Guna mengatasi infeksi jamur, Fluxar adalah salah satu obat yang digunakan. Simak informasi selengkapnya mengenai obat Fluxar mulai dari fungsi, efek samping, dosis, hingga petunjuk pemakaian dan lain-lain berikut ini!
Nama obat | Fluxar |
Diproduksi oleh | Novell Pharma |
Golongan obat | Antijamur azole |
Kategori obat | Obat resep |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA | D |
Fungsi obat | Mengatasi infeksi jamur (terutama Candida dan Cryctococcus) pada:
|
Kontraindikasi obat | Obat ini tidak disarankan untuk digunakan apabila mengalami:
|
Dosis obat | Kriptokokosis
Kandidiasis mukosal
Kandidiasis vaginal
|
Sediaan obat | Tablet |
Fluxat obat apa? Fluxar adalah obat dengan kandungan bahan aktif Fluconazole yang mana obat ini masuk ke dalam golongan obat antijamur azole.
Sebagai agen antijamur, obat Fluxar diformulasikan untuk mengatasi infeksi jamur—terutama jamur jenis Candida dan Cryctococcus—yang biasa menginfeksi sejumlah bagian tubuh seperti mulut dan alat kelamin (vagina).
Obat ini memiliki mekanisme kerja yaitu dengan menghambat aktivitas pertumbuhan sel-sel jamur. Hal ini dimungkingkan oleh karena kandungan zat obat akan merusak fungsi dan struktur membran sel jamur.
Fungsi obat Fluxar adalah untuk mengatasi infeksi jamur berupa kriptokokosis dan kandidiasis yang umumnya menyerang anggota tubuh seperti:
Dalam menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami. Simak penjelasannya berikut ini!
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Fluxar apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:
Doxazosin masuk ke dalam kategori D dalam hal tingkat keamanan bagi ibu hamil dan menyusui berdasarkan klasifikasi dari United States Food and Drugs Administration (USFDA).
Kategori D diberikan pada jenis obat yang berdasarkan penelitian—dengan objek manusia—menunjukkan adanya dampak negatif pada janin. Akan tetapi, manfaat yang diberikan oleh obat mungkin masih lebih besar ketimbang risiko yang dimiliki.
Atas dasar hal tersebut, obat dengan kategori D dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui HANYA jika manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan atau dalam kondisi mengancam jiwa.
Obat ini mungkin akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Sampaikan pada dokter apabila saat ini Anda sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan di atas maupun jenis obat lainnya. Jika dokter menemukan adanya potensi interaksi, Anda mungkin akan diberikan alternatif obat pengganti Fluxar yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Gejala efek samping di atas merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Nantinya, dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Melihat dari peruntukannya, Fluxar masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan.
Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.
Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet dengan sejumlah takaran. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat.
Pastikan Anda menggunakan obat secara benar sesuai dengan kebutuhan dan tentunya, anjuran dari dokter yang menangani.
Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.
Berikut aturan dosis umum untuk obat ini:
Kriptokokosis
Kandidiasis mukosal
Kandidiasis vaginal
Dewasa: 150 mg/hari (dosis tunggal).
Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (overdosis, dsb.).
Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Empagliflozin yang perlu Anda ketahui dan pahami:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan: