Amfetamin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi ADHD, narkolepsi, obesitas, dan depresi. Selengkapnya ketahui fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya di bawah ini!
Berikut ini adalah rangkuman informasi umum tentang obat amfetamin:
Nama Obat | Amfetamin |
Kandungan Obat | Amfetamin |
Kelas Obat | Stimulan sistem saraf otak |
Kategori Obat | Obat resep |
Manfaat Obat |
|
Kontraindikasi Obat | Arteriosklerosis lanjut, penyakit kardiovaskular simptomatik, hipertensi sedang sampai berat, dan lainnya. |
Sediaan Obat | Tablet |
Harga Obat | Tablet: Rp300.00 – Rp400.000 |
Amfetamin adalah stimulan sistem saraf pusat yang memengaruhi zat kimia alami di otak dan saraf yang berperan penting pada hiperaktif dan mengontrol impuls. Obat ini dapat menyebabkan ketagihan dan penyalahgunaan jika digunakan tanpa resep dari dokter.
Amfetamin biasanya diresepkan dokter untuk mengobati gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD) dan narkolepsi. Obat ini terkadang juga digunakan untuk penyakit depresi dan mengatasi obesitas karena dapat menurunkan nafsu makan.
Amfetamin adalah obat yang termasuk ke dalam narkotika golongan 1 yang termasuk dengan ganja, kokain, dan opium. Obat ini juga memiliki merek atau nama lain yang berbeda, di antaranya:
Amfetamin dapat mengaktifkan reseptor di otak dan meningkatkan aktivitas sejumlah neurotransmiter, yakni norepinephrine dan dopamin. Amfetamin telah diujicobakan untuk mengatasi berbagai macam kondisi.
Fungsi utama amfetamin di antaranya:
Amfetamin dapat mengatasi beberapa gejala ADHD pada anak-anak, termasuk hiperaktif, mudah marah, ketidakstabilan mood, kesulitan perhatian, dan perilaku impulsif.
Obat Ini telah terbukti meningkatkan perkembangan otak dan pertumbuhan saraf pada anak-anak penderita ADHD.
Pengobatan jangka panjang dengan pengobatan berbasis amfetamin pada anak-anak dapat mencegah perubahan yang tidak diinginkan pada fungsi dan struktur otak.
Amfetamin dan turunan amfetamin telah digunakan sebelumnya untuk mengobati narkolepsi, yakni rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang mendadak.
Penderita narkolepsi merasakan emosi yang kuat dapat memicu hilangnya tonus otot secara tiba-tiba atau katapleksi, yang menyebabkan pingsan dan kemungkinan jatuh. Ini juga memicu serangan tidur yang sering dan tidak terduga.
Amfetamin dengan nama dagang Benzedrine pertama kali digunakan untuk mengobati obesitas di tahun 1930-an, karena mampu mengurangi nafsu makan.
Efek samping obat dan potensinya membuat kecanduan dan penyalahgunaan menyebabkan obat ini tidak disukai. Di tahun 1950-an, ketika penggunaan obat dihentikan dilaporkan telah menyebabkan malnutrisi, psikosis, dan depresi sehingga dokter berhenti meresepkannya untuk menurunkan berat badan.
Namun, setelah melakukan penelitian di tahun 2015, peneliti menyarankan bahwa dexamphetamine mungkin cara yang aman dan efektif meningkatkan motivasi untuk perubahan gaya hidup yang menyebabkan penurunan berat badan.
Amfetamin digunakan untuk mengobati gangguan afektif, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan skizofrenia sejak tahun 1930-an. Namun di tahun 1950-an dan 1960-an, di tengah kekhawatiran tentang efek sampingnya, obat ini digantikan oleh antidepresan yang baru tersedia.
Dalam kasus yang jarang terjadi, amfetamin digunakan bersama dengan antidepresan standar untuk mengobati beberapa jenis depresi yang tidak merespons pengobatan lain.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan amfetamin untuk tujuan pengobatan:
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Simpan daftar semua produk yang sedang digunakan (seperti obat resep atau nonresep dan produk herbal) dan beri tahu dokter dan apoteker. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dari dokter.
Menggunakan obat penghambat MAO (Monoamin-Oksidase) dengan obat amfetamin dapat menyebabkan interaksi obat yang serius atau bahkan mungkin fatal. Hindari penggunaan MAO inhibitor (isocarboxazid, linezolid, methylene blue, moclobemide, phenelzine, procarbazine, rasagiline, safinamide, selegiline, tranylcypromine) selama pengobatan menggunakan obat amfetamin.
Kebanyakan obat penghambat MAO juga tidak boleh diminum selama dua minggu sebelum pengobatan dengan obat ini. Sebaiknya tanyakan kepada dokter kapan harus mulai atau berhenti minum obat ini.
Beberapa produk memiliki bahan dapat meningkatkan detak jantung atau tekanan darah. Segera beri tahu apoteker produk apa yang Anda gunakan, dan tanyakan bagaimana cara menggunakannya dengan aman, terutama obat batuk dan pilek.
Mengonsumsi obat yang mengandung amfetamin tidak menyebabkan kantuk, namun dapat menyebabkan sejumlah efek samping lainnya yang patut diwaspadai.
Efek samping yang lebih umum yang dapat terjadi setelah menggunakan amfetamin meliputi:
Jika efek samping ini ringan, mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Namun, jika efek samping lebih parah atau tidak hilang, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Segera hubungi dokter jika memiliki efek samping yang serius, yakni gejala terasa mengancam jiwa atau jika merasa mengalami keadaan darurat medis. Efek samping yang serius dan gejalanya, termasuk:
Mengonsumsi obat yang mengandung amfetamin menyebabkan masalah jantung yang mengakibatkan kematian mendadak, termasuk stroke, serangan jantung, dan peningkatan tekanan darah. Gejalanya meliputi:
Masalah kesehatan mental:
Gejala psikotik baru pada anak-anak dan remaja yang memiliki masalah kejiwaan. Gejalanya termasuk:
Masalah sirkulasi. Gejalanya bisa meliputi:
Dosis, bentuk, dan seberapa sering meminum obat ini bergantung pada usia, kondisi medis yang sedang diderita, keparahan kondisi, kondisi medis lain yang dimiliki, dan bagaimana reaksi terhadap dosis pertama.
Berikut ini dosis obat yang mengandung amfetamin untuk beberapa masalah kesehatan:
Dosis untuk dewasa antara usia 18 tahun ke atas tidak ada dosis yang tersedia untuk rentang usia ini.
Dosis anak antara usia usia 6 sampai 17 tahun.
Dosis anak antara usia 3 sampai 5 tahun.
Dosis tablet oral untuk anak antara usia 0 sampai 2 tahun tidak disarankan untuk anak di bawah usia 3 tahun.
Obat yang diberikan dalam bentuk tablet oral dengan kekuatan 5 miligram dan 10 miligram untuk dosis dewasa usia 18 tahun ke atas.
Dosis obat untuk anak-anak antara usia 12 sampai 17 tahun, meliputi:
Dosis obat untuk anak usia antara 6 sampai 12 tahun:
Dosis anak antara usia 0 sampai 5 tahun yang aman dan efektif belum ditetapkan untuk kelompok usia ini.
Berikut adalah beberapa cara menggunakan obat amfetamin:
Obat ini sebaiknya disimpan dengan baik dan jangan menaruh sembarangan karena dapat merusak atau mengurangi fungsi obat. Berikut ini beberapa petunjuk penyimpanan obat yang benar: