Kolesterol adalah molekul sejenis lipid yang ditemukan dalam aliran darah dan sel tubuh. Kolesterol normal diproduksi oleh hati dan dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh untuk membantu pembentukan sel baru dan hormon.
Meski dibutuhkan tubuh, namun jangan sampai produksi berlebih. Kelebihan kolesterol dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Pada akhirnya, jantung dan otak akan kekurangan pasokan darah yang dapat menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke. Kadar yang terlalu tinggi dalam darah disebut hiperkolesterolemia.
Kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis, berikut perbedaan dari setiap jenisnya:
Jenis ini juga disebut kolesterol jahat. LDL mengandung 75 persen kolesterol dan hanya sedikit protein. LDL berperan untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kadar LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri.
Jenis berikutnya juga dikenal sebagai kolesterol baik. HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20 sampai 30 persen kolesterol ke seluruh tubuh. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang.
Selain HDL dan LDL, ada pula yang disebut trigliserida, yang berperan dalam penyimpanan lemak dan berpengaruh dalam pembentukan lipoprotein kaya kolesterol. Lipoprotein kaya kolesterol inilah yang menyebabkan kolesterol tinggi serta meningkatkan pembentukan gumpalan darah.
Trigliserida berasal dari gliserol dan asam lemak dan merupakan lemak darah yang membantu transfer jaringan lemak adiposa dan glukosa darah dari liver/hati. Trigliserida ini berperan juga terhadap atherosclerosis.
Selain risiko kejadian penyakit kardiovaskular akibat proses atherosclerosis, tingginya kadar trigliserida juga berperan terhadap kejadian pankreatitis akut bila kadar trigliserida lebih dari 400 miligram/desiliter.
Kolesterol tinggi adalah faktor risiko terhadap penyakit jantung koroner dan penyebab serangan jantung. Penumpukan kolesterol adalah kondisi yang mempersempit arteri, yang disebut atherosclerosis. Pada atherosclerosis, plak terbentuk dan menyebabkan pembatasan aliran darah.
Selain diproduksi dalam hati, kolesterol juga dapat dihasilkan dari makanan. Tetapi, jika terlalu banyak makan makanan yang berlemak tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Berikut ini berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kolesterol jahat:
Mengonsumsi lemak jenuh yang terkandung dalam produk hewani, dan lemak trans yang ditemukan di beberapa kue kering, biskuit, dan popcorn, dapat meningkatkan kadar kolesterol. Makanan yang tinggi kolesterol, seperti daging merah dan produk susu penuh lemak, juga akan meningkatkan kolesterol.
Tubuh yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan menimbun lemak. Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL.
Unsur kimiawi dalam tubuh akan berubah seiring bertambahnya usia, begitupun risiko kolesterol tinggi akan meningkat. Bertambahnya usia membuat hati menjadi kurang mampu menghilangkan LDL.
Kadar gula darah tinggi atau diabetes juga meningkatkan kadar kolesterol lebih tinggi, yang disebut very-low-density lipoprotein (VLDL) dan menurunkan HDL. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak lapisan arteri.
Tubuh yang kurang aktif berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah dalam tubuh. Oleh karena itu, olahraga membantu meningkatkan HDL atau kandungan baik, sambil meningkatkan ukuran partikel yang membentuk LDL atau kandungan jahat, yang membuatnya kurang berbahaya.
Risiko terkena kolesterol tinggi meningkat bila Anda memiliki orang tua atau anggota keluarga yang menderita kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah tidak memiliki gejala yang jelas, tetapi dapat meningkatkan risiko terhadap kondisi yang menimbulkan gejala, di antaranya:
Selain itu, kondisi lain yang memiliki gejala termasuk:
Banyak orang yang tidak tahu bahwa dirinya mengalami kolesterol, terlebih jika tidak pernah memeriksakannya. Biasanya, seseorang baru menyadari bahwa dirinya mengalami kolesterol tinggi bersamaan dengan diagnosis penyakit lain, seperti penyakit jantung koroner atau stroke.
Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan kadar HDL dan LDL merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mempunyai kadar kolesterol tinggi atau masih dalam batas normal. Juga melakukan pemeriksaan profil lipid secara rutin guna mencegah perkembangan penyakit kronis yang bisa disebabkan oleh kondisi tersebut.
