Tioconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur yang umumnya digunakan untuk mengatasi infeksi kuku dan kandidiasis vaginalis (candidiasis). Ketahui komposisi, dosis, cara pakai, dan efek sampingnya.
Berikut ini adalah informasi umum obat tioconazole:
Nama Obat | Tioconazole |
Kandungan Obat | Tioconazole |
Kelas Obat | Antijamur azole sintetis |
Kategori Obat | Obat keras/obat resep |
Manfaat Obat | Mengatasi infeksi jamur pada kuku dan vagina |
Kontraindikasi Obat | Hipersensitif |
Sediaan Obat | Salep dan cairan |
Harga Obat | Rp95.902/tube |
Harga obat tioconazole mungkin berbeda di setiap apotek. Obat ini dijual di apotek namun harus berdasarkan resep dokter karena merupakan obat keras.
Tioconazole adalah obat antijamur untuk mengatasi infeksi akibat paparan jamur. Obat antijamur ini juga digunakan untuk mengatasi infeksi kandidiasis vaginalis (candidiasis). Obat ini dapat membantu mengurangi gejala gatal, keputihan, dan sensasi terbakar pada penderita kandidiasis vaginalis.
Cara kerja obat antijamur ini adalah dengan menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Obat ini tersedia dalam bentuk salep dan cairan. Anda dapat menggunakan salep ini hanya berdasarkan resep dokter, terutama untuk indikasi kandidiasis vaginalis (candidiasis).
Obat ini termasuk obat keras. Sebaiknya tidak menggunakan obat ini apabila Anda sedang mengalami flu, sakit perut, nyeri, kedinginan, demam, atau keputihan dengan gejala bau tidak sedap. Obat ini mungkin digunakan untuk indikasi lain yang belum tercantum di informasi ini.
Merek dagang lain yang serupa salep antifungal ini, yaitu:
Salep antifungal ini mungkin juga dijual dengan merek dagang lain yang belum dicantumkan dalam informasi ini. Dapatkan obat ini di apotek dengan resep dokter.
Fungsi obat tioconazole adalah untuk mengatasi gejala nyeri mulai dari intensitas ringan hingga sedang, seperti:
Salep tioconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur kandidiasis vaginalis (candidiasis). Kandidiasis vaginalis adalah infeksi yang diakibatkan oleh jamur Candida.
Jamur ini memang secara alami ada di tubuh seperti mulut, tenggorokan, usus, dan vagina namun jamur Candida yang berkembang berlebihan di vagina akan menimbulkan gejala seperti gatal, bengkak, sensasi terbakar, kemerahan, ruam, dan nyeri vagina.
Penyebab candidiasis yang paling umum adalah akibat penggunaan antibiotik berlebihan yang mengurangi jumlah bakteri baik Lactobacillus di vagina, sehingga jamur Candida dapat berkembang biak. Penyebab lainnya berupa kelemahan sistem imun, stres, kurang tidur, dan pola makan yang buruk.
Kandidiasis vaginalis tidak termasuk penyakit menular seksual walaupun gejala ini mungkin terjadi setelah Anda melakukan hubungan seksual. Pada dasarnya, kondisi ini terjadi akibat adanya kelebihan atau ketidakseimbangan pertumbuhan jamur Candida di vagina. Infeksi Candida juga mungkin terjadi pada laki-laki.
Salah satu cara mengatasi kandidiasis vaginalis adalah dengan menggunakan obat tioconazole. Bila gejalanya ringan, perawatan dengan salep selama 1-3 hari bisa dilakukan dan sembuh lebih cepat. Bila gejalanya lebih parah, perawatan dianjurkan selama 7-5 dengan obat atau salep khusus kandidiasis vaginalis.
Harap perhatikan beberapa peringatan penting ini sebelum menggunakan obat tioconazole, berikut ini:
Konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda sedang memiliki kondisi:
Jangan menggunakan obat keras sembarangan walaupun untuk penggunaan luar seperti salep atau krim. Gunakan obat resep apapun hanya berdasarkan resep dokter.
Interaksi obat adalah reaksi dari obat-obatan yang Anda gunakan secara bersamaan. Misalnya, Anda sedang menggunakan dua salep atau krim di waktu dan lokasi kulit yang sama. Hasilnya, salah satu atau kedua salep tersebut akan berinteraksi dan melemahkan atau menguatkan kinerja salah satu atau kedua obat.
Sejauh ini, belum ada catatan interaksi obat tioconazole dengan obat lain. Hal terpenting adalah memberitahu dokter tentang obat, salep, krim, vitamin, atau obat herbal apa saja yang sedang Anda gunakan sebelum Anda memakai salep antifungal ini.
Berikut ini beberapa efek samping obat tioconazole yang mungkin terjadi:
Reaksi alergi yang mungkin terjadi:
Efek samping lain yang mungkin namun jarang terjadi, sebagai berikut:
Apabila Anda menggunakan salep antifungal ini sesuai dengan resep dokter, maka efek samping umumnya tidak terjadi. Segera hentikan penggunaan salep ini bila Anda mengalami gejala efek samping dan hubungi dokter.
Dosis setiap orang berbeda-beda tergantung pada:
Berikut ini informasi tentang dosis obat tioconazole untuk mengatasi infeksi jamur:
Dosis tioconazole untuk infeksi jamur kuku, yaitu:
Dosis tioconazole untuk infeksi kandidiasis vaginalis yaitu gunakan salep 6,5%, dosis tunggal. Gunakan aplikator intravaginal sebelum tidur sesuai dengan instruksi.
Tioconazole untuk kandidiasis vaginalis digunakan dalam dosis tunggal. Perawatannya mungkin dilakukan sekitar 1-7 hari atau sampai gejala hilang. Salep ini dilengkapi dengan aplikator khusus sekali pakai dan gunakan sesuai dengan instruksi pemakaian.
Informasi tentang dosis tioconazole ini tidak menggantikan konsultasi dengan apoteker atau dokter. Baca dengan teliti petunjuk penggunaan salep atau aplikator sesuai dengan kondisi Anda.
Berikut ini cara pakai obat salep tioconazole:
Tanyakan apoteker atau dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar penggunaan aplikator atau salep ini.
Disarankan untuk tidak menyimpan obat sembarangan karena akan mengurangi kinerja obat. Perhatikan petunjuk penyimpanan salep berikut ini:
Itulah pembahasan lengkap tentang tioconazole obat apa. Tioconazole adalah obat untuk mengatasi jamur kuku dan infeksi jamur kandidiasis vaginalis. Anda perlu kontrol ke dokter setidaknya dalam 2 bulan bila gejala infeksi jamur kandidiasis vaginalis.
Selain tioconazole, obat lain yang umum digunakan sebagai perawatan kandidiasis vaginalis adalah butoconazole, clotrimazole, miconazole, terconazole, dan fluconazole. Konsultasikan pada dokter obat mana yang paling efektif untuk mengatasi kondisi Anda.