DokterSehat.Com – Eperisone obat apa? Eperison HCl atau Eperisone adalah obat antispasmodik atau obat relaksan untuk otot skeletet yang merupakan otot yang memiliki peran dalam pergerakan tubuh. Obat ini digunakan untuk mengatasi kontraksi atau tegang otot yang datang secara tiba-tiba. Cara kerja Eperisone adalah dengan cara menghambat jalur rekfleks nyeri.
Obat ini juga memiliki efek vasodilator atau melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi nyeri. Eperisone memiliki keunggulan dibandingkan dengan antispasmodik lainnya, yaitu efek sedasinya yang lebih rendah. Umumnya obat jenis antispasmodik lain lebih mudah menyebabkan kantuk.
Berdasarkan cara kerjanya, manfaat Eperisone secara umum adalah untuk mengatasi kejang otot tegang otot. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan menggunakan Epirisone:
Manfaat Eperisone dapat digunakan untuk mengatasi nyeri otot yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang dapat menimbulkan gejala nyeri otot. Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya ketahui lebih dulu penyebab nyeri sehingga penggunaan obat akan tepat.
Eperisone umumnya tersedia dalam sediaan tablet dengan kandungan 50 mg Eperisone HCl setiap tabletnya. Dosis Eperisone yang disarankan adalah sebanyak 3 kali sehari untuk sediaan 50 mg Eperisone.
Dosis tersebut adalah dosis untuk dewasa. Sedangkan dosis untuk anak-anak tidak tersedia, sehingga sebaiknya obat ini tidak digunakan untuk anak-anak.
Dosis tersebut adalah dosis yang disarankan. Dokter dapat menyarankan peningkatan dosis jika memang dibutuhkan. Gunakanlah obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan. Jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.
Berikut adalah petunjuk penggunaan Eperisone yang disarankan:
Setiap obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan Eperisone. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat Eperisone:
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa Eperisone memiliki efek sedasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan obat antispasmodik lainnya. Meskipun begitu, penggunaan obat Eperisone dalam dosis tinggi juga berpotensi menyebabkan kantuk.
Efek samping di atas tidak selalu terjadi dan bisa terjadi akibat penggunaan Eperisone yang tidak sesuai dosis atau karena kondisi tertentu. Sebagian efek samping di atas juga merupakan efek jangka panjang yang mungkin terjadi. Sehingga sebaiknya diskusikan dengan dokter tentang penggunaan jangka panjang obat ini.
Jika terjadi efek samping yang tidak diinginkan akibat penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat. Apabila efek samping tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penggunaan obat Eperisone dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan obat-obatan lain baik obat resep, non-resep, maupun herbal. Interaksi obat dapat menyebabkan potensi terjadinya efek samping meningkat atau dapat menyebabkan efektivitas obat menurun.
Beberapa jenis obat yang tidak disarankan digunakan bersama dengan Eperisone adalah sebagai berikut:
Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap. Jika Anda sedang menjalani pengobatan lain atau mengonsumsi obat lain, sebaiknya diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat Epersone untuk menghindari interaksi obat.
Penggunaan obat-obatan bersamaan dengan alkohol atau miniman dan makanan lainnya juga berpotensi untuk menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang aturan makanan atau minuman yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat ini.
Eperisone termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Agar penggunaan obat ini tetap terjaga keamanannya, gunakan obat ini sesuai dengana aturan. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Eperisone: