Norepinephrine adalah zat yang termasuk ke dalam senyawa katekolamin, yaitu senyawa yang bertindak sebagai neurotransmitter dan hormon. Senyawa ini sebagai obat bekerja untuk meningkatkan tekanan darah.Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya melalui artikel ini!
Nama Obat | Norepinephrine |
Kelas Obat | Simpatomimetik Vasokonstriktor |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Meningkatkan tekanan darah |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Sediaan Obat | Cairan injeksi |
Merek Dagang | Levophed, Raivas, Levosol, N-Epi, Vascon |
Norepinephrine adalah zat yang masuk ke dalam kelas senyawa katekolamin. Bersama dengan Epinephrine, keduanya merupakan neurotransmitter yang juga berfungsi sebagai hormon.
Norepinephrine dan Epinephrine memiliki keterkaitan secara struktural, namun keduanya memiliki efek yang berbeda. Norepinephrine bekerja atau dikenal juga dengan noradrenalin bekerja meningkatkan dan mempertahankan tekanan darah dengan cara memengaruhi reseptor alfa. Reseptor ini hanya ditemukan di arteri.
Sedangkan Epinephrine atau adrenalin bekerja dengan memengaruhi reseptor alfa dan beta. Reseptor beta ada di jantung, paru-paru, dan arteri otot rangka.
Secara umum, manfaat Norepinephrine adalah membantu menyempitkan pembuluh darah. Berikut adalah beberapa efek yang timbul dari penggunaan Norepinephrine:
Norepinephrine hadir dalam sediaan cairan injeksi. Dosis yang disarankan akan bergantung pada kondisi medis Anda. Dosis yang umum diberikan adalah antara 0,4 dan 0,8 mg per jam.
Setelah memberikan dosis awal, dokter akan menilai respons Anda untuk menyesuaikan dosis selanjutnya.
Gunakan Norepinephrine sesuai dengan petunjuk penggunaan yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah petunjuk penggunaan obat ini:
Simpan obat sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:
Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat ini:
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang kurang tepat, penggunaan jangka panjang, atau kondisi lain dari pasien. Apabila mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, sebaiknya segera hentikan penggunaan obat.
Apabila efek samping tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika merasakan efek samping lainnya yang tidak disebutkan di atas, laporkan pada dokter untuk mengetahui kemungkinan efek samping lainnya dari dari obat ini.
Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Berikut adalah obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan penggunaan ini:
Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, obat herbal, dan obat-obatan lainnya.
Konsumsi makanan atau minuman tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.
Obat ini termasuk ke dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat ini: