Obat Lorazepam – Dosis, Indikasi, & Efek Samping

Terbit: 27 May 2016 | Diperbarui: 29 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Lorazepam obat apa? Tahukah Anda mengenai obat Lorazepam? Obat Lorazepam adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan pada seseorang. Obat Lorazepam adalah obat yang dapat digunakan untuk menenangkan pikiran, karena obat ini bekerja dengan mempengaruhi sistem syaraf pusat. Fungsi Lorazepam adalah untuk meningkatkan efek GABA (gamma-aminobutirat). Fungsi GABA dalam tubuh adalah untuk menghambat berbagai respon psikologis yang merugikan. Dengan penggunaan obat Lorazepam, efek GABA akan meningkat sehingga pikiran akan menjadi lebih tenang dan rileks.

Anda telah mengetahui Lorazepam obat apa. Anda tentu juga telah mengetahui fungsi Lorazepam dan manfaat Lorazepam. Namun, sudahkah Anda mengetahui kondisi gangguan kesehatan yang seperti apakah yang memerlukan terapi Lorazepam? Terapi Lorazepam diperlukan untuk menangani gangguan kecemasan yang parah, bahkan gangguan kecemasan yang disertai dengan insomnia. Pemberian obat Lorazepam di bawah pengawasan dokter juga dapat membantu untuk memutus ketergantungan obat dan alkohol. Fungsi obat Lorazepam lainnya adalah untuk mengurangi sakit dan nyeri akibat efek kemoterapi pada pasien kanker. Komposisi Lorazepam adalah Lorazepam.

Kini Anda telah mengetahui lebih jauh tentang Lorazepam obat apa, berikut ini adalah data obat Lorazepam yang juga perlu untuk Anda ketahui.

Nama: Lorazepam
Nama dagang: Ativan
Kelas: Antikonvulsan, Agen antiansietas, Antisiolitik, Benzodiazepin
Kelas antikonvulsan lainnya: Carbamazepin, Clobazam, Clonazepam, Diazepam, Ezogabine, Felbamate, Gabapentin, Methsuximide, Pregabalin, Rufinamide, Lacosamide, Tiagabine, Vigabatrin
Sediaan:

  • Tablet 0,5 mg, tablet 1 mg, tablet 2 mg
  • Larutan suntikan (intravena) 2 mg/ml dan 4 mg/ml

Obat Lorazepam adalah obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan, obat ini biasa digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan, insomnia, epileptikus, alkohol withdrawal, dan mual dan muntah yang diakibatkan oleh kemoterapi.

Dosis Lorazepam dan Indikasi

Untuk Gangguan kecemasan

  • Dosis Awal: 2-3 mg PO setiap 8-12 jam PRN; tidak melebihi 10 mg/hari
  • Dosis Pemeliharaan: 2-6 mg/hari PO dibagi setiap 8-12 jam

Untuk Pengobatan Insomnia Jangka Pendek
2-4 mg PO (peroral) setiap hari di malam hari sebelum tidur

Untuk Pra operasi Sedasi, pereda Kecemasan, & Amnesia anterograde

  • Dosis 0,05 mg/kg IM untuk 1 dosis; 2 jam sebelum operasi; tidak melebihi 4 mg (2 mg/dosis pada usia lanjut), ATAU
  • 0,044 mg/kg IV untuk 1 dosis; 15-20 menit sebelum operasi; tidak melebihi 4 mg (2 mg/dosis pada usia lanjut)

Status epileptikus

  • Dosis 4 mg/dosis IV diberikan lambat dengan kecepatan 2 mg/menit
  • Jika kejang berlanjut setelah 5-10 menit, berikan 4 mg IV lagi

Untuk Ansiolitik/Sedasi di ICU
Pada pasien yang diintubasi dan dipasang ventilasi mekanik

  • 0,02-0,04 mg dosis IV/kg loading
  • 0,02-0,06 mg/kg intermiten IV setiap 2-6 jam jika perlu , ATAU
  • 0,01-0,1 mg/kg/jam IV kontinu; tidak melebihi 10 mg/jam

Dosis Lorazepam untuk pasien Mual/Muntah akibat kemoterapi

  • 0,5-2 mg setiap 6 jam PO/IV; PRN setelahnya

Dosis Lorazepam Insomnia Kronis
2-4  mg peroral setiap malam sebelum tidur

Pertimbangan dosis
Pemberian IV (intravena): Pantau pernapasan setiap 5-15 menit dan sebelum setiap dosis IV diulang

Modifikasi dosis Lorazepam
Gangguan ginjal

  • PO: Penyesuaian Dosis tidak perlu
  • IV/IM: Gunakan dengan hati-hati pada gangguan ringan sampai sedang; tidak dianjurkan pada kerusakan ginjal berat atau gagal ginjal
  • IV/IM (berkepanjangan periode atau dosis tinggi): Monitor; risiko toksisitas propilen glikol

Kerusakan hati

  • PO: Tidak ada penyesuaian dosis yang dianjurkan dalam gangguan ringan sampai sedang; digunakan dengan hati-hati (mungkin memerlukan dosis yang lebih rendah) di kerusakan parah
  • IV/IM: Gunakan dengan hati-hati pada gangguan ringan sampai sedang; tidak direkomendasikan pasien gagal hati atau kerusakan hati berat

Efek Samping Obat Lorazepam

Frekuensi Tidak Ditetapkan

  • Sedasi
  • Pusing
  • Kegoyangan
  • Kelemahan
  • Kelelahan
  • Kantuk
  • Amnesia
  • Kebingungan
  • Disorientasi
  • Depresi
  • Keinginan/upaya bunuh diri
  • Vertigo
  • Ataxia
  • Sleep apnea
  • Kelemahan
  • gejala ekstrapiramidal
  • Depresi pernafasan
  • Tremor
  • Kejang
  • Gangguan visual
  • Disartria
  • Hipotensi
  • Diskrasia darah
  • Perubahan libido
  • Ketidakmampuan
  • Penyakit kuning
  • Peningkatan bilirubin
  • Peningkatan transaminase hati
  • Peningkatan ALP
  • Reaksi hipersensitivitas
  • Mual
  • Sembelit
  • Perubahan selera makan
  • Reaksi paradoks (kecemasan, eksitasi, agitasi, permusuhan, agresi, kemarahan).

Obat Lorazepam memang memiliki fungsi yang signifikan untuk mengurangi gangguan kecemasan dan ketergantungan yang merugikan pada zat tertentu, seperti alkohol. Namun, kemungkinan kemunculan efek samping yang menyertai penggunaan obat Lorazepam tetap harus dipikirkan dan diantisipasi. Maka dari itu, sangat tidak disarankan untuk menggunakan obat Lorazepam tanpa pengawasan dokter.

Dosis penggunaan obat Lorazepam yang terbaik adalah dosis yang disarankan oleh dokter. Penggunaan obat dan penghentian obat secara tiba-tiba sangat tidak dianjurkan. Penghentian penggunaan obat Lorazepam secara mendadak tanpa mengurangi dosis Lorazepam secara berkala justru dapat menyebabkan kondisi kesehatan menjadi lebih memburuk. Pastikan penggunaan obat Lorazepam sesuai dengan anjuran dosis dokter. Jika dokter belum menyuruh Anda menghentikan penggunaan obat, jangan menghentikan penggunaan obat sekalipun Anda telah merasa jika kondisi kecemasan Anda sudah jauh lebih membaik dibandingkan kondisi sebelumnya.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang obat Lorazepam, silakan baca informasi pada halaman selanjutnya.

Obat Lorazepam – Halaman Selanjutnya :   1   2

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi