Pimtrakol adalah obat dengan kandungan Paracetamol, Guaifenesin atau Glyceryl Guaiacolate, Ephedrine HCl, dan Chlorpheniramine Maleate. Obat ini digunakan untuk mengatasi influenza. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!
Nama Obat | Pimtrakol |
Kelas Terapi Obat | Obat influenza |
Kandungan Obat | Pimtrakol: Paracetamol, Guaifenesin atau Glyceryl Guaiacolate, Ephedrine HCl, dan Chlorpheniramine Maleate Neo Pimtrakol: Paracetamol, Guaifenesin atau Glyceryl Guaiacolate, dan Phenylephrine HCl |
Kategori | Obat bebas terbatas |
Manfaat Obat | Mengatasi gejala influenza |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
Sediaan Obat | Pimtrakol Syrup Cherry, Pimtrakol Syrup Lemon, Neo Pimtrakol Syrup Melon |
Setiap 5 ml Pimtrakol sirup memiliki kandungan Paracetamol 125 mg, Guaifenesin atau Glyceryl Guaiacolate 50 mg, Ephedrine HCl 2 mg, dan Chlorpheniramine Maleate 1 mg. Obat hadir dalam 2 pilihan rasa, cherry dan lemon.
Sedangkan setiap 5 ml Neo Pimtrakol memiliki kandungan Paracetamol 125 mg, Guaifenesin atau Glyceryl Guaiacolate 50 mg, dan Phenylephrine HCl 5 mg. neo Pimtrakol sirup hadir dalam rasa melon.
Berikut adalah penjelasan tentang bahan aktif yang terkandung dalam kedua obat ini:
Paracetamol adalah obat analgesik (pereda nyeri) sekaligus obat antipiretik (penurun demam). Cara kerja Paracetamol adalah dengan cara menghambat enzim yang menghasilkan senyawa prostaglandin yang jika dihasilkan dalam jumlah banyak dapat memicu reaksi peradangan.
Guaifenesin merupakan jenis obat ekspektoran. Fungsi ekspektoran adalah untuk membantu mengeluarkan dahak yang mengganggu saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak agar dahak dapat dikeluarkan dengan lebih mudah dari saluran pernapasan.
Ephedrine HCl adalah obat dekongestan, obat ini berfungsi untuk membantu mengatasi gejala hidung tersumbat. Cara kerja obat ini adalah dengan cara menyempitkan pembuluh darah di hidung dan mengurangi pembengkakan sehingga hidung tersumbat dapat berkurang.
Chlorpheniramine maleate (CTM) merupakan jenis obat antihistamin. Obat ini bekerja menekan senyawa histamin yang dihasilkan tubuh. Produksi senyawa histamin yang berlebihan pada tubuh akan memicu timbulnya reaksi alergi.
Sama seperti Ephedrine HCl, Phenylephrine HCl juga termasuk obat dekongestan. Obat ini bekerja menyempitkan pembuluh darah untuk mengurangi gejala hidung tersumbat.
Secara umum kegunaan obat ini adalah untuk mengatasi gejala influenza. Gejala yang dimaksud dapat meliputi:
Obat ini hadir dalam sediaan Pimtrakol sirup dan Neo Pimtrakol sirup. Berikut adalah dosis yang disarankan:
Dosis di atas adalah dosis yang disarankan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker sebelumnya.
Penggunaan obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaannya:
Simpan obat sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:
Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah berbagai efek samping yang mungkin timbul:
Efek samping yang terjadi pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.
Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.
Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat ini:
Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.
Penggunaan obat-obatan di atas bersamaan dengan obat ini masih mungkin dilakukan jika memang dibutuhkan. Dokter akan menyesuaikan penggunaan dan dosis untuk menurunkan risiko dari interaksi obat.
Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.
Pimtrakol termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat ini:
Pimtrakol dan Neo Pimtrakol dapat Anda dapatkan di berbagai apotek dan toko obat online maupun offline. Harga di setiap toko dapat berbeda-beda. Harganya berkisar antara Rp9.000-Rp15.000/botol dengan ukuran 60 ml.