VaxigripTetra adalah salah satu dari dua vaksin influenza yang penggunaannya dihentikan sementara oleh The Ministry of Health atau Kementerian Kesehatan Singapura. Vaksin ini dikaitkan dengan kasus kematian 48 orang di Korea Selatan yang mendapatkan vaksin dari kampanye program vaksin influenza gratis, namun kini sudah dinyatakan aman dan beredar kembali. Ketahui selengkapnya tentang vaksin ini melalui artikel ini!
Nama Obat | Vaksin influenza |
Merek Dagang | VaxigripTetra |
Kelas Terapi Obat | Vaksin |
Kategori | Obat keras |
Keamanan untuk Ibu Hamil | Boleh digunakan |
Fungsi Obat | Mencegah influenza |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia di atas 6 bulan |
Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap kandungan vaksin |
Sediaan Obat | Injeksi |
VaxigripTetra adalah vaksin influenza buatan Sanofi Pasteur. Vaksin ini merupakan satu dari dua vaksin influenza yang penggunaannya dihentikan sementara di Singapura.
Per tanggal 26 Oktober 2020, dilaporkan 48 kasus kematian di Korea Selatan pada individu yang mendapatkan vaksinasi influenza secara gratis. Hingga saat ini, otoritas Korea Selatan belum mengonfirmasi bahwa kematian tersebut disebabkan oleh vaksin karena pada dasarnya hampir semua individu yang meninggal memiliki faktor lain seperti penyakit bawaan atau faktor usia.
Paling tidak terdapat 7 vaksin influenza berbeda yang diterima oleh 48 orang tersebut. Terdapat dua vaksin influenza yang tersedia di Singapura, yaitu VaxigripTetra dan SKYCellflu Quadrivalent. Hal ini yang membuat Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan kedua vaksin tersebut dihentikan sementara penggunaannya. Namun, pada tanggal 31 Oktober 2020, vaksin ini dinyatakan aman dan sudah mulai boleh diperdagangkan lagi di Singapura.
Fungsi dari vaksin ini adalah tentu saja untuk mencegah influenza. Vaksin ini digunakan sebagai imunisasi aktif untuk mencegah influenza subtipe A dan tipe B yang terdapat dalam vaksin ini.
Tidak semua orang dapat menerima vaksin ini. Jangan gunakan vaksin ini apabila Anda memiliki hipersensitif terhadap salah satu atau lebih komponen yang terkandung dalam vaksin.
Vaksin ini mungkin mengandung jejak telur seperti ovalbumin, neomisin, formaldehida, dan octoxinol-9 yang digunakan selama proses pembuatan. Hindari penggunaan vaksin jika Anda memiliki alergi terhadap zat tersebut.
Vaksin harus diberikan oleh tenaga profesional kesehatan setelah mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi pasien. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dari penggunaan vaksin ini:
Interaksi obat dapat terjadi ketika vaksin ini digunakan dengan jenis obat lainnya. Berikut adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Interaksi di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter tentang obat-obatan apa saja yang sedang atau belakangan Anda konsumsi sebelum menerima vaksin ini.
Setiap jenis obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan vaksin ini. Efek samping yang mungkin muncul antara lain adalah seperti:
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Selain itu, reaksinya juga dapat berbeda-beda pada setiap orang. Reaksi efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan atau saat tubuh telah menyesuaikan diri.
Efek samping juga mungkin terjadi akibat interaksi obat, dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berikut adalah dosis yang diberikan untuk vaksin ini:
Pemberian dosis vaksin ini diulangi setiap satu tahun sekali karena durasi imunitas yang diberikan oleh vaksin dank arena strain virus influenza yang beredar dapat berubah dari tahun ke tahun.
Pemberian vaksin dilakukan melalui intramuskular dan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional. Berikut adalah petunjuk pemberian vaksin yang harus diperhatikan:
Berikut adalah petunjuk penyimpanan vaksin ini yang harus diperhatikan: