Guna mengatasi batuk berdahak,salah satu obat-obatan yang digunakan adalah Erdostein. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Erdostein mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosisnya berikut ini!
Nama obat | Erdostein |
Merek dagang |
|
Golongan obat | Mukolitik |
Kategori obat | Obat kering |
Tingkat keamanan obat untuk ibu hamil dan menyusui menurut FDA | C |
Fungsi obat | Membantu mengencerkan dahak |
Kontraindikasi obat | Penggunaan obat tidak disarankan apabila memiliki:
|
Dosis obat | Untuk membantu mengencerkan dahak pada kasus eksaserbasi akut dan bronkitis kronis (Oral) Dewasa: 300 mg/hari. Penggunaan maksimal 10 hari |
Sediaan obat | Kapsul dan sirup |
Erdostein obat apa? Erdostein adalah obat yang masuk ke dalam kategori mukolitik. Obat ini diformulasikan untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahak yang menumpuk di saluran pernapasan pada kasus bronkitis kronis maupun bronkitis eksaserbasi akut.
Sebagai obat ekspektoran dan golongan mukolitik, Erdostein memiliki mekanisme kerja yakni meningkatkan sekaligus menurunkan viskositas dahak yang menumpuk pada bronkus maupun trakea. Melalui mekanisme kerja yang sedemikian, obat ini mampu membuat dahak yang mengental menjadi lebih encer sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Obat ini dijual dengan berbagai merek dagang (selain generik), yaitu:
Anda bisa mendapatkan obat Erdostein di apotek maupun toko obat terdekat. Akan tetapi, Anda memerlukan resep dokter untuk bisa menggunakan obat ini. Jangan membeli dan menggunakan obat tanpa resep dari dokter.
Seperti yang sudah disampaikan di atas, fungsi obat Erdostein adalah untuk membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan pada kasus seperti:
Dalam menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami. Simak penjelasannya berikut ini!
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Erdostein apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:
Erdostein masuk ke dalam kategori C dalam hal tingkat keamanan bagi ibu hamil dan menyusui berdasarkan klasifikasi dari United States Food and Drugs Administration (USFDA).
Kategori C diberikan pada jenis obat yang berdasarkan penelitian—dengan objek hewan—menunjukkan adanya dampak negatif pada janin, tetapi belum dapat dipastikan apakah efek yang sama juga terjadi pada manusia.
Atas dasar hal tersebut, obat dengan kategori C dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui HANYA jika manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan.
Obat ini mungkin akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Jika saat ini Anda juga sedang mengonsumsi jenis obat-obatan lainnya, sampaikan pada dokter. Jika dokter menemukan adanya potensi interaksi, Anda mungkin akan diberikan alternatif obat pengganti Erdostein yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui, gejala efek samping di atas merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Kendati demikian, Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Nantinya, dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Melihat dari peruntukannya, Erdostein masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan.
Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.
Erdostein tersedia dalam bentuk tablet dan sirup oral dengan sejumlah merek dagang dan takaran. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat.
Pastikan Anda memilih merek obat secara benar sesuai dengan kebutuhan dan tentunya, anjuran dari dokter yang menangani.
Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.
Berikut aturan dosis umum untuk obat ini:
Untuk membantu mengencerkan dahak pada kasus eksaserbasi akut dan bronkitis kronis (Oral)
Dewasa: 300 mg/hari. Penggunaan maksimal 10 hari
Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (overdosis, dsb.).
Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Erdostein yang perlu Anda ketahui dan pahami:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan: