterior ini guna dilakukan penanganan medis lebih lanjut. Penanganan medis yang cepat dapat mengoptimalkan proses penyembuhan.
Dalam mendiagnosis cedera ACL, dokter akan menempuh serangkaian tes pemeriksaan yang terdiri dari beberapa tahapan mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang.
Berikut adalah tahapan diagnosis cedera ligamen anterior yang umum dilakukan.
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti:
Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan fisik. Pada tahap ini, dokter akan memeriksa kondisi lutut pasien mulai dari bengkak yang muncul, kekuatan, hingga kestabilannya ketika digerakkan.
Selanjutnya, guna mengukur tingkat ketidakstabilan lutut, dokter biasanya melakukan tes khusus seperti pivot shift dan Lachman test.
Metode diagnosis lainnya yang juga umum dilakukan adalah pencitraan (imaging). Ada sejumlah teknik pencitraan yang digunakan, yaitu:
Penggunaan X-Ray dalam menunjang diagnosis ACL adalah untuk mengetahui:
Ultrasonography adalah metode pemeriksaan yang memanfaatkan gelombang suara guna mendapatkan visualisasi bagian dalam tubuh.
Pada kasus cedera ligamen lutut anterior, USG digunakan untuk mencari tahu apakah ligamen dan bagian lutut lainnya mengalami kerusakan atau tidak.
Untuk mendapatkan gambar bagian dalam lutut yang lebih jelas, dokter bisa memilih metode CT Scan. Akan tetapi, tujuannya masih sama yakni untuk mengetahui apakah ligamen robek dan apakah tulang lutut ada yang patah.
Sementara itu, MRI adalah metode pencitraan yang menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik untuk menghasilkan visualisasi bagian dalam lutut. Dibanding metode lainnya, MRI sanggup memberikan citra yang lebih jelas dan detail.
Oleh sebab itu, metode ini biasanya digunakan untuk menganalisis bagian dalam lutut lebih jauh seperti jaringan lunak.
Ada berbagai macam metode pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan oleh dokter guna memastikan diagnosis ACL pada pasien, yaitu:
Artroskopi adalah tes yang bertujuan untuk memeriksa bagian dalam dari lutut. Metode pemeriksaan ini mengharuskan dokter untuk membuat sayatan berukuran kecil pada lutut pasien, untuk selanjutnya memasukkan alat khusus yang dilengkapi oleh kamera mikro.
Dengan metode ini, dokter dapat melihat apakah ligamen anterior mengalami kerusakan atau tidak. Jika ternyata didapati ligamen rusak, penanganan medis bisa segera dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi.
Sementara itu, artometrik adalah tes yang dilakukan untuk mengukur fleksibilitas gerakan lutut. Tes ini akan menggunakan medium alat khusus yang ditempelkan pada lutut pasien. Alat tersebut berfungsi sebagai sensor yang dapat menilai sejauh mana tingkat fleksibilitas lutut.
Artometrik umumnya digunakan apabila pemeriksaan fisik secara langsung tidak dimungkinkan (biasanya karena pembengkakan terlalu besar).
Pembengkakan yang terjadi pada lutut bisa jadi berisi semacam cairan. Saat dokter mendeteksi adanya cairan di dalam lutut pasien, maka prosedur pengambilan cairan (aspirasi) akan dilakukan. Cairan yang sudah diambil tersebut lantas akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui:
Selain bengkak, lutut yang berubah warna menjadi kemerahan dan terasa hangat juga menandakan ada cairan di dalamnya.
Pastikan dokter yang menangani Anda melakukan setiap tahapan diagnosis sesuai prosedur agar hasil yang didapat aktual sehingga penanganan medis yang akan dilakukan setelahnya juga tepat dan efektif.
Baca Juga: Cedera Tendon Achilles: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Pengobatan cedera ligamen lutut anterior dapat langsung dilakukan sesaat setelah cedera muncul. Ada sejumlah tips yang sebaiknya segera Anda lakukan mungkin pasca mengalami cedera. Hal ini guna mencegah kondisi bertambah buruk.
Berikut ini adalah tipsnya:
Begitu gejala cedera ACL muncul, segera hentikan kegiatan yang sedang Anda lakukan. Memaksakan kegiatan tetap berlanjut hanya akan memperparah cedera yang satu ini.
Jika cedera tidak terlalu parah, biasanya gejala akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa saat beristirahat.
Cara mengobati cedera yang kedua adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang dimaksud antara lain:
Perlu diketahui, obat-obatan di atas sifatnya hanya meredakan nyeri yang timbul saat cedera. Obat tidak dapat menyembuhkan cedera secara total, apalagi jika cedera sudah masuk kategori parah.
Membalut lutut dengan perban menjadi metode pengobatan cedera ACL selanjutnya yang bisa Anda terapkan. Penggunaan perban bertujuan untuk meminimalisir rasa nyeri, terutama ketika Anda sedang melakukan gerakan seperti berjalan.
Selain itu, membalut perban pada area lutut yang mengalami cedera juga bertujuan untuk mengurangi cairan yang menumpuk di dalam lutut Anda. Pastikan untuk tidak membalut lutut terlalu kencang karena justru akan memperburuk kondisi.
Anda juga bisa mengompres lutut yang cedera dengan kain bersih yang sudah dibasahi air dingin, atau ice pack.
Taruh kain atau ice pack tersebut pada lutut Anda dan diamkan selama 15 sampai 20 menit. Jika nyeri belum juga reda, lanjutkan proses kompres sampai sekitar 10 menit ke depan.
Salah satu cara agar cedera ligamen lutut anterior lebih cepat sembuh adalah dengan memposisikan lutut agak sedikit terangkat.
Anda bisa menggunakan medium bantal guna melakukan metode pengobatan cedera yang satu ini. Lakukan sembari lutut dikompres menggunakan air dingin.
Terapi fisik oleh dokter atau terapis bertujuan untuk mengembalikan fungsi lutut, pun membantu Anda untuk bisa kembali menggerakkan lutut secara normal.
Terapi ini dilakukan secara berkala sesuai dengan instruksi dari dokter. Nantinya, dokter akan memberikan beberapa metode latihan yang bisa dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan langsung dari dokter atau secara mandiri di rumah. Terapi bisa berlangsung selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu, tergantung dari kondisi.
Selama menjalani terapi, Anda disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat sementara waktu. Selain itu, biasanya dokter akan memasangi alat penyangga yang tujuannya menjaga stabilitas lutut.
Pada kasus cedera ACL yang sudah sangat parah—seperti ACL avulsi—tindakan operasi bedah mungkin menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini. Operasi bertujuan untuk menyatukan kembali ligamen dan tulang yang mengalami kerusakan dan terpecah.
Operasi dilakukan atas pertimbangan sejumlah faktor, yaitu:
Nantinya, dokter akan menggunakan teknik cangkok, yakni mengambil ligamen dari tendon otot di bagian tubuh lain untuk kemudian dijadikan pengganti ligamen lutut yang mengalami kerusakan akibat cedera ini.
Sementara pada kasus cedera ACL yang sudah sampai menyebabkan tulang patah, dokter akan mengembalikan potongan tulang di tempat semula.
Sayangnya, metode pengobatan yang satu ini berpotensi menyebabkan pertumbuhan tulang kaki terhambat, sehingga kaki yang mengalami cedera mungkin akan lebih pendek daripada kaki satunya lagi yang baik-baik saja. Hal ini apabila cedera terjadi pada anak-anak yang notabene masih dalam masa pertumbuhan.
Kendati demikian, prosedur operasi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Para pasien yang menjalani operasi umumnya kembali dapat menggunakan lutut sebagaimana mestinya. Ini biasanya terjadi dalam kurun waktu 2-3 bulan, namun ada juga yang baru benar-benar sembuh setelah 1 (satu) tahun menjalani pengobatan termasuk pemulihan.
Memperkuat ligamen lutut Anda adalah cara mencegah cedera ACL yang paling utama. Selain itu, Anda juga disarankan untuk melakukan sejumlah tips berikut sebagai langkah pencegahan atau setidaknya meminimalisir risikonya:
Itu dia informasi mengenai cedera ligamen lutut anterior yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!