Belum selesai dengan wabah virus Corona (COVID-19), dunia kembali digemparkan dengan berita seorang warga negara China meninggal dunia akibat terinfeksi Hantavirus. Dilansir dari Fox News, pria asal Provinsi Yunnan tersebut meregang nyawa pada Senin (23/3/2020) saat sedang dalam perjalanan menggunakan bus menuju Provinsi Shandong. Lantas, apa itu Hantavirus? Simak informasinya berikut ini!
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Hantavirus adalah jenis virus RNA yang berasal dari hewan pengerat seperti tikus. Sama seperti SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, virus ini juga menyerang sistem pernapasan.
Berbeda dengan SARS-CoV-2 yang tergolong baru, virus ini sejatinya merupakan ‘pemain’ lama. Berdasarkan catatan, wabah Hantavirus pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1993 silam. Kini, virus tersebut kembali menjadi perbincangan hangat setelah terkonfirmasi menewaskan seorang warga negara China pada Senin lalu.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis virus ini juga menyerang sistem pernapasan. Dampak infeksi virus tersebut diklaim sangat fatal karena dapat berujung kematian pada penderitanya.
Berikut ini adalah dua jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi Hantavirus untuk Anda ketahui dan waspadai:
Hantavirus Pulmonary Syndrome adalah jenis penyakit pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus Hanta tersebut.
Penyakit ini tergolong ke dalam penyakit serius dan bisa berakibat fatal apabila penderitanya tidak segera mendapat pertolongan medis.
Penyakit HPS ditandai oleh sejumlah gejala, yaitu:
Pada perkembangannya, yakni sekitar 4-10 hari pasca gejala-gejala tersebut muncul, penderita mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut ini:
Penyakit lainnya yang juga disebabkan oleh infeksi Hantavirus—tepatnya dari famili Bunyaviridae—adalah Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
Penderita penyakit ini umumnya akan mulai merasakan gejala sekitar 1-2 minggu (kadang-kadang bisa 8 minggu) pasca terinfeksi. Gejala-gejala yang timbul adalah sebagai berikut:
Selain gejala-gejala di atas, beberapa orang mungkin akan mengalami gejala lainnya seperti:
Sementara pada kondisi yang sudah sampai ke tahap lebih parah, penderita HFRS akan merasakan gejala-gejala berikut:
Cara penularan Hantavirus adalah dari hewan ke manusia. Hewan yang dimaksud adalah hewan pengerat seperti tikus. Virus akan menular melalui medium-medium berikut ini:
Selain itu, seseorang juga bisa terinfeksi virus ini apabila ia tergigit oleh tikus, namun kasusnya terbilang jarang.
Jenis virus Hanta maupun hewan pengerat yang menjadi medium penularan terdiri dari berbagai macam. Seperti pada kasus HPS yang pernah mewabah di Amerika Serikat, penyakit ini disebabkan oleh Sin Nombre virus yang ditularkan oleh spesies tikus Peromyscus maniculatus atau ‘tikus rusa’.
Jenis tikus lainnya yang menjadi carrier Hantavirus adalah sebagai berikut:
Anda bisa sedikit bernapas lega karena tidak seperti virus Corona SARS-CoV-2 yang bisa menular antar-manusia, virus ini hanya bisa menular dari hewan ke manusia. Artinya, seseorang yang terinfeksi virus Hanta tidak mungkin menularkannya kepada orang lain.
Anda harus tetap harus waspada karena tikus adalah hewan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jaga selalu kebersihan lingkungan tempat tinggal guna mencegah kehadiran hewan ini.
Virus Hanta bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis kelamin. Ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu:
Infeksi Hantavirus ditandai oleh sejumlah gejala yang terdiri dari:
Sebagian besar gejala-gejala di atas tampak seperti gejala penyakit ringan seperti flu. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika gejala sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tak kunjung sembuh setelah diberikan obat-obatan umum.
Guna memastikan apakah keluhan yang Anda alami terkait dengan infeksi virus ini, dokter perlu melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan yang meliputi:
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus yang dapat diterapkan pada pasien penderita infeksi Hantavirus.
Pengobatan yang dilakukan saat ini hanya bersifat suportif dan lebih ke penanganan gejala-gejala yang dialami oleh penderita. Obat-obatan yang dimaksud seperti:
Para peneliti sedang mengembangkan antivirus untuk mengatasi virus ini. Hingga informasi ini diterbitkan, belum dapat dipastikan apakah antivirus yang diberi nama ribavirin tersebut dapat benar-benar menyembuhkan infeksi, khususnya pada kasus HPS.
Sementara itu, untuk infeksi yang menyebabkan HFRS, ribavirin dilaporkan efektif dalam menyembuhkan penyakit tersebut.
Infeksi virus Hanta dapat dicegah dengan menerapkan sejumlah tips berikut ini:
Virus ini jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius berupa: