Pernah merasakan rasa nyeri hebat pada bagian belakang paha? Hal ini bisa jadi menandakan bahwa Anda terkena cedera hamstring. Kondisi ini merupakan salah satu kondisi umum yang dialami atlet dan orang yang sering berolahraga. Apa penyebab cedera hamstring? Bagaimana penanganannya? Simak jawabannya dalam artikel ini!
Cedera hamstring adalah cedera yang terjadi akibat ketegangan otot hamstring. Otot hamstring sendiri merupakan satu kelompok yang terdiri dari 3 otot yang terletak di bagian belakang paha. Otot ini memiliki peran penting terutama pada aktivitas kekuatan seperti berlari, melompat, dan memanjat.
Otot hamstring secara aktif menekuk atau melenturkan lutut. Fungsi lain dari otot ini adalah meluruskan atau memperpanjang pinggul ketika paha digerakkan ke belakang. Seseorang dengan otot hamstring yang lemah tetap dapat berjalan dan berdiri dengan normal.
Sedangkan seseorang yang lebih aktif seperti atlet yang lebih sering melakukan aktivitas kekuatan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, membutuhkan otot hamstring yang lebih kuat.
Cedera hamstring terjadi ketika salah satu dari ketiga otot mengalami kelebihan beban atau bahkan mulai sobek. Nyeri atau ketegangan otot dapat dirasakan ketika otot digerakkan untuk berlari, melompat, maupun memanjat.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa cedera otot hamstring terjadi ketika salah satu otot mengalami kelebihan beban. Dapat dikatakan bahwa penyebab cedera hamstring adalah akibat salah satu otot hamstring meregang melebihi batasnya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu.
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya cedera otot hamstring seperti berikut ini:
Cedera hamstring ditandai dengan beberapa gejala. Berikut adalah beberapa gejala hamstring yang paling umum terjadi:
Tingkat keparahan cedera hamstring dibagi menjadi tiga tingkatan. Berikut adalah ketiga tingkat keparahan cedera otot hamstring:
Ketiga tingkat ini menentukan lamanya pemulihan cedera hamstring. Semakin tinggi tingkatnya, tentunya akan semakin serius penanganannya dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemulihan.
Umumnya cedera hamstring tingkat 1 dapat pulih dalam waktu beberapa hari saja. Sedangkan cedera tingkat 2 dan 3 membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh yaitu antara beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis cedera hamstring. Dokter akan memeriksa beberapa titik di mana otot melunak dan pembengkakan yang terjadi di paha bagian belakang.
Lokasi dan intensitas rasa sakit dapat menentukan tingkat keparahan cedera hamstring yang terjadi. Dokter juga mungkin akan menggerakkan otot Anda untuk mengetahui di bagian mana cedera lebih parah.
Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan apakah terdapat kerusakan ligamen atau tendon.
Penanganan cedera hamstring untuk setiap tingkatannya pada dasarnya tidak berbeda jauh, hanya lama waktu pemulihannya saja yang berbeda. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendukung pemulihan cedera hamstring:
Cara menyembuhkan cedera hamstring dengan cepat adalah dengan mengikuti petunjuk yang diberikan dokter. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa seseorang yang pernah mengalami cedera ini dapat berpotensi terkena kembali.
Maka dari itu, pastikan bahwa kondisi cedera sudah sembuh total sebelum melakukan aktivitas yang berisiko. Selain itu, sebaiknya batasi aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera datang kembali.
Cedera hamstring dapat dicegah. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera ini terjadi: