Cacing kremi adalah infeksi parasit pada usus yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Cacing ini memiliki bentuk yang tipis, berwarna putih, dan memiliki ukuran sekitar 6 hingga 13 milimeter. Banyak orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, akan tetapi beberapa orang lainnya mengatakan duburnya terasa gatal dan gelisah saat tidur. Simak gejala, penyebab, pencegahan, hingga obat cacing kremi selengkapnya di bawah ini.
Cacing kremi atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan Enterobius vermicularis hidup di usus besar besar dan dubur. Parasit ini sering juga disebut seatworms atau threadworms. Infeksi paling sering terjadi pada anak usia sekolah dan hanya menginfeksi manusia. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan barang-barang yang terkontaminasi seperti seprai, handuk, toilet, gagang pintu, atau kontak seksual.
Gejala yang bisa terjadi adalah gatal di sekitar anus yang menyebabkan penderitanya sulit tidur dan menimbulkan kegelisahan. Gejala ini disebabkan oleh cacing kremi betina yang bertelur. Pada beberapa kasus, gejala biasanya ringan dan beberapa tidak menunjukkan gejala.
Berikut ini adalah beberapa gejala lainnya yang bisa dikenali, antara lain:
Perlu diketahui, gatal pada vagina yang disebabkan oleh cacing adalah sesuatu yang jarang terjadi, kecuali jika di dalam tubuh terdapat cacing yang sangat banyak. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan pada vagina, yang dalam dunia medis disebut vulvovaginitis.
Setelah Anda mengetahui berbagai gejala seperti di atas, hal penting yang harus dipahami adalah kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Salah satu tanda bahwa Anda harus ke dokter adalah saat dubur terasa sangat gatal pada malam hari.
Menelan atau menghirup telur cacing tanpa sengaja dapat menyebabkan infeksi cacing kremi. Telur mikroskopis dapat dibawa ke mulut dari makanan, minuman, atau jari-jari yang terkontaminasi. Setelah tertelan, telur menetas di usus dan matang menjadi cacing dewasa dalam beberapa minggu.
Saat Anda menggaruk daerah yang gatal, telur bisa menempel di jari-jari dan berada di bawah kuku. Telur-telur itu kemudian dipindahkan ke permukaan lain seperti mainan, seprai, atau kursi toilet. Telur juga dapat ditransfer dari jari yang terkontaminasi ke makanan, minuman, atau pakaian.
Meski lebih sering terjadi pada anak-anak, infeksi ini bisa terjadi pada segala usia dan tingkat ekonomi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko untuk terkena kondisi ini, antara lain:
Diagnosis yang dilakukan oleh dokter dapat mengonfirmasi keberadaan cacing dengan mengidentifikasi keberadaan cacing atau telur. Pita perekat transparan atau pinworm paddle diletakan pada area anus. Telur (dan kadang-kadang parasit itu sendiri) menempel pada selotip dan paddle, kemudian dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Tes ini sering juga disebut tape test.
Tes harus dilakukan segera setelah bangun di pagi hari (karena mandi atau buang air besar dapat menghilangkan sebagian besar telur dan parasit). Pemeriksaan mungkin memerlukan beberapa sampel untuk diagnosis. Sampel yang diambil dari bawah kuku juga dapat mengandung telur (karena menggaruk area dubur umum dilakukan oleh individu yang terkena).
Selain pada pagi hari, cacing kadang-kadang dapat dilihat langsung di seprai atau di sekitar anus pada malam hari. Ini adalah waktu yang baik untuk mendeteksi parasit dengan metode pita perekat transparan.
Obat cacing kremi yang bisa direkomendasikan oleh dokter adalah pyrantel pamoate atau obat resep pada semua anggota keluarga untuk mencegah infeksi berulang. Selain itu, obat antiparasit lainnya yang paling umum digunakan adalah:
Anda mungkin memiliki efek samping ringan pada saluran pencernaan selama menggunakan obat cacing kremi ini.
Pada dasarnya, infeksi yang disebabkan kondisi ini tidak menyebabkan masalah serius. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin. Parasit dapat melakukan perjalanan dari daerah anus ke vagina, rahim, saluran tuba, dan organ di sekitar panggul.
Beberapa komplikasi dari infeksi cacing kremi yang mungkin terjadi, antara lain:
Perlu diketahui, telur cacing kremi dapat menempel pada permukaan seperti tempat tidur, mainan, kursi toilet, dan lain-lainnya selama dua minggu. Selain membersihkan tubuh dan lingkungan secara teratur, beberapa metode lain yang bisa digunakan untuk mencegah penyebarannya adalah: