Cavit D3 – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Terbit: 19 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Cavit D3 obat apa? Cavit D3 adalah suplemen yang mengandung vitamin D3 dan kalsium. Obat cavit d3 sering direkomendasikan kepada para ibu hamil dan menyusui. Selain itu, cavit d3 juga bisa dikonsumsi oleh wanita menopause.

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat cavit d3 termasuk informasi tentang bentuk sediaan cavit d3, indikasi cavit d3, kontraindikasi cavit d3, manfaat cavit d3, dosis cavit d3, dan efek samping cavit d3.

  • Nama: Cavit D3
  • Kelas Terapi: Suplemen » Mineral dan Vitamin
  • Monografi Obat: Kalsium + Kolekalsiferol

Bentuk Sediaan Cavit D3

Cavit D3 memiliki kandungan kalsium dan vitamin D3 (kolekalsiferol). Kandungan kalsium di dalam obat cavit d3 sebanyak 500mg dan jumlah kandungan kolekalsiferol adalah sejumlah 133 IU.

Di pasaran, cavit d3 hanya tersedia dalam satu bentuk sediaan. Bentuk sediaan suplemen cavit d3 adalah tablet. Cavit d3 dijual dalam kemasan strip dan dos. Setiap satu strip obat cavit d3 berisi 10 tablet, sedangkan setiap satu dos berisi 10 strip atau 100 tablet.

Indikasi Cavit D3

Vitamin cavit d3 dijual secara bebas tetapi penggunaannya harus memiliki indikasi tertentu. Indikasi pengonsumsian cavit d3 adalah kehamilan dan menyusui. Sering kali, para ibu hamil dan menyusui mendapatkan rekomendasi cavit d3 dari dokter.

Rekomendasi tersebut memiliki tujuan agar asupan kalsium janin dan ibunya terpenuhi. Asupan vitamin cavit d3 pada ibu menyusui bertujuan agar kandungan ASI cukup akan vitamin D dan kalsium sehingga defisiensi kalsium dan vitamin D tidak terjadi pada bayi.

Pemberian obat cavit d3 tidak terbatas hanya pada ibu hamil dan ibu menyusui saja. Cavit d3 juga bisa digunakan oleh para wanita yang sudah memasuki fase menopause. Tujuan pemberian cavit d3 pada wanita menopause adalah untuk mencegah osteoporosis.

Kontraindikasi Cavit D3

Ada kandungan vitamin d3 dan kalsium di dalam vitamin cavit d3. Hal ini membuat ada beberapa kondisi konsumen atau pasien yang membuatnya tidak bisa menggunakan cavit d3. Kondisi tersebut dinamakan kontraindikasi.

Pasien atau konsumen yang mengalami hiperkalsemia atau kelebihan kadar kalsium di dalam tubuh atau lebih tepatnya di dalam plasma darah. Penderita kalsifikasi metastatik juga tidak dapat menggunakan obat cavit d3.

Peringatan Obat Cavit D3

Sebelum menggunakan obat cavit d3, sebaiknya Anda memerhatikan dan melakukan monitoring pada plasma kalsium terutama jika Anda adalah orang yang mendapatkan suplemen kalsium atau vitamin D dengan dosis farmakologis (dosis tinggi).

Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan kontraindikasi berupa hiperkalsemia jika seseorang pernah menerima kalsium dan vitamin D dalam dosis tinggi. Apabila Anda memiliki gangguan ginjal seperti kerusakan ginjal maka berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan cavit d3.

Jika Anda telah memberi tahu dokter maka dokter akan melakukan diagnosis untuk. Pasien yang memiliki masalah ginjal atau kerusakan ginjal dan harus menjalani terapi obat cavit d3 maqka harus diberikan derivat hidroksilasi dari alfakalsidol dan kalsitriol.

Hal ini dikarenakan vitamin D memerlukan hidroksilasi di ginjal agar menjadi bentuk aktifnya. Hal tersebut tidak dapat terjadi jika pasien tidak mendapatkan hidroksilasi dan malah akan membuat kondisi ginjal bertambah parah.

Dosis cavit d3 harus benar-benar diperhatikan dan dipatuhi sesuai anjuran. Peringatan tersebut terutama berlaku jika cavit d3 hendak diberikan pada anak-anak. Pemberian cavit d3 dengan dosis yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping pada anak.

Jangan menyimpan vitamin cavit d3 di tempat sembarangan. Kandungan cavit d3 dapat kehilangan khasiatnya atau berubah bila disimpan di dalam tempat yang sembarangan. Simpanlah cavit d3 di tempat yang terlindung dari cahaya dan bebas air (becek).

Manfaat Cavit D3

Manfaat cavit d3 yang utama adalah untuk mineralisasi tulang. Kandungan vitamin D (vitamin d3) dan kalsium di dalam obat cavit d3 dapat membantu tulang mendapatkan mineral yang cukup.

Tulang yang mendapatkan asupan mineral memadai memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan. Pertumbuhan tulang pun menjadi lebih optimal. Selain itu, manfaat cavit d3 juga dapat mencegah osteoporosis pada wanita menopause.

Proses mineralisasi yang terjadi setelah pengonsumsian cavit d3 dapat meningkatkan kepadatan tulang. Ini juga akan menurunkan laju kehilangan massa tulang. Dengan begitu, osteoporosis pun dapat dicegah.

Dosis Cavit D3

Apabila Anda ingin mendapatkan manfaat cavit d3 maka pemberian cavit d3 haruslah sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Dosis cavit d3 yang dianjurkan adalah 1 tablet dalam sehari.

Dosis tersebut bisa menjadi lebih atas resep dokter. Peningkatan dosis vitamin d3 dan kalsium akan meningkat jika dokter telah mendiagnosis adanya kekurangan vitamin D yang disebabkan oleh malabsorpsi intestinal atau penyakit hati kronis.

Pasien dengan kondisi tersebut memiliki dosis hingga 40.000 IU per hari. Jika Anda memiliki masalah hipokalsemia karena hipoparatiroidisme memiliki dosis yang lebih tinggi lagi. Dosis cavit d3 pada kasus tersebut hingga mencapai 100.000 IU dalam sehari.

Efek Samping Cavit D3

Meskipun cavit d3 adalah suplemen vitamin-mineral dan bukan tergolong sebagaimana obat-obatan klinis lainnya tetapi cavit d3 tetap memiliki beberapa efek samping. Ada pun beberapa efek samping cavit d3 dapat menyebabkan hiperkalsemia jika Anda menggunakan cavit d3 dengan dosis berlebih atau over dosis.

Kondisi overdosis memiliki beberapa gejala. Gejala-gejala overdosis cavit d3 di antaranya adalah mual, muntah, diare, anoreksia, malas, dan terjadi penurunan berat badan. Efek samping cavit d3 lainnya yaitu sakit kepala, vertigo, keringat, dan poliuria.

Efek samping penggunaan vitamin cavit d3 juga memiliki efek samping yang bersifat kuantitatif, yaitu berupa peningkatan kadar kalsium dan kadar fosfat di dalam plasma darah dan urin.

Sumber:

  1. BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: Vitamin D. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/95-vitamin/954-vitamin-d [diakses pada 19 Februari 2019]
DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi