Lanolin adalah pelembap jenis emolien. Obat ini digunakan sebagai obat topikal untuk mengobati dan mencegah kondisi kulit tertentu dengan cara melembapkan kulit. Ketahui selengkapnya tentang pelembap mulai dari manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya melalui artikel ini!
Nama Obat | Lanolin |
Kelas Obat | Emolien |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat Obat | Melembapkan dan mengatasi kondisi kulit tertentu |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Sediaan Obat | Salep atau krim |
Lanolin adalah pelembap jenis emolien. Kulit kering disebabkan oleh hilangnya air di lapisan atas kulit. Kondisi kulit kering ini dapat memicu berbagai masalah kulit lainnya.
Pelembap jenis emolien bekerja dengan cara membentuk lapisan berminyak di bagian atas kulit sehingga dapat mencegah air di kulit hilang, dan meningkatkan kelembapan kulit.
Secara umum, manfaat Lanolin adalah untuk melembapkan kulit dan mengobati kulit kering, kasar, bersisik, gatal, dan iritasi ringan. Beberapa kondisi di mana emolien umum digunakan adalah seperti:
Obat ini juga mungkin saja digunakan pada kondisi yang tidak disebutkan pada kemasan produk.
Obat ini hadir dalam sediaan obat oles seperti Lanolin cream atau salep. Dosis dapat berbeda-beda pada setiap pasien, tapi dosis yang lazim diberikan adalah:
Ikuti petunjuk dosis yang ada dalam kemasan obat. Dosis mungkin dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis obat tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.
Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk penggunaan yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah petunjuk penggunaan Lanolin cream:
Simpan obat sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:
Penggunaan obat ini sebagai pelembap relatif aman. Namun obat ini masih berpotensi menimbulkan efek samping seperti obat lainnya.
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat ini:
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang kurang tepat, penggunaan jangka panjang, atau kondisi lain dari pasien. Apabila mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, sebaiknya segera hentikan penggunaan obat.
Apabila efek samping tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika merasakan efek samping lainnya yang tidak disebutkan di atas, laporkan pada dokter untuk mengetahui kemungkinan efek samping lainnya dari obat ini.
Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, obat herbal, dan juga produk perawatan kulit tertentu
Konsumsi makanan atau minuman tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.
Obat ini termasuk ke dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat ini: