Clenbuterol obat apa? Clenbuterol adalah obat dari golongan agonis beta-2 yang diformulasikan untuk mengatasi gangguan pernapasan yakni asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK). Obat ini berfungsi untuk melebarkan otot-otot saluran pernapasan (bronkus) sehingga aktivitas bernapas tidak mengalami hambatan. Dengan kata lain, obat merupakan bronkodilator. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Clenbuterol mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!
Nama obat | Clenbuterol |
Golongan obat | Agonis beta-2 |
Kategori obat | Obat resep |
Manfaat obat |
|
Kontraindikasi obat | Obat tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh:
|
Dosis obat | Untuk melebarkan saluran pernapasan: Dewasa: 20 mcg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 40 mcg, 2 kali sehari. |
Sediaan obat | Tablet |
Cara kerja obat Clenbuterol bisa dilihat dari golongan obat ini yaitu agonis beta-2. Sebagai obat agonis beta-2, obat ini memiliki mekanisme kerja sebagai bronkodilator, yakni menstimulasi sistem saraf pusat beta-2 untuk kemudian melebarkan otot-otot pernapasan.
Melalui mekanisme kerja yang demikian, obat ini dapat membantu meredakan gejala sesak napas pada penderita asma maupun PPOK.
Manfaat obat ini adalah untuk meredakan gejala sesak napas pada penderita gangguan pernapasan seperti:
Selain itu, obat ini juga bisa bersifat dekongestan untuk mengencerkan dahak. Menariknya, beberapa orang memanfaatkan obat ini untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal. Pasalnya, obat memiliki efek samping yakni meningkatkan massa otot dan menurunkan kadar lemak tubuh.
Kendati demikian, Anda sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan obat ini di luar manfaat utamanya sebagai obat gangguan pernapasan.
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas. Dokter akan mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Clenbuterol masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus sesuai petunjuk dokter.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Dosis idealnya adalah sebagai berikut:
Dewasa: 20 mcg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 40 mcg, 2 kali sehari.
Belum ada ketentuan pasti mengenai penggunaan obat pada anak-anak usia di bawah 18 tahun.
Dosis obat mungkin saja berbeda dengan yang dokter Anda berikan. Selalu konsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis dapat mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan reaksi yang bisa saja berbahaya bagi tubuh.
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Gejala efek samping obat tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama.
Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan lainnya. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang dimaksud meliputi:
Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman.
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini: