Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan kondisi medis bernama amnesia, bukan? Kini saatnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai amnesia mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya.
Amnesia adalah sebuah kondisi di mana hilangnya ingatan seseorang seperti informasi atau pengalaman yang pernah dialaminya. Meski begitu, seseorang yang mengalami penyakit ini masih bisa mengingat identitas diri sendiri, akan tetapi sulit untuk mempelajari informasi baru dan mengingat sesuatu.
Amnesia dapat disebabkan oleh kerusakan area di dalam otak yang vital untuk proses mengingat. Hilangnya memori dapat terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan, dan ini bisa menjadi gejala gangguan kesehatan yang lebih berbahaya.
Tidak seperti hilang ingatan sementara (transient global amnesia), amnesia adalah gangguan otak yang dapat memengaruhi otak secara permanen.
Karenanya tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini, tetapi teknik meningkatkan ingatan dan dukungan psikologis dapat membantu penderita menjalani hidup.
Penyakit ini terdiri dari beberapa jenis, di antaranya anterograde, retrograde, global transien, dan infantil. Berikut penjelasannya:
Penderita jenis ini tidak dapat mengingat informasi baru. Peristiwa yang terjadi baru-baru ini dan informasi yang harus disimpan dalam memori jangka pendek menghilang.
Kondisi tersebut biasanya akibat trauma otak, misalnya ketika benturan pada kepala menyebabkan kerusakan otak. Namun penderitanya akan mengingat memori dan peristiwa yang terjadi sebelum mengalami cidera.
Kebalikan dari penyakit anterograde, orang tersebut tidak dapat mengingat peristiwa yang terjadi sebelum mengalami trauma, tetapi dia mengingat apa yang terjadi setelahnya. Meski jarang terjadi, amnesia retrograde dan anterograde dapat terjadi bersamaan.
Dalam kasus yang parah, hilangnya memori untuk sementara akan sulit membentuk ingatan baru. Kondisi ini sangat jarang dan lebih mungkin terjadi pada orang dewasa yang lebih tua yang memiliki penyakit pembuluh darah.
Penderita jenis ini tidak dapat mengingat kembali kejadian sejak masih anak-anak, kemungkinan karena masalah kemampuan bahasa atau beberapa area memori otak yang belum sepenuhnya matang saat masa kanak-kanak.
Amnesia adalah kehilangan ingatan, seperti informasi dan pengalaman. Tidak seperti ketika kehilangan memori sementara atau jangka pendek, penyakit ini bisa permanen.
Hilang ingatan biasanya tidak menyebabkan hilangnya identitas diri, tetapi penderitanya memiliki masalah dengan memori jangka pendek – tidak dapat mempelajari informasi baru atau membentuk ingatan baru.
Sementara memori jangka pendek adalah informasi yang saat ini dipikirkan atau disadari oleh seseorang. Peristiwa yang baru terjadi dan memori sensorik seperti suara akan disimpan dalam memori jangka pendek. Memori jangka pendek biasanya termasuk peristiwa di mana saja dari 30 detik hingga beberapa hari.
Memori jangka pendek perlu ditarik kembali untuk waktu yang lebih sedikit daripada ingatan jangka panjang, kemampuan otak untuk menyimpan memori jangka pendek lebih terbatas.
Memori jangka pendek dapat menyimpan lima hingga sembilan memori. Tetapi informasi baru dapat mengeluarkan memori lain dari memori jangka pendek. Sementara ingatan jangka panjang memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan berisi ingatan pribadi dan beberapa nama orang.
Selain kerusakan pada otak, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi hingga masalah kesehatan, di antaranya:
Jika mengalami penurunan fungsi otak, memori atau ingatan lama akan hilang. Ini karena lokasi memori di otak diperkirakan tergantung usia seseorang.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh penyakit Alzheimer atau bentuk lain dari demensia. Orang yang mengalami demensia biasanya kehilangan ingatan yang baru terjadi terlebih dahulu dan disusul dengan ingatan lama.
Adalah berkurangnya kadar oksigen yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan menyebabkan hilangnya ingatan. Jika anoxia tidak begitu parah, kehilangan ingatan bisa bersifat sementara.
Hippocampus adalah bagian dari otak dan sistem limbik yang berfungsi untuk membentuk ingatan, mengatur ingatan, dan menggunakannya saat dibutuhkan. Sel-sel otak untuk ingatan ini sangat membutuhkan energi dan bersifat rapuh. Sel tersebut sangat mudah terganggu oleh anoksia dan zat beracun.
Seseorang akan kesulitan membentuk ingatan baru ketika hippocampus mengalami kerusakan. Jika hippocampus rusak di kedua bagian otak, Anda dapat mengalami hilang ingatan anterograde lengkap.
Hilang ingatan akibat cidera kepala traumatis, stroke, tumor, dan infeksi, juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Kerusakan ini dapat menyebabkan masalah memori secara permanen.
Gegar otak biasanya juga dapat mengganggu ingatan selama beberapa jam, hari, atau minggu sebelum dan sesudah mengalami cidera.
Terlalu banyak minum alkohol dalam jangka pendek dapat mengakibatkan mabuk atau pingsan. Kondisi ini bersifat sementara.
Sementara pecandu alkohol jangka panjang dapat menyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff atau kelainan otak akibat kekurangan tiamin. Jika mengalami kondisi ini, secara tidak sadar seseorang akan kesulitan membentuk ingatan baru.
Trauma atau stres yang parah dapat menjadi penyebab amnesia disosiatif. Kondisi ini dapat menyebabkan otak akan menepis pikiran, perasaan, atau informasi yang terlalu sulit untuk memprosesnya.
Jenis hilang ingatan yang juga disebut fugue disosiatif (kelainan identitas), dapat menyebabkan seseorang bengong atau lupa dirinya sendiri. Kondisi ini juga dapat menyebabkan hilang ingatan akan perjalanan hidupnya.
Jika melakukan terapi elektrokonvulsif untuk mengatasi depresi atau kondisi lainnya, mungkin Anda dapat mengalami jenis retrograde selama seminggu atau bulan sebelum melakukan terapi.
Anda juga dapat mengalami jenis anterograde, yang biasanya akan sembuh dalam waktu dua minggu setelah terapi.
Selain berbagai penyebab di atas, berikut ini beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko hilang ingatan
Berikut berikut ini beberapa tanda dan gejala hilang ingatan berdasarkan jenis amnesia:
Penderita tidak dapat mengingat peristiwa yang baru saja terjadi. Kondisi ini disebut memori eksplisit karena memori atau peristiwa mampu diingat secara sadar.
Memori implisit adalah ketika seseorang tidak mampu mengingat informasi atau peristiwa secara sadar. Kebanyakan penderitanya tidak menyadari bahwa ia memiliki memori tersebut.
Penderita jenis amnesia jenis ini telah melupakan semua peristiwa yang terjadi setelah kejadian traumatis tertentu. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba (seperti setelah cedera kepala, stroke atau kejang) dan bahkan pada amnesia akut.
Tetapi, penderitanya cenderung tidak melupakan masa kecilnya, kejadian dan kebiasaan sebelum peristiwa traumatik. Namun ia akan mengalami kesulitan untuk mengingat peristiwa sehari-hari.
Penderita amnesia jenis ini tidak mampu mengingat informasi yang diperoleh sebelum peristiwa traumatis atau karena penyakit. Biasanya Ia mengingat peristiwa sangat buruk yang baru saja terjadi karena kerusakan otak
Gejala amnesia berikutnya penderita mengalami kehilangan ingatan karena terlalu banyak minum alkohol. Ingatan jangka pendek seseorang mungkin tampak normal, namun, jika diberi serangkaian pertanyaan, gambar-gambar atau cerita sederhana untuk diingat, penderitanya akan mengalami kesulitan.
Kondisi ini juga disebut disebut “confabulation” di mana penderitanya mengarang cerita untuk mengisi kekosongan dalam ingatannya, dan mati rasa di jari tangan dan kaki. Jenis amnesia ini mungkin bertahan lama bahkan setelah lima tahun pantang alkohol.
Gejala amnesia dari jenis ini penderitanya mengalami ketidakmampuan untuk mengingat peristiwa sejak anak usia dini.
Penderita gejala amnesia global transien selalu mengulangi pertanyaan, lupa tentang identitas seseorang dan hal lainnya. Kondisi ini berlangsung selama 4 hingga 12 jam dan akan pulih sepenuhnya.
Sementara hilang ingatan tentang identitas diri sendiri disebut fugue amnesia dan disebabkan oleh trauma psikologis yang parah. Tetapi, biasanya akan kembali mengingat secara bertahap.
Guna mendiagnosis penyakit amnesia, dokter akan melakukan penilaian secara lengkap untuk mencari tahu kemungkinan penyebab lain dari hilang ingatan, seperti Alzheimer, demensia, depresi atau bahkan tumor otak. Berikut beberapa tes yang dilakukan untuk mendiagnosis amnesia:
Penderita kehilangan ingatan tidak dapat memberikan informasi yang menyeluruh. jadi, dokter akan menanyakan riwayat medis secara komprehensif pada anggota keluarga, saudara, atau teman yang dapat diwawancara.
Dokter akan mengajukan berbagai pertanyaan untuk memahami tingkat keparahan amnesia dan apa yang menjadi penyebabnya.
Evaluasi ini dilakukan dengan pemeriksaan neurologis untuk memeriksa refleks, keseimbangan, fungsi sensorik, dan aspek fisiologis otak dan sistem saraf lainnya.
Dokter akan mengetes pemikiran, penilaian, dan memori jangka panjang dan baru pada penderita amnesia. Dokter juga akan memeriksa pengetahuannya tentang informasi umum, seperti nama orang terkenal, serta informasi pribadi dan peristiwa masa lalu.
Evaluasi ingatan ini dapat membantu menentukan tingkat keparan hilang ingatan dan memberikan pemahaman tentang jenis perawatan yang mungkin diperlukan untuk mengatasi amnesia.
Selain beberapa tes di atas, dokter mungkin akan menganjurkan untuk melakukan beberapa tes berikut ini:
Penyebab mendasar dari kondisi ini dapat menentukan apakah hilang ingatan terjadi secara perlahan atau tiba-tiba, dan apakah kondisi ini bersifat sementara atau permanen. Komplikasi amnesia adalah ketidakmampuan untuk membayangkan masa depan.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Prosiding National Academy of Sciences, menunjukkan bahwa hilang ingatan akibat hippocampus yang rusak tidak dapat membayangkan masa depan. Ini karena ketika manusia normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalunya untuk membuat jalan cerita.
Misalnya, seseorang membayangkan apa yang akan terjadi di sebuah pesta dalam waktu dekat, kemudian Ia akan menggunakan pengalaman masa lalunya di pesta untuk membantu membuat seperti apa acara itu di masa depan.
Pengobatan hilang ingatan fokus pada cara dan prosedur untuk membantu mengatasi masalah hilang ingatan, dan mengatasi penyakit yang menjadi penyebab amnesia.
Penderita amnesia dapat dibantu dengan terapis okupasi guna mempelajari informasi baru atau menggunakan ingatan utuh sebagai dasar untuk mendapatkan informasi baru.
Pelatihan memori juga sebagai strategi untuk mengatur informasi sehingga lebih mudah diingat dan dapat meningkatkan pemahaman percakapan yang lebih luas.
Sementara terapi kognitif dapat menggunakan terapis wicara atau bahasa bagi penderita amnesia yang ringan sampai sedang, untuk meningkatkan pemikiran, fungsi eksekutif, mengelola waktu, dan pengambilan keputusan. Cara ini membuat otak sering mengembalikan ingatan yang hilang.
Pengobatan ini dapat merelaksasi pasien dengan metode yang disebut “regresi usia”, yang dimungkinkan untuk mengembalikan ingatan yang hilang.
Kebanyakan kasus, kehilangan memori ringan dapat bertahan lama. Perawatan kondisi medis tergantung apa yang menjadi penyebab amnesia.
Perawatannya termasuk mengobati penurunan fungsi tiroid, penyakit hati dan ginjal. Pengobatan stroke, cedera kepala, pembekuan darah di otak dan pendarahan di dalam otak juga dapat digunakan untuk mengurangi kondisi amnesia.
Pengobatan penyakit kejiwaan secara bersamaan juga dapat dilakukan untuk mengurangi kondisi hilang ingatan. Perawatannya termasuk mengobati depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia.
Seperti dijelaskan sebelumnya, sering minum alkohol terlalu banyak dapat menyebabkan hilang ingatan. Jadi, mengatasi kecanduan alkohol dan narkoba dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut. Tetapi, kebanyakan orang tidak dapat memulihkan semua memori yang hilang.
Apa yang Anda makan benar-benar memengaruhi memori. Jika masih menderita amnesia, minum alkohol dan mengonsumsi gula tidak akan membantu.
Jadi, makanlah protein lebih banyak, terutama makanan yang kaya asam lemak Omega 3, seperti ikan (tuna dan salmon). Selain itu, usahakan diet anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan..
Selain pengobatan di atas, Untuk manajemen amnesia, perawatan di rumah sangat penting. Prinsip dasar perawatan di rumah dan pencegahan komplikasi meliputi (5):
Kebanyakan lansia menderita kehilangan ingatan karena terjatuh, ini karena lansia rentan jatuh. Jadi, pastikan lansia atau bahkan Anda untuk hati hati, seperti berjalan menaiki tangga, berjalan di tempat yang kurang cahaya, atau ketika berada di kamar mandi.
Penderita harus membawa beberapa kartu identitas, dengan nama, alamat atau nomor kontak yang lengkap.
Guna mengingatkan pasien agar minum obat, cobalah membuat jadwal atau memasang alarm sebagai pengingat untuk minum obat-obatan. Buat catatan dosis harian yang sudah ditentukan.
Buatlah daftar nomor penting yang dapat dihubungi, seperti keluarga dan kontak darurat, dan simpan di dekat telepon.
Jika Anda rentan mengalami hilang ingatan, berikut beberapa tips yang dapat mencegahnya: