Terbit: 15 June 2022 | Diperbarui: 27 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Demi mewujudkan Indonesia yang sehat, pemerintah memiliki berbagai macam program. Salah satunya adalah mewujudkan keluarga sehat melalui 12 indikator keluarga sehat. Simak selengkapnya melalui ulasan berikut!

12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kementerian Kesehatan RI

Apa itu Indikator Keluarga Sehat?

Indikator keluarga sehat adalah indikator utama yang digunakan sebagai penanda status kesehatan suatu keluarga. Indikator ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Indonesia Sehat.

Program Indonesia Sehat merupakan program utama penggabungan kesehatan yang dilaksanakan melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), tahun 2015-2019.

Program ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

Tujuan dibentuknya 12 indikator keluarga sehat adalah untuk membangun kesehatan masyarakat tentang menjaga kesehatan.

Jadi, sehat bukan hanya tentang berobat ketika sakit, melainkan juga tentang memulai kebiasaan sehari-hari untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai macam penyakit.

Indikator Keluarga Sehat Berdasarkan Aturan Kemenkes RI

Keluarga terdiri dari keluarga inti;  ayah, ibu, dan anak. Jika terdapat anggota keluarga lain dalam rumah tangga, maka rumah tangga tersebut dianggap memiliki lebih dari satu keluarga.

Berikut ini adalah 12 indikator keluarga sehat yang harus terpenuhi oleh keluarga sehat:

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Indikator pertama adalah keluarga harus mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Program ini memiliki slogan ‘dua anak lebih baik’

Tujuan adanya program KB adalah untuk menekan angka kelahiran di Indonesia. Selain itu, program ini juga mempermudah untuk mengatur jarak kelahiran satu anak dengan anak selanjutnya.

2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Indikator yang kedua adalah ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar persalinan berlangsung aman dan terhindar dari berbagai risiko komplikasi kehamilan.

Sayangnya, di sejumlah daerah di Indonesia masih banyak ibu yang melakukan persalinan bukan di fasilitas kesehatan. Padahal, hal ini jauh lebih berisiko terhadap keselamatan ibu dan bayi.

Selain itu, ibu hamil juga diimbau untuk melakukan pemeriksaan secara rutin selama kehamilan.

3. Bayi mendapat imunisasi secara lengkap

Imunisasi dasar merupakan imunisasi wajib yang perlu dipenuhi oleh orang tua dalam rangka membentuk kekebalan tubuh yang prima untuk anak. Imunisasi dasar ini juga menjadi salah satu dari 12 indikator keluarga sehat.

Jenis imunisasi yang termasuk imunisasi dasar, yakni:

  • Hepatitis B.
  • Polio.
  • BCG (Bacillus Calmette–Guérin).
  • Campak.
  • Pentavalen (DPT-HB-HIB).

Di luar imunisasi tersebut, orang tua juga harus tetap memantau kebutuhan imunisasi anak.

4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Pemberian ASI eksklusif pada anak berusia 0-6 bulan penting dilakukan. Hal ini menjadi salah satu indikator keluarga sehat menurut Kemenkes RI.

Namun, ini bukan berarti pemerintah melarang penggunaan susu formula. ASI eksklusif lebih disarankan selama ibu dan anak tidak ada kontraindikasi dalam pemberian ASI eksklusif.

Beberapa hal yang menjadi kontraindikasi dalam pemberian ASI eksklusif, misalnya ibu mengidap HIV/AIDS, tetapi bayi dinyatakan negatif, ibu mengidap hepatitis B, tetapi bayi negatif, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan Konselor Laktasi terkait adanya kontraindikasi ini.

5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan

Bagi para orang tua, sangat penting untuk mengawasi anak pada masa pertumbuhannya. Pasalnya, jika terjadi masalah pada pertumbuhan, hal ini dapat ditangani dengan lebih cepat.

Maka dari itu, orang tua harus secara rutin membawa anaknya ke posyandu atau melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

6. Penderita tuberkulosis mendapatkan pengobatan sesuai standar

Penderita tuberkulosis (TBC) membutuhkan perawatan intensif. Pengobatan berupa penggunaan obat-obatan yang konsisten dalam masa tertentu. Jika terhenti di tengah jalan, maka pengobatan harus kembali diulangi lagi dari awal.

Peran keluarga sangat penting untuk kesembuhan pasien sekaligus mencegah agar penyakit ini tidak menular pada anggota keluarga lainnya.

7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

Indikator keluarga sehat selanjutnya adalah penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.

Hipertensi memang terkadang tidak selalu menunjukkan gejala, tetapi penyakit ini cenderung tidak dapat hilang sama sekali. Oleh karena itu, pengobatannya harus dilakukan secara teratur.

Selain melakukan pengobatan, barengi juga dengan penerapan pola hidup sehat. Hal ini tentu memerlukan dukungan dari keluarga.

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak telantar

Ada banyak sekali keluarga di Indonesia yang merasa malu karena anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa. Bahkan, tidak ingin merawat dan cenderung menelantarkannya.

Padahal, gangguan jiwa bukan merupakan sesuatu yang membuat malu. Oleh karena itu, berikan dukungan pada anggota keluarga yang mengalaminya.

Perlu Anda ketahui, keluarga memegang peran sangat penting untuk kesembuhan pasien gangguan jiwa.

9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

Bahaya rokok tidak hanya menimpa para perokok aktif, melainkan juga para perokok pasif. Mengetahui fakta ini, rokok menjadi hal yang sebaiknya Anda dan keluarga hindari.

Hindari merokok di lingkungan keluarga. Jika tidak adanya anggota keluarga yang merokok, ini menjadi satu dari 12 indikator keluarga sehat.

10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional adalah program asuransi kesehatan milik pemerintah. Bentuknya berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Jaminan ini tidak memberatkan dan pembayarannya bisa menyesuaikan dengan pendapatan peserta. Selain itu, ada juga warga yang menjadi anggota JKN tanpa harus membayar premi.

11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

Indikator keluarga sehat selanjutnya adalah keluarga harus mempunyai akses sarana air bersih. Seperti yang Anda ketahui, hampir setiap kegiatan sehari-hari membutuhkan air. Oleh karena itu, penting untuk memastikan sumber air bersih.

Jika sumber air untuk memasak, membersihkan diri, atau bahkan minum tidak bersih, tentunya penggunanya berisiko terserang berbagai macam penyakit.

12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Selain sarana air bersih, akses dan penggunaan jamban sehat juga merupakan salah satu dari indikator keluarga sehat.

Jika keluarga tidak memiliki akses menuju jamban sehat, tentunya lingkungan keluarga juga menjadi kurang sehat dan lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Itu dia 12 indikator keluarga sehat menurut Kemenkes RI. Ingatlah, sehat dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil dan terdekat, yaitu keluarga. Jadi, pastikan seluruh indikator tersebut terpenuhi. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2017. Flyer : 12 Indikator Keluarga Sehat (PINKESGA). https://promkes.kemkes.go.id/12-indikator-keluarga-sehat. (Diakses pada 15 Juni 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi