Amiloidosis adalah masalah kesehatan serius yang dapat menyebabkan kegagalan organ dan bahkan mengancam jiwa! Simak informasi selengkapnya tentang gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!
Amiloidosis adalah suatu kondisi di mana sebuah protein yang disebut amiloid menumpuk di jaringan dan organ tubuh. Ketika hal itu terjadi, zat amiloid bisa memengaruhi kinerja tubuh. Dampak terburuknya, penyakit ini bisa menyebabkan kegagalan organ jantung, limpa, hati, saluran pencernaan, ginjal, dan sistem saraf.
Gejala sering kali sangat ringan dan bahkan tidak tampak sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Gejalanya juga dapat sangat bervariasi tergantung di mana protein amiloid terkumpul dalam tubuh.
Penting untuk dicatat bahwa gejala yang dijelaskan di bawah mungkin karena berbagai masalah kesehatan yang berbeda. Hanya dokter yang dapat membuat diagnosis dengan tepat.
Berikut ini adalah tanda dan gejala umum dari amiloidosis:
Tertimbunnya amiloid dalam jantung bisa membuat dinding otot jantung kaku. Amiloid juga bisa membuat otot jantung lemah dan memengaruhi irama listrik jantung.
Kondisi ini dapat menyebabkan kurangnya darah yang mengalir ke jantung. Akhirnya, jantung tidak mampu memompa. Jika penumpukan protein memengaruhi jantung, dampak yang akan terlihat, di antaranya:
Sementara itu, penumpukan amiloid di saluran gastrointestinal (GI) bisa memperlambat kontraksi otot usus (peristaltik) untuk mendorong makanan di usus. Jika penyakit ini memengaruhi saluran pencernaan, seseorang akan merasakan:
Sedangkan, amiloid juga dapat tertimbun di saraf tepi atau saraf perifer (saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang). Saraf perifer bertugas membawa informasi dari tulang belakang ke sistem saraf pusat. Jika amiloid memengaruhi saraf, maka seseorang akan mengalami kondisi berikut:
Amiloidosis adalah penyakit langka yang jarang disadari gejalanya. Segera ke dokter jika Anda, anak, atau orang terdekat secara terus-menerus mengalami salah satu tanda atau gejala yang berhubungan dengan penyakit ini.
Banyak protein di dalam tubuh yang dapat menyebabkan pembentukan penumpukan amiloid, tetapi hanya sedikit yang dikaitkan dengan masalah kesehatan yang signifikan. Jenis protein yang terkumpul akan menentukan jenisnya pada seseorang. Amiloid dapat terkumpul di seluruh tubuh atau hanya di satu area saja.
Berikut ini adalah beberapa jenis dan penyebab amiloidosis:
Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena amiloidosis, di antaranya:
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh, rinci, dan akurat dari riwayat kesehatan seseorang sangat penting dalam membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit. Teknik laboratorium canggih yang disebut elektroforesis atau tes rantai ringan bebas dapat mengungkapkan bukti awal dari beberapa protein amiloid.
Sementara itu, prosedur biopsi diperlukan untuk memastikan diagnosis dan membantu menentukan secara spesifik protein yang terlibat dalam penyakit ini. Sampel jaringan untuk biopsi dapat diambil dari lemak perut, mulut, dubur, atau organ lainnya. Namun, biopsi adalah sebuah tindakan yang tidak selalu dibutuhkan.
Amiloidosis adalah penyakit yang belum ada obatnya. Namun, biasanya dokter akan meresepkan pengobatan untuk memperlambat pembentukan protein amiloid dan mengelola gejala yang muncul.
Pengobatan tergantung jenis yang diderita dan berapa banyak organ yang terkena dampak. Berikut ini adalah beberapa langkah yang umumnya dilakukan untuk mengobati penumpukan protein dalam tubuh:
Obat-obatan ini digunakan untuk mengendalikan gejala amiloidosis:
Jenis ini dapat diobati dengan kemoterapi. Obat-obatan biasanya digunakan untuk mengobati kanker, tetapi pada amiloidosis dapat menghancurkan sel-sel darah abnormal yang menghasilkan protein amiloid.
Setelah menjalani kemoterapi, pasien mungkin menjalani transplantasi sel induk atau sumsum tulang untuk mengganti sel-sel sumsum tulang yang rusak.
Obat lain yang mungkin digunakan untuk mengobati amiloidosis AL termasuk:
Pengobatan berdasarkan penyebabnya, misalnya infeksi bakteri diobati dengan antibiotik atau kondisi peradangan diobati dengan obat-obatan untuk meredakan peradangan.
Jenis yang juga disebut amiloidosis ginjal ini dapat diobati dengan mengubah jenis dialisis yang didapatkan. Pilihan pengobatan lainnya adalah menjalani transplantasi ginjal.
Kelainan yang menyebabkan jenis ini dihasilkan dalam hati, sehingga pasien mungkin memerlukan transplantasi hati.
Penyakit ini berpotensi menyebabkan komplikasi bergantung pada organ yang terkena endapan amiloid. Berikut ini beberapa komplikasi dari penyakit ini:
Saat ini tidak ada cara yang dapat mencegah penyakit ini. Namun, bentuk sekunder amiloidosis dapat dicegah dengan mengobati penyakit yang mendasarinya dan terkait dengan peradangan. Pilihan lainnya mungkin melakukan konseling genetik yang dapat bermanfaat dalam jenis amiloidosis keturunan.