Kolesterol tinggi dapat didiagnosis sangat mudah dengan tes darah yang disebut tes profil lipid. Biasanya, dokter akan mengambil sampel darah dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis. Dokter juga akan meminta Anda untuk tidak makan atau minum apapun selama 12 jam sebelum tes.
Pemeriksaan kadar kolesterol merupakan satu langkah untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit kronis, seperti penyakit stroke dan jantung. Kadar kolesterol dalam darah setidaknya diukur sekali setiap lima tahun pada setiap orang yang berusia di atas 20 tahun.
Tes profil lipid dapat menunjukkan jumlah kolesterol total yang ada dalam tubuh, jumlah LDL, jumlah HDL, dan jumlah trigliserida. Batasan untuk setiap jenis tes ini adalah:
Kadar kolesterol normal untuk HDL adalah 40 mg/dl atau lebih, dan dapat dikatakan rendah bila kadarnya kurang dari 40 mg/dl.
Kadar kolesterol normal untuk LDL adalah kurang dari 100 mg/dl, dan akan membahayakan kesehatan Anda bila kadarnya mencapai 160 mg/dl atau lebih.
Kadar trigliserida yang baik dalam darah adalah kurang dari 150 mg/dl, dan termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 200 mg/dl atau lebih.
Kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl, termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 240 mg/dl atau lebih.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya plak yang akan menumpuk di arteri, jika tidak diobati. Seiring waktu, plak ini dapat menghambat pembuluh darah atau disebut atherosclerosis.
Atherosclerosis adalah kondisi serius yang dapat membatasi aliran darah melalui arteri, dan juga meningkatkan risiko gumpalan darah yang berbahaya. Atherosclerosis dapat menyebabkan banyak komplikasi yang mengancam jiwa, termasuk:
Kadar Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan empedu, di mana akan meningkatkan risiko batu empedu.
Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang sederhana di mana dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dan mengurangi risiko penyakit jantung:
Cobalah makanan yang menurut penelitian dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, seperti oatmeal, kacang kenari, tuna, salmon, sarden, dan tahu, yang membantu kadar kolesterol normal. Jauhi makanan yang mengandung lemak trans, lemak jenuh, dan gula.
Jika perokok, segera berhenti merokok untuk menaikkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Jika berhenti, Anda akan memiliki lebih banyak HDL, yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Langkah untuk membantu mencapai nilai normal kolesterol adalah tetap aktif. Olahraga dalam jumlah sedang, seperti jalan cepat setengah jam sehari, akan membantu mengontrol berat badan. Olahraga menurunkan risiko terkena penyakit jantung, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Olahraga juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar baik (HDL), yang keduanya baik untuk hati.
Lemak trans terkadang terkandung pada makanan sebagai minyak sayur terhidrogenasi parsial, yang sering digunakan dalam margarin dan biskuit, kerupuk, dan kue yang dijual di pasaran. Lemak trans dapat membantu mencapai nilai normal kolesterol.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) telah melarang penggunaan minyak sayur terhidrogenasi parsial per 1 Januari 2021.
Asam lemak omega-3 tidak memengaruhi LDL, tetapi dapat menyehatkan jantung sehat, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3 termasuk ikan salmon, mackerel, herring, walnut dan biji rami.
Serat larut dapat mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Serat larut terkandung dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, kubis Brussel, apel dan pir.
Protein ini ditemukan dalam produk susu, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa whey protein yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen dapat menurunkan LDL dan kolesterol total, serta tekanan darah.
Dalam beberapa kondisi, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Statin adalah obat yang paling sering diresepkan. Obat ini menghambat hati menghasilkan lebih banyak kolesterol. Beberapa jenis statin termasuk:
Dokter mungkin juga akan meresepkan obat lain untuk menurunkan kolesterol tinggi, seperti:
Beberapa produk mengandung kombinasi obat-obatan untuk membantu mengurangi penyerapan kolesterol tubuh dari makanan dan mengurangi produksi kolesterol dalam hati. Salah satu contohnya adalah kombinasi ezetimibe dan simvastatin.