Binge eating disorder (BED) adalah gangguan makan serius di mana seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dan berlebihan tanpa bisa berhenti. Ketahui apa itu Binge eating disorder (BED), gejala, penyebab, dan cara mengatasinya dalam pembahasan ini.
Binge eating disorder (BED) adalah gangguan makan parah yang dapat mengancam nyawa penderitanya, namun masih bisa ditangani. Ciri utama dari gangguan makan ini adalah kebiasaan makan dalam porsi besar dalam waktu tertentu misalnya dalam periode 2 jam.
Penderitanya merasa tidak dapat mengontrol nafsu makannya sendiri bahkan saat ia merasa tidak lapar. Kondisi emosional menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan gangguan ini.
Orang dengan BED menunjukkan gejala perilaku dan fisik, seperti berikut.
Gejala perilaku dan emosional:
Gejala fisik:
Segera konsultasi ke dokter bila memiliki ciri-ciri gangguan makan seperti yang sudah disebutkan. Anda juga disarankan periksa bila mengalami masalah kesehatan mental yang tidak stabil hingga memicu perubahan pola makan ekstrim, juga diikuti dengan kenaikan berat badan ekstrim. Anda juga disarankan untuk konsultasi ke dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater).
Belum ada penyebab pasti terjadinya BED, namun gangguan ini merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, sosial, dan psikis yang saling berkaitan. Kondisi ini banyak terjadi pada seseorang dengan gangguan kesehatan mental juga seperti stres, depresi, kecanduan, gangguan bipolar, dan komplikasi masalah mental lain.
Penyebab dari BED belum diketahui secara pasti, namun faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan resiko seseorang untuk menderita gangguan tersebut:
Apabila seseorang makan lebih banyak di saat-saat tertentu (misalnya pesta atau perayaan), bukan berarti ia menderita BED meskipun ditemukan beberapa gejala yang tertulis di atas. BED biasanya mulai muncul di akhir masa remaja hingga awal usia 20-an, tetapi tidak menutup kemungkinan muncul di usia berapa saja.
Untuk bisa didiagnosis menderita BED digunakan beberapa kriteria berikut ini:
Episode binge eating yang terus menerus dengan ciri-ciri:
Selama episode binge eating muncul setidaknya 3 (atau lebih) hal-hal berikut ini:
Kriteria diagnosis BED lainnya:
Jika seseorang menunjukkan gejala BED, maka cari pertolongan medis sesegera mungkin. Lamanya seseorang mengidap BED sangat bervariasi, bisa singkat, kambuh, hingga berlangsung dalam waktu lama. Konsultasikan kondisi dengan dokter atau psikiater tentang berbagai keluhan yang dirasakan.
Perawatan BED tergantung dari penyebab dan tingkat keparahan gangguan setiap orang. Target dari perawatan yang dilakukan adalah perilaku makan, kelebihan berat badan, masalah kesehatan, atau kombinasi dari semua hal tersebut.
Berikut ini beberapa terapi yang dapat diberikan kepada penderita BED:
Terapi ini fokus pada analisis hubungan antara pikiran, perilaku, dan perasaan negatif terhadap kebiasaan makan, berat badan, dan bentuk tubuh. CBT yang dipandu oleh terapis profesional terbukti sebagai metode perawatan BED yang paling efektif.
Terapi ini didasarkan pada ide bahwa binge eating adalah mekanisme koping terhadap masalah pribadi seperti rasa duka mendalam, konflik hubungan, perubahan hidup signifikan, dan masalah sosial tersembunyi. Terapi ini biasanya dikombinasikan dengan CBT.
Terapi ini bertujuan mengarahkan penderita pada gaya hidup yang lebih sehat melalui diet dan olahraga, serta pemantauan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam sehari. Diharapkan ada penurunan berat badan sekitar 0,5 kg dalam seminggu selama terapi.
BED dikaitkan dengan beberapa risiko fisik, psikis, dan sosial yang cukup signifikan. Hampir 50% orang dengan BED mengalami obesitas. Hal ini karena BED sendiri merupakan salah satu faktor pemicu naiknya berat badan hingga obesitas dengan banyaknya kalori yang masuk ke dalam tubuh selama episode binge eating.
Obesitas kemudian meningkatkan risiko berbagai penyakit lain seperti jantung, stroke, diabetes tipe II, hingga kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan BED memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit, dibandingkan orang tanpa BED dengan berat badan sama.
Risiko kesehatan lain yang dipicu oleh BED adalah gangguan tidur, nyeri kronis, asma, dan sindrom iritasi usus besar. Pada wanita, kondisi ini dikaitkan dengan masalah kesuburan, komplikasi selama kehamilan, dan polycystic ovary syndrome (PCOS).
Meskipun belum ada cara pencegahan BED yang pasti, dokter dan psikiater akan menyarankan beberapa solusi untuk mencegah BED. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Itulah pembahasan tentang apa itu Binge eating disorder (BED), sebuah gangguan makan di mana penderitanya tidak bisa berhenti makan walaupun tidak lapar. Konsultasi ke dokter bila menyadari gejalanya. Semoga informasi ini bermanfaat!