Atropin obat apa? Atropin adalah obat antikolinergik yang diformulasikan khusus untuk menangani sejumlah permasalahan medis seperti kejang otot, detak jantung lemah, hingga keracunan. Selain itu, obat ini juga umum digunakan saat sedang menjalani operasi dengan tujuan mengurangi aktivitas sekresi seperti berkemih dan produksi liur.
Ketahui lebih lanjut mengenai obat Atropin mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!
Nama obat | Atropin |
Golongan obat | Antikolinergik |
Kategori obat | Obat resep |
Manfaat obat |
|
Sediaan obat | Tablet, injeksi, obat tetes |
Obat ini memiliki mekanisme kerja yaitu meminimalisir aktivitas sistem saraf parasimpatik. Hal ini dimungkinkan karena obat tersebut bersifat antagonis terhadap reseptor asetilkolin. Asetilkolin sendiri adalah neurotransmitter yang berperan dalam mengontrol impuls listrik pada sel-sel saraf. Dengan mekanisme kerja yang sedemikian, dampaknya adalah penurunan aktivitas sekresi tubuh.
Sementara pada kasus jantung, obat Atropin berperan sebagai antagonis dari asetilkolinergik muskarinik nonselektif. Cara kerjanya adalah dengan mengoptimalkan aktivitas nodus sinoatrium, menghambat aktivitas saraf vagus, dan melakukan konduksi pada jantung melalui nodus atrioventikular.
Ketika digunakan dalam prosedur operasi mata, Atropin bertugas untuk melebarkan pupil yang mana hal ini dimungkinkan karena obat tersebut menghambat kontraksi otot sfingter pada pupil.
Berikut adalah indikasi atau manfaat dari obat yang masuk ke dalam golongan antikolinergik ini:
Pastikan untuk mengonsumsi obat ini sesuai dengan peruntukannya. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan obat.
Penggunaan obat mungkin tidak disarankan—atau bahkan tidak diperkenankan sama sekali—untuk digunakan oleh orang-orang yang memiliki suatu kondisi medis tertentu. Kondisi medis yang dimaksud antara lain:
Sampaikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini apabila di saat yang bersamaan Anda juga sedang mengalami salah satu dari kondisi medis di atas. Dokter mungkin untuk sementara waktu akan meresepkan obat alternatif sebagai penggantinya. Hal ini guna menghindari terjadinya efek samping yang bisa saja membahayakan tubuh.
Obat ini masuk ke dalam kategori obat resep, melihat dari peruntukannya. Itu artinya, penggunaan obat tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter.
Atropin tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, dan obat tetes mata. Pemilihan sediaan obat tergantung dari tipe gangguan medis yang akan diobati menggunakan obat tersebut. Berikut adalah contoh dosis obat sesuai dengan tipe gangguan medis yang ditangani:
Dosisnya adalah sebagai berikut:
Dosisnya adalah sebagai berikut:
Dosisnya adalah sebagai berikut:
Dosisnya adalah sebagai berikut:
Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter guna menghindari overdosis yang bisa berbahaya bagi tubuh.
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
Obat ini dapat menimbulkan gejala efek samping, di antaranya sebagai berikut:
Segera hentikan pemakaian obat dan berkonsultasilah dengan dokter apabila mengalami satu atau beberapa dari gejala di atas pasca pemakaian obat.
Hati-hati! Obat ini memiliki interaksi dengan sejumlah jenis obat-obatan, antara lain:
Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan di atas agar bisa dicarikan alternatif obat yang lebih aman.
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini: