Clozapine adalah obat untuk mengobati gangguan mental seperti skizofrenia dan gangguan skizoafektif. Simak informasi lengkapnya mulai dari definisi, fungsi obat, dosis, efek samping, dan lainnya di bawah ini!
Berikut ini adalah rangkuman informasi umum tentang obat clozapine:
Nama Obat | Clozapine |
Kandungan Obat | Clozapine |
Kelas Obat | Antipsikotik, Generasi ke-2 |
Kategori Obat | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengurangi gejala psikosis |
Kontraindikasi Obat | Hipersensitivitas (misalnya fotosensitifitas, vaskulitis, eritema multiforme, dan sindrom Stevens-Johnson) |
Sediaan Obat | Tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg, dan 200 mg |
Harga Obat | Tablet: Rp40.000 – Rp60.000 per strip |
Clozapine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mental atau suasana hati (mood) tertentu, termasuk skizofrenia dan gangguan skizoafektif. Ini adalah obat psikiatri (antipsikotik) yang bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu (neurotransmiter) di otak.
Clozapine dapat mengurangi halusinasi dan membantu mencegah bunuh diri pada orang yang cenderung berusaha menyakiti diri sendiri. Penggunaan obat ini membantu seseorang untuk berpikir lebih jernih dan positif tentang diri sendiri, mengurangi rasa gugup, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk sebagai obat generik dengan nama clozapine. Obat ini juga memiliki merek dan nama lain yang berbeda, termasuk:
Clozapine berfungsi untuk skizofrenia yang tahan terhadap pengobatan dan untuk gangguan spektrum skizofrenia dengan keinginan bunuh diri yang berulang.
Obat ini dapat menjadi antipsikotik terbaik untuk pasien yang sensitif terhadap ekstrapiramidal sindrom (EPS), adalah gangguan yang menyebabkan gerakan tidak Anda sadari dan sulit dikendalikan. Obat ini juga sensitif terhadap penderita tardive dyskinesia (TD), merupakan gerakan yang tidak terkendali pada bibir, lidah, dan wajah.
Keampuhan antipsikotik biasanya dapat ditentukan dalam uji coba dengan waktu terbatas selama 2 hingga 3 bulan. Meskipun begitu, dalam praktiknya, seseorang mungkin perlu menunggu 6 sampai 12 bulan untuk mengamati seberapa baik fungsi clozapine telah bertambah.
Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan clozapine:
Jika berencana untuk hamil, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengelola pengobatan Anda dengan sebaik-baiknya. Penderita skizofrenia yang ingin hamil akan menghadapi keputusan penting, yaitu keputusan yang kompleks karena skizofrenia yang tidak diobati memiliki risiko bagi ibu dan janin.
Penggunaan antipsikotik (termasuk clozapine) selama trimester ketiga kehamilan memiliki risiko gerakan otot abnormal (EPS) atau gejala penarikan pada bayi baru lahir.
Gejalanya mungkin termasuk agitasi, gangguan makan, hipertonia, hipotonia, gangguan pernapasan, mengantuk, dan tremor. Gejala ini mungkin akan sembuh dengan sendirinya atau memerlukan rawat inap.
Perlu diperhatikan, penggunaan Clozapine ketika menyusui dapat masuk ke dalam ASI.
Jika disarankan untuk menggunakan obat ini, dokter atau apoteker mungkin sudah mengetahui kemungkinan interaksi obat dan mungkin memantau kondisi Anda.
Sebaiknya jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun sebelum memeriksakan diri ke dokter atau apoteker. Interaksi dengan obat lainnya mulai dari yang ringan hingga parah.
Interaksi ringan dari clozapine dengan berbagai obat berikut:
Clozapine memiliki interaksi sedang dengan 108 obat berbeda, tetapi obat yang dicantumkan di atas hanya sebagian saja.
Sedangkan interaksi yang berat dari clozapine dengan obat lain, di antaranya:
Clozapine memiliki interaksi serius dengan 48 obat berbeda.
Informasi ini tidak mengandung semua kemungkinan interaksi atau efek samping clozapine. Oleh karena itu, sebelum menggunakannya, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua produk obat yang sedang Anda gunakan.
Simpan daftar semua obat Anda dan beri tahu dokter atau apoteker. Tanyakan pula pada dokter untuk mendapatkan saran medis tambahan, atau jika memiliki pertanyaan kesehatan, kekhawatiran, atau informasi lebih lanjut tentang obat ini.
Segera dapatkan bantuan medis darurat jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi terhadap clozapine (gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak di wajah atau tenggorokan) atau reaksi kulit yang parah (demam, sakit tenggorokan, sensasi mata terbakar, nyeri kulit, ruam kulit merah atau ungu cerah yang mengelupas).
Orang yang mengonsumsi obat ini mungkin lebih rentan terkena infeksi, bahkan infeksi yang serius atau fatal. Hubungi dokter segera jika memiliki tanda-tanda infeksi berikut:
Dosis tinggi atau penggunaan clozapine jangka panjang dapat menyebabkan gangguan gerakan serius yang mungkin tidak dapat disembuhkan. Semakin lama menggunakan obat ini, semakin besar risiko mengalami gangguan ini, terutama pada wanita atau lansia.
Penggunaan clozapine dapat meningkatkan risiko kejang, terutama jika dosis tinggi. Hindari aktivitas apa pun yang dapat berbahaya jika mengalami kejang atau kehilangan kesadaran.
Segera hubungi dokter jika memiliki sejumlah gejala efek samping clozapine berikut:
Sembelit yang tidak mendapatkan pengobatan menyebabkan komplikasi usus yang serius, rawat inap, atau bahkan kematian. Sebaiknya segera beri tahu dokter jika tidak buang air besar setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Efek samping clozapine yang umum termasuk:
Dosis obat ini dapat diberikan berdasarkan usia dan gangguan mental, di antaranya:
Awalnya dosis sebanyak 12,5 mg secara oral sekali atau dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 25 mg hingga 50 mg per hari hingga dosis target 300 mg hingga 450 mg per hari pada akhir minggu ke 2. Peningkatan dosis selanjutnya dapat dilakukan dengan peningkatan hingga 100 mg sekali atau dua kali seminggu.
Dosis lansia di atas usia 60 tahun harus dalam jumlah sedang dengan mempertimbangkan frekuensi penurunan fungsi ginjal, hati, atau jantung yang lebih tinggi, serta penyakit lain yang menyertai dan terapi obat lainnya.
Pemberian dosis awal adalah sebanyak 12,5 mg per hari. Jumlah sosis bisa ditingkatkan menjadi 25 mg per hari.
Seberapa banyak dosis untuk penyakit Parkinson secara signifikan lebih rendah daripada yang biasanya untuk pengobatan skizofrenia. Dosis berkisar antara 6,25 mg sampai 50 mg, dengan dosis rata-rata 25 mg per hari.
Penggunaan dan dosis obat ini harus berdasarkan resep dari dokter. Ini karena efektivitas dan keamanan obat belum ditentukan bagi pasien pediatrik, yakni orang di bawah usia 18 tahun.
Clozapine tersedia dalam bentuk tablet yang jika dikonsumsi secara oral akan cepat larut di mulut. Berikut ini cara menggunakan obat clozapine dalam bentuk tablet:
Clozapine dapat mengendalikan skizofrenia tetapi tidak menyembuhkan. Mungkin memerlukan beberapa minggu atau lebih sebelum merasakan manfaat penuh dari obat ini.
Lanjutkan minum obat meskipun sudah merasa sehat. Jangan berhenti meminumnya tanpa berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan menurunkan dosis secara bertahap.
Simpan obat dengan baik dan jangan menyimpan sembarangan karena bisa merusak atau mengurangi fungsi obat. Berikut adalah beberapa petunjuk penyimpanan obat yang baik dan benar: