Salah satu dari obat-obatan adrenergik untuk asma adalah Fenoterol. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Fenoterol mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosisnya berikut ini!
Nama obat | Fenoterol |
Merek dagang |
|
Golongan obat | Adrenergik |
Kategori obat | Obat resep |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA | B |
Fungsi obat | Untuk meredakan dan mencegah gejala sesak napas pada kasus:
|
Kontraindikasi obat | Penggunaan obat tidak disarankan apabila memiliki:
|
Dosis obat | Asma akut (via inhaler)
Bronkospasme akut
Obstruksi saluran napas (reversible)
|
Sediaan obat | Inhaler |
Fenoterol obat apa? Fenoterol adalah obat dari golongan adrenergik yang diformulasikan untuk mengatasi gejala sesak napas pada pengidap asma akut maupun sejumlah gangguan pernapasan lainnya seperti obstruksi saluran napas dan bronkospasme akut.
Sebagai obat adrenergik—tepatnya adrenoreseptor beta-2—obat ini bekerja dengan cara melebarkan saluran napas yang mengalami penyempitan. Dengan mekanisme kerja tersebut, obat dapat meredakan gejala sesak napas yang dialami oleh penderita.
Obat ini dijual dengan berbagai merek dagang, yaitu:
Anda bisa mendapatkan obat Fenoterol di apotek maupun toko obat terdekat. Akan tetapi, Anda memerlukan resep dokter untuk bisa menggunakan obat ini. Jangan membeli dan menggunakan obat tanpa resep dari dokter.
Seperti yang telah disampaikan di atas, fungsi obat Fenoterol ini adalah untuk membantu melegakan saluran napas dan meredakan gejala sesak napas pada sejumlah masalah pernapasan seperti:
Dalam menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami. Simak penjelasannya berikut ini!
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:
Obat Enoxaparin masuk ke dalam kategori B dalam hal tingkat keamanan bagi ibu hamil dan menyusui berdasarkan klasifikasi dari United States Food and Drugs Administration (USFDA).
Kategori B diberikan pada jenis obat yang berdasarkan penelitian—dengan objek hewan—menunjukkan tidak adanya dampak negatif pada janin, tetapi belum dapat dipastikan apakah efek yang sama juga terjadi pada manusia.
Atas dasar hal tersebut, obat dengan kategori B dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui HANYA jika manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan.
Obat ini mungkin akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Sampaikan pada dokter apabila di saat yang sama Anda juga sedang menggunakan salah satu atau beberapa dari obat-obatan di atas, pun jenis obat lainya agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Gejala efek samping di atas merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Kendati demikian, Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Nantinya, dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Melihat dari peruntukannya, Fenoterol masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan.
Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.
Obat ini tersedia dalam bentuk inhaler dengan sejumlah merek maupun takaran. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat.
Pastikan Anda memilih merek obat secara benar sesuai dengan kebutuhan dan tentunya, anjuran dari dokter yang menangani.
Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.
Berikut aturan dosis umum untuk obat ini:
Asma akut (via inhaler)
Bronkospasme akut
Obstruksi saluran napas (reversible)
Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (overdosis, dsb.).
Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Empagliflozin yang perlu Anda ketahui dan pahami:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan: