Benzalkonium chloride adalah senyawa amonium kuaterner yang digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan atau sebagai disinfektan dalam produk pembersih. Ketahui fungsi, dosis, hingga efek sampingnya bagi tubuh selengkapnya di bawah ini.
Golongan obat | Obat bebas |
Kategori obat | Antiseptik dan disinfektan |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui | Studi pada binatang memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil Sementara pada ibu yang sedang menyusui belum diketahui apakah obat ini terserap ke dalam ASI atau tidak |
Fungsi obat | Membunuh berbagai mikroorganisme |
Dosis obat | Sesuai petunjuk dokter |
Benzalkonium chloride adalah garam organik yang banyak digunakan dalam bahan pembersih dan diklasifikasikan sebagai deterjen kationik amonium kuaterner. Senyawa ini sering ditemukan pada antiseptik, produk perawatan pribadi, farmasi, dan dan produk industri.
Senyawa ini lebih sering terkandung dalam produk konsumen dalam bentuk garam yang kemudian digunakan dalam berbagai macam produk seperti obat tetes mata, telinga, dan hidung. Namun, saat digunakan sebagai bahan dalam produk antiseptik dan disinfektan, senyawa ini adalah agen antimikroba aktif.
Senyawa amonium kuarterner adalah agen aktif membran yang terkenal karena kemanjurannya melawan bakteri, jamur, ganggang, dan virus yang memiliki selubung. Contoh yang populer adalah antiseptik yang sering diformulasikan dalam sediaan topikal, oftalmik, nasal, dan oral.
Dengan menonaktifkan virus melalui gangguan membran lipid, benzalkonium chloride efektif melawan beberapa virus, seperti enterovirus, rotavirus, norovirus, influenza virus, severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV), rhinovirus, klamidia, herpes simplex, dan hepatitis A.
Beberapa penelitian telah melaporkan tentang efek benzalkonium chloride terhadap virus Corona. Jika digunakan sebagai disinfektan pada permukaan dalam konsentrasi 0,5%, senyawa ini menunjukkan faktor reduksi terhadap SARS-CoV.
Sementara itu, dengan mengevaluasi aktivitas virus dari obat kumur yang mengandung 0,035% benzalkonium chloride terhadap tiga strain SARS-CoV-2, hasilnya mengungkapkan bahwa aktivitas virus mengalami penurunan.
Meski begitu, penelitian pada benzalkonium chloride terhadap keluarga coronavirus tidak ditegaskan secara seragam. Senyawa ini hanya dilaporkan efektif melawan virus influenza. Dikarenakan kesamaan antara struktur membran luar virus influenza dan SARS-CoV-2 dengan phospholipid bilayers yang relatif sebanding, penelitian tersebut menyimpulkan kemanjuran potensial terhadap SARS-CoV-2.
Sementara itu, menurut Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Ajeng Arumsari, virus Corona merupakan virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak.
Menurutnya, disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut sehingga membuat virus Corona cukup lemah dibandingkan dengan norovirus yang merupakan virus tanpa selubung dan virus lainnya yang memiliki cangkang protein yang lebih kuat.
Peneliti lain dari Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian, mengungkapkan banyak produk rumah tangga umum mengandung konsentrasi bahan aktif yang sesuai untuk disinfeksi. Menurutnya, benzalkonium chloride adalah senyawa yang telah terbukti efektif melawan virus Corona berdasarkan studi literatur yang dilakukannya.
Sebelum mengonsumsi obat yang mengandung senyawa ini, beri tahu dokter jika Anda memiliki:
Selain itu, beberapa hal yang harus Anda perhatikan setelah menggunakan obat yang mengandung senyawa ini adalah:
Beri tahu dokter dan apoteker tentang semua obat (resep, non resep, produk herbal, vitamin) dan masalah kesehatan yang Anda alami.
Obat yang mengandung senyawa ini tidak memiliki interaksi ringan hingga parah dengan obat lain. Meski begitu, informasi ini tidak berisi semua kemungkinan interaksi. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Senyawa ini bisa ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari. Berikut kandungan benzalkonium chloride yang umum pada beberapa jenis produk:
Meskipun efek samping dari penggunaan obat ini adalah sesuatu yang jarang terjadi, beberapa orang mungkin memiliki efek samping yang sangat buruk saat menggunakan obat. Beri tahu dokter atau dapatkan bantuan medis segera jika Anda memiliki salah satu dari tanda atau gejala berikut:
Hubungi dokter atau dapatkan bantuan medis jika Anda memiliki efek samping yang mengganggu atau tidak hilang.