Lapifed obat apa? Lapifed adalah obat dengan komposisi bahan berupa tripolidine HCl dan pseudoephedrine HCl. Tripolidine HCl adalah golongan obat antihistamin, sedangkan pseudoephedrine HCl merupakan golongan obat dekongestan.
Ketahui Lapifed lebih jauh mulai dari manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan lain-lain berikut ini.
Nama Obat | Lapifed |
Kandungan obat | Tripolidine HCl dan pseudoephedrine HCl |
Kategori obat | Obat keras (tablet) dan obat bebas terbatas (sirup) |
Manfaat obat | Mengatasi peradangan pada saluran pernapasan bagian atas akibat flu, rhinitis alergi, rhinitis vasomotor, dengan gejala mata berair, hidung bersin dan gatal, batuk-batuk |
Sediaan obat | Tablet dan sirup |
Lapifed adalah obat yang memiliki komposisi 2 (dua) bahan aktif yakni Tripolidine HCl dan pseudoephedrine HCl. Keduanya merupakan kombinasi untuk meredakan reaksi alergi pada saluran pernapasan atas sekaligus melegakannya. Cara kerja Tripolidine HCl dan pseudoephedrine HCl sebagaimana dijelaskan berikut ini:
Tripolidine HCl adalah bahan aktif yang termasuk ke dalam golongan obat antihistamin, tepatnya antihistamin generasi pertama. Tripolidine HCl bekerja dengan cara mengikat reseptor histamin H-1. Aktivitas ini lantas memblokade histamin endogen sebagai pemicu reaksi alergi (alergen).
Blokade yang dilakukan tripolidine HCl terhadap histamin endogen berdampak pada berkurangnya reaksi alergi seperti bersin, radang, atau gatal dan ruam pada kulit.
Sementara itu, pseudoephedrine HCl adalah obat dekongestan dari golongan simpatomimetik yang berfungsi untuk melegakan saluran pernapasan yang tersumbat. Pseudoephedrine HCl bekerja dengan cara memengaruhi reseptor adrenergik (alpha dan beta) pada mukosa saluran pernapasan. Hal tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi).
Vasokonstriksi ini berdampak pada meredanya pembengkakan pada mukosa saluran pernapasan sebagai akibat dari adanya peradangan. Hasilnya, saluran pernapasan akan terasa lega.
Lapifed adalah obat yang memiliki manfaat untuk mengatasi gejala-gejala seperti mata berair, hidung tersumbat, bersin, dan gatal, batuk-batuk di mana penderita membutuhkan obat antihistamin dan dekongestan secara bersamaan. Anda dapat menggunakan obat lapifed apabila mengalami:
Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi barotrauma, yakni cedera pada telinga (juga paru-paru dan saluran cerna) akibat tekanan udara yang berubah secara tiba-tiba. Akan tetapi, penggunaan obat ini pada kasus barotrauma harus di bawah pengawasan dokter terutama untuk sediaan tablet mengingat sediaan obat ini tergolong obat keras.
Sayangnya, tidak semua orang dapat ‘cocok’ dengan obat ini. Anda mungkin tidak disarankan untuk mengonsumsi, baik Lapifed tablet maupun sirup, apabila:
Lapifed tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Masing-masing memiliki takaran komposisi yang berbeda, yaitu:
Lapifed tablet adalah sediaan yang masuk kategori obat keras. Penggunaannya merujuk pada resep dokter. Dokter akan memberikan resep tablet sesuai dengan kondisi pasien.
Sedangkan Lapifed sirup masuk ke dalam kategori obat bebas terbatas. Penggunaannya tidak harus dengan resep dokter. Akan tetapi, ikuti dosis pemakaian yang tertera pada kemasan. Idealnya, dosis untuk sediaan sirup adalah sebagai berikut:
Pastikan untuk mengonsumsi obat ini sesuai dengan dosisnya. Kelebihan dosis (overdosis) bisa menimbulkan sejumlah komplikasi seperti:
Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Gunakan obat ini secara benar. Petunjuk penggunaan obat sebagaimana tertera di bawah ini:
Cara menyimpan obat Lapifed yang benar adalah sebagai berikut:
Pada beberapa orang, obat ini mungkin akan menimbulkan sejumlah efek samping seperti:
Hati-hati ketika menggunakan obat bersamaan dengan obat lainnya. Obat ini memiliki interaksi dengan obat-obatan seperti:
Peringatan! Sebelum menggunakan obat ini, baik tablet maupun sirup, perhatikan sejumlah hal berikut: