Deferasirox obat apa? Deferasirox adalah obat yang diformulasikan khusus untuk mengatasi kadar zat besi berlebih di dalam tubuh. Tingginya kadar zat besi hingga melebihi batas normal ini sendiri umumnya akibat transfusi darah berulang pada penderita kelainan darah berupa thalasemia. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Deferasirox mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!
Nama obat | Deferasirox |
Golongan obat | Iron chelator agent |
Kategori obat | Obat resep |
Kategori FDA untuk Ibu Hamil dan Menyusui | C |
Manfaat obat | Mengurangi kadar zat besi berlebih pada pasien thalasemia akibat transfusi darah berulang |
Kontraindikasi obat |
|
Dosis obat |
Dewasa: 20 mg/kg, diminum 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg/kg/hari Anak-anak: 20 mg/kg, diminum 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg/kg/hari
Dewasa: 10 mg/kg, diminum 1 kali sehari Anak-anak: 10 mg/kg, diminum 1 kali sehari |
Sediaan obat | Tablet |
Deferasirox adalah obat yang berperan sebagai agen iron chelator. Cara kerja obat ini adalah dengan meminimalisir aktivitas zat besi di dalam tubuh.
Obat akan mengikat zat besi trivalen untuk kemudian dikirim menuju ginjal dan diolah menjadi urine (atau bisa juga diproses menjadi tinja). Proses metabolisme ini berlangsung dalam kurun waktu 8 hingga 16 jam. Selain itu, obat ini juga bekerja dengan cara mengurangi tingkat konsentrasi serum feritin pada organ hati.
Pasalnya, tingginya konsentrasi serum feritin di dalam hati juga berdampak terhadap meningkatnya kadar zat besi pada organ tersebut.
Manfaat obat Deferasirox adalah untuk mengatasi kelebihan kadar zat besi di dalam tubuh, khususnya yang disebabkan oleh transfusi darah secara berulang pada pasien penderita kelainan darah berupa thalasemia.
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah jenis anemia hemolitik. Penyakit genetik ini terjadi ketika terjadi abnormalitas pada produksi hemoglobin oleh tubuh. Padahal, hemoglobin sendiri merupakan molekul protein di dalam sel darah merah yang memiliki fungsi vital yakni membawa dan menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Secara garis besar, thalasemia terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
Sebagaimana telah disebutkan, thalasemia merupakan penyakit genetik. Itu artinya, penderita penyakit ini kemungkinan besar memiliki orang tua yang salah satunya membawa gen penyakit tersebut (carrier) atau ada salah satu serpihan sel yang rusak.
Thalasemia ditandai oleh sejumlah ciri, yakni:
Akan tetapi, ciri-ciri thalasemia tersebut tidak selalu muncul begitu saja terutama ketika penderita masih berusia bayi. Gejala biasanya baru bisa terlihat ketika usia anak-anak atau bahkan remaja.
Thalasemia ini umumnya tidak memerlukan transfusi darah secara berulang, sehingga ketika hal tersebut dilakukan yang terjadi adalah meningkatnya kadar zat besi di dalam tubuh. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan karena dapat menyebabkan mineral tersebut menempel pada organ dan berpotensi mengakibatkan sejumlah komplikasi seperti:
Lantas, digunakanlah obat Deferasirox ini dengan tujuan untuk membuang kelebihan zat besi tersebut sebelum membahayakan tubuh pasien.
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Deferasirox apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Melihat dari peruntukannya, Deferasirox masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan.
Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.
Deferasirox tersedia dalam bentuk tablet 125 mg, 250 mg, hingga 500 mg. Setiap takaran disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Pastikan Anda mengonsumsi obat dengan takaran yang sesuai dengan kondisi kelebihan zat besi yang saat ini dialami.
Berikut adalah dosis obat untuk pemakaian pada orang dewasa:
Dewasa: 20 mg/kg, diminum 1 kali sehari. Dosis dapat ditambah/dikurangi 5-10 mg/kg/hari. Dosis maksimal 40 mg/kg/hari. Penggunaan obat selama 3-6 bulan (jika diperlukan). Hentikan penggunaan obat apabila tingkat konsentrasi serum feritin menurun hingga di bawah 500mcg/L.
Dewasa: 10 mg/kg, diminum 1 kali sehari. Dosis dapat ditambah menjadi 20 mg/kg/hari setelah pemakaian selama 4 minggu. Dosis maksimal 20 mg/kg/hari. Penggunaan obat selama 3-6 bulan (jika diperlukan). Hentikan penggunaan obat apabila tingkat konsentrasi serum feritin menurun hingga di bawah 300mcg/L.
Berikut adalah dosis obat untuk pemakaian pada anak-anak:
Anak-anak usia 2-5 tahun: 20 mg/kg, diminum 1 kali sehari.
Anak-anak usia 5-17 tahun: Dosis sama seperti orang dewasa.
Anak-anak: 10 mg/kg, diminum 1 kali sehari.
Dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari overdosis yang bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.
Hati-Hati! Penggunaan obat yang melebihi dosis dapat menimbulkan sejumlah gejala. Gejala overdosis Deferasirox yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Hentikan penggunaan obat dan segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami salah satu dari gejala di atas.
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Gejala efek samping obat tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Akan tetapi, Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama.
Deferasirox masuk ke dalam kategori C dalam hal tingkat keamanan bagi ibu hamil dan menyusui berdasarkan klasifikasi dari United States Food and Drugs Administration (USFDA).
Kategori C diberikan pada jenis obat yang berdasarkan penelitian—dengan objek hewan—menunjukkan adanya dampak negatif pada janin. Akan tetapi, belum dapat dipastikan apakah efek yang sama juga terjadi pada manusia.
Atas dasar hal tersebut, obat dengan kategori C dapat diberikan pada ibu hamil HANYA jika manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan.
Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan lainnya. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:
Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman.
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini: