Obat Cilostazol adalah obat turunan kuinolinon yang digunakan dalam penguraian gejala klaudikasio intermiten dengan gejala nyeri & kram otot yang terjadi pada individu dengan penyakit vaskular perifer. Perlu Anda ingat, jika Anda atau orang terdekat merasakan nyeri otot yang berkepanjangan, lebih baik dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum berniat untuk mengonsumsi obat Cilostazol. Obat Cilostazol adalah obat yang hanya bisa Anda dapatkan setelah berkonsultasi dengan dokter dan dipakai sesuai dosis yang telah dianjurkan.
Setelah mengetahui Cilostazol obat apa, Anda harus tahu mengenal manfaat dan fungsi Cilostazol. Jadilah konsumen yang cermat dalam mengonsumsi produk, termasuk obat Cilostazol. Fungsi Cilostazol adalah menghambat fosfodiesterase-III (PDE-III), sehingga menekan degradasi siklik adenosin monofosfat (cAMP). Manfaat Cilostazol adalah untuk mengobati gejala iskemik termasuk ulserasi, nyeri otot dan gangguan ekstremitas pada oklusi arteri kronis. Obat Cilostazol juga bisa juga digunakan untuk pencegahan kekambuhan infark serebral (tidak termasuk emboli kardiogenik serebral).
Anda sudah mengetahui fungsi Cilostazol, manfaat Cilostazol, dan Cilostazol obat apa. Selain itu, Anda harus mengetahui pula informasi lebih mendetail mengenai dosis Cilostazol dan penggunaannya dengan baik dan benar. Mari kenali lebih mendalam mengenai informasi obat Cilostazol.
Nama: Cilostazol
Kelas: Agen antiplatelet, Inhibitor PDE-3, Inhibitor fosfolipase
Sediaan: Tablet 50 mg, Tablet 100 mg
Untuk Penyakit Pembuluh Darah tepi (Peripheral Vascular Disease)
Untuk Komplikasi trombotik dari Coronary Angioplasty
Pertimbangan Dosis Cilostazol
Dapat diberikan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan aspirin 81 mg/hari
Gangguan ginjal
Gangguan hati
Dosis Cilostazol dan Indikasi untuk Anak
Keamanan dan efektivitas penggunaan obat belum diketahui
Frekuensi kejadian >10%
Frekuensi kejadian 1-10%
Frekuensi Tidak Ditetapkan
Laporan Postmarketing
Gangguan sistem darah dan sistem limfatik: agranulositosis, anemia aplastik, granulositopenia, trombositopenia, leukopenia, kecenderungan perdarahan
Kardiovaskular: torsades de pointes, QTc perpanjangan
Saluran pencernaan: perdarahan saluran cerna
Peringatan Keras
Obat Cilostazol adalah inhibitor phosphodiesterase III, begitu pula metabolitnya; kinerja obat Cilostazol ini telah terbukti menurunkan kelangsungan hidup pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF) kelas III-IV; kontraindikasi pada pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF) dengan keparahan apapun
Kontraindikasi
Penggunaan obat Cilostazol memang dapat membantu pasien yang mengalami gejala nyeri otot. Namun, tentu saja penggunaannya perlu diperhatikan baik-baik sesuai dengan petunjuk dokter. Untuk seseorang yang sedang berada dalam kondisi kehamilan dan menyusui, penggunaan obat Cilostazol harus benar-benar dicermati dan penggunaannya harus berada dalam pengawasan dokter.
Biasanya, efektivitas penggunaan obat Cilostazol baru dapat dirasakan penuh setelah penggunaan selama 12 minggu. Penggunaan obat ini selama satu atau dua minggu kerap sudah membuahkan hasil, namun bisa saja nyeri otot yang dirasakan kambuh kembali. Maka dari itu, laporkan perkembangan fungsi Cilostazol yang Anda gunakan, agar dokter bisa menentukan penggunaan obat Cilostazol ini untuk selanjutnya. Jika Anda masih ingin mengetahui lebih jauh tentang fungsi Cilostazol dan penggunaannya, silakan baca halaman selanjutnya tentang obat Cilostazol.
Cilostazol – Halaman Selanjutnya : 1 